5 Alasan Narvik Wajib Tonton, Banjir Ulasan Positif!

Berkat sutrada Erik Skjoldbjaerg, kisah heroik warga kota Narvik selama Perang Dunia II kini telah diketahui oleh jutaan orang di seluruh dunia. Pada masa Perang Dunia 2, netralitas Norwegia dicederai oleh Nazi, karena pihak Nazi ingin memonopoli jalur transportasi bijih besi dari Narvik ke Swedia.
Mengambil latar pada tahun 1940 di kota Narvik, suatu kota kecil di pinggir pantai Norwegia, film ini berfokus pada Gunnar dan Ingrid, seorang prajurit Norwegia dan istrinya yang bekerja sebagai penerjemah bagi pihak Jerman yang menetap di Narvik. Gunnar bertugas mengamankan kotanya saat Nazi menduduki kawasan Narvik secara paksa.
Selain memiliki premis yang menjanjikan, Narvik merupakan film yang akurat dari sudut pandang sejarah. Selain itu, Narvik juga telah mengantongi ratusan ulasan positif dari kritikus film populer di seluruh dunia. Jika kamu penggemar film historical, khususnya perang dunia, Narvik sangat wajib tonton! Simak uraian singkatnya di bawah ini.
1. Berdasarkan kisah nyata inspiratif
Film ini dibuat berdasarkan peristiwa pertempuran Narvik pada 9 April sampai 8 Juni 1940. Jerman Nazi ingin menguasai jalur transportasi bijih besi dari Narvik sampai Swedia, sehingga mereka harus mencederai status Norwegia sebagai negara netral pada waktu itu.
Narvik hanya lah kota kecil dengan sedikit tentara, tetapi mereka mendapatkan bantuan kekuatan dari Polandia, Inggris, dan Perancis. Meskipun Jerman Nazi kalah dalam pertempuran laut dengan angkatan laut kerajaan Inggris, dan kehilangan kendali atas kota Narvik, tetapi mereka berhasil selamat akibat kemenangan Nazi di Denmark.
Pada film ini, seluruh peristiwa diceritakan secara akurat dan tidak dilebih-lebihkan atau dikurangi. Narvik hanya merasakan kemenangan yang sangat sebentar, sebelum Nazi kembali berkuasa di sana.
2. Kisah yang jarang diketahui banyak orang
Perang Dunia 2 merupakan latar peristiwa yang menarik minat banyak sutradara dan produser film. Perang Dunia 2 menghasilkan beragam kisah heroik yang menarik dan populer, seperti D-day atau serangan Normandi, pertempuran Stalingrad, serangan Pearl Harbor, Evakuasi Dunkirk, Kekalahan sekutu di Tripoli, dan lain-lain.
Namun, terdapat beberapa kisah pertempuran dengan skala yang lebih kecil dan jarang diketahui. Perlawanan di Narvik ini merupakan salah satu kisah heroik Perang Dunia 2 yang jarang diketahui khalayak.
3. Dieksekusi dengan gaya yang berbeda dan otentik

Rata-rata film perang memiliki rating M18+. Beberapa film didominasi adegan berdarah serta dialog antar tokoh yang cukup kasar dan penuh umpatan untuk menambah ketegangan. Adegan heroik yang dramatis yang dibalut dengan backsound patriotik juga tak luput dari sorotan.
Namun, Narvik tidak menggunakan metode pengambilan gambar dan penggunaan latar yang biasa digunakan dalam film-film perang kebanyakan. Tidak ada adegan yang tidak masuk akal dari sudut pandang fisik manusia normal. Hampir tidak ada umpatan dan makian, serta tidak banyak adegan berdarah. Narvik masuk dalam kategori PG-13 menurut MPAA.
Tidak ada karakter yang dibuat sedemikian rupa sehingga too good to be true, semuanya normal dan relatable. Film ini sangat otentik, dan dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai rentang umur.
4. Performa aktor dan aktris yang memukau

Kristine Hartgen, aktris asal Norwegia, yang berperan sebagai Ingrid dalam film ini memberikan performa acting yang memukau. Dia mampu memberikan keterlibatan emosi kepada para penonton, khususnya bagi para ibu.
Hartgen mampu membawakan peran sebagai seorang ibu yang dilanda dilema moral, dia berhasil menunjukkan emosi dilema yang natural, saat harus memilih antara menyelamatkan negara atau anak kandungnya. Hartgen juga membawakan peran yang sulit, di mana dia harus mampu menggunakan tiga bahasa, dan beralih dari satu bahasa ke bahasa lainnya dalam rentang waktu yang cukup cepat.
5. Memuat konflik psikologis dan konflik fisik

Tidak hanya memiliki adegan pertempuran epic yang bikin goosebump, Narvik juga menyorot konflik batin yang cukup signifikan. Semisal aspek historinya dihilangkan, drama dari film ini sekalipun memiliki potensi untuk dijadikan satu film sendiri.
Karakter Gunnar mewakili konflik fisik dari film ini, sementara Ingrid mewakili konflik batin. Gunnar membela tanah airnya sebagai prajurit muda yang gigih, meski diliputi rasa takut, menyerah bukanlah pilihan baginya. Sementara Ingrid terombang-ambing di tengah-tengah pihak yang bertikai. Ingrid terpaksa terlibat dengan semua pihak, sebab dia satu-satunya orang Norwegia yang lancar berbahasa Inggris dan Jerman.
Overall, film ini tidak mendramatisir suatu peperangan. Narvik memberikan kesan kepada para penonton bahwa 'perang itu pahit dan merenggut kebahagiaan', bukan suatu kondisi yang patut diglorifikasi dan dianggap keren. Penonton seolah diajak merasakan situasi perang dari sudut pandang warga sipil maupun dari para prajuritnya.