5 Album Musik Terbaik Taylor Swift Versi Metacritic, Kamu Setuju?

Dirilis setelah album Reputation, Lover menjadi perubahan besar, baik secara visual dan melodi, setelah Taylor bereksperimen di album sebelumnya. Jika dalam Reputation hampir semua lagunya terasa penuh amarah, di album Lover, Taylor berfokus pada cinta.

Bahkan, dalam album Lover inilah Taylor pertama kalinya merilis lagu terkait politik. "You Need to Calm Down" menyinggung mereka yang terlalu benci komunitas LGBTQ.

Kritikus pun memuji album ke-8 Taylor Swift ini berkat kematangan emosional, menemukan suara, dan pesan konsisten di dalamnya. Gak heran jika album berisi 18 lagu ini mendapat skor 79.

Kamu mungkin sudah mendengar kalau Taylor Swift melakukan rekaman ulang beberapa album terdahulunya. Hal tersebut sudah ia lakukan pada album keduanya, yakni Fearless. 

Bertajuk Fearless (Taylor's Version), album rekaman ulang yang dirilis pada April 2021 ini langsung disambut hangat penggemar. Mereka serasa bernostalgia melalui album ini. Gak tanggung-tanggung, Taylor juga merilis enam bonus lagu dari "The Vault".

Dengan skor 82, kritikus sangat menyukai suasana nostalgia dan pertumbuhan Taylor dalam vokalnya yang makin dewasa. Bahkan, album ini menjadi album rekaman ulang pertama yang berhasil bertengger di nomor 1 Billboard 200, lho!

Evermore adalah album kesembilan yang dirilis Taylor. Album kejutan ini dirilis pada tahun yang sama dengan Folklore, yakni 2020, ketika masa pandemik COVID-19 menerpa dunia. Album yang dianggap adik dari Folklore ini berisi lagu berdasarkan kisah yang bukan miliknya.

Single andalan album ini, "Willow", sangat disukai berkat melodi dan liriknya yang berbeda dari lagu-lagu Taylor sebelumnya. Suaranya jauh berbeda dari album sebelumnya dan sangat bergantung pada instrumen string dan piano.

Mengantongi skor 85, kritikus mengakui jika Evermore adalah sekuel yang layak untuk melanjutkan perjalanan Folklore. Album ini pun sempat masuk dalam nominasi Album of the Year di Grammy Awards 2022, lho.

Tidak ada angin tidak ada hujan, Taylor Swift secara tiba-tiba merilis album ke-8 pada 24 Juli 2020. Semua lagu dalam album ini ia tulis dalam masa karantina COVID-19 selama kurang lebih 6 bulan.

Bukan mengisahkan perjalanan cintanya, dalam album bergenre folk ini, Taylor mengambil inspirasi dan karakter dari cerita fiksi. Hal tersebut dapat kamu lihat melalui video klip "Cardigan". Melodi dan instrumen yang digunakan sangat dreamy.

Baik penggemar maupun kritikus, keduanya sangat puas dengan Folklore. Bukan tanpa alasan, album dengan skor 89 ini memiliki emosi tenang dan sangat tepat dirilis di tengah masa pandemik yang kacau.

Red (Taylor's Version) jadi album kedua Taylor Swift yang direkam ulang. Jika sebelumnya hadir hanya dengan 16 lagu, dalam album rekam ulangnya, Red (Taylor's Version) berisi 30 lagu dengan 10 lagu yang belum pernah dirilis.

Meski dirilis ulang, album ini tetap saja sukses. Bahkan, penggemar sangat menunggu lagu "All Too Well" yang berdurasi 10 menit karena liriknya memang sangat menyayat hati. Tak mau setengah-setengah, Taylor bahkan sampai membuat short movie-nya, lho.

Album spesial ini mendapat skor 91. Kritikus memuji kemampuan vokal, kedewasaan, dan kemampuan Taylor menangkap esensi di tiap lagu dalam album Red (Taylor's Version).

Taylor Swift bisa dibilang sebagai salah satu penyanyi paling populer saat ini. Kelima album musik di atas mampu mencuri hati para penikmat lagu di seluruh dunia. Bersiaplah, karena album ke-11 Taylor, Midnights, akan segera rilis bulan depan.