Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
analyticsindiamag.com
analyticsindiamag.com

Film yang membawa sci-fi bersamaan dengan romance ini mengusung suatu cerita nyentrik dari hubungan manusia. Tidak heran bila Rotten Tomatoes memberikan rating sekitar 94 persen dari 100 persen. Cerita yang disampaikan cukup membuat penonton terheran heran dengan segala peristiwa dalam film.

Sang sutradara, Spike Jonze membawa Joaquin Phoenix dan Scarlett Johansson sebagai pemeran utama dari film ini. Scarlett yang terkenal sebagai Black Widow di sini hanya memainkan perannya melalui suara. Namun, hal ini yang semakin menunjukkan rasa khas dari film ini. Ayo simak beberapa alasan kamu harus nonton film "Her"!

1. Menceritakan masa depan dengan epic

http://cinemacy.com

Ketika kamu menonton film ini pasti terbayang dalam benak bahwa sebenarnya bagaimanakah masa depan nanti? "Her" menunjukkan bagaimana teknologi seolah olah menguasai manusia tapi bukan dengan film film sci-fi seperti biasanya.

Digambarkan di film ini, setiap orang memiliki seperti asisten tapi dalam bentuk OS (Operating System. Mereka memiliki cara berbicara, taste, dan segalanya tampak seperti manusia biasa kecuali, mereka hanyalah suara tanpa tubuh.

2. Ternyata Scarlett bukan pemeran pertama untuk suara OS Samantha

variety.com

Sebelumnya, Spike Jonze telah memberikan peran Samantha si OS kepada Samantha Morton bukan Scarlett Johansson. Sehingga, selama berlangsungnya posisi syuting, pemeran utamanya yaitu Joaquin Phoenix ditemani oleh Samantha Morton seperti dilansir dalam IMDB. Ketika proses syuting telah selesai, Spike merasa bahwa ada yang kurang dari film tersebut maka ia memutuskan untuk memberikan peran Samantha kepada Scarlett.

3. Penampilan dan kostum sangat diperhatikan!

indiewire.com

Kerjasama sutradara dengan berbagai desainer seperti K.K Barrett dan Humberto Leon bersama sama memikirkan kostum yang sesuai. Bukan pakaian aneh yang berkesan futuristik dengan potongan-potongan tajam melainkan hanya menghilangkan beberapa aspek yaitu tidak boleh adanya denim, topi baseball, dasi, dan sabuk. Seperti dilansir dalam Vulture, mengurangi lebih baik daripada harus menambahkan.

4. Sinematografi yang detail!

collegefilmandmediastudies.com

Tidak asal dibuat dengan tampilan warna yang futuristik seperti agak keabu abuan, namun film ini memberikan warna yang lebih hangat. Selain itu, memperlihatkan warna serba cerah dari perkotaan dan lampu yang kalem seperti dilansir dalam The Atlantic. Sementara itu, berbagai furnitur diberikan kesan kayu kayu sehingga lebih tampak nyata bila dibandingkan film film lainnya yang mengusung tema masa depan.

5. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari film ini!

nofilmschool.com

Salah satu lesson learnt dari film ini adalah ketergantungan kita terhadap teknologi, akankah nantinya berubah menjadi suatu perasaan berbeda? Secara tidak langsung teknologi memiliki caranya sendiri untuk memisahkan kehidupan antar manusia sebagai makhluk sosial. Atau justru sebaliknya, akankah suatu hari nanti mesin akan diberikan perasaan oleh pemiliknya? Yang nantinya membuat mesin lebih manusia daripada manusia itu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team