Pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Sabtu (19/8) berlangsung meriah. Tari tradisional dengan penari pelajar dari SMP dan SMA tak kurang dari 1.500 orang membuat merinding banyak orang.
Rupanya ada sosok pedangdut dan aktor senior yang lama tak muncul di layar kaca, Denny Malik, di balik suksesnya pertunjukan tari tersebut. Denny Malik bersama Eko Supriyanto menjadi koreografer tarian tersebut. Nah, berikut ini fakta-fakta menarik sosok Denny Malik.
Tak banyak yang tahu jika koreografer senior kelahiran 18 Februari 1963 tersebut berasal dari keluarga bangsawan. Denny lahir di keluarga keluarga bangsawan dari Kerajaan Inderapura, Pesisir Selatan Sumatera Barat. Dia merupakan keturunan Raja Inderapura yang ke-37.
Yap, Denny Malik sebelum terjun ke dunia akting dan musik dangdut justru lebih dulu menjadi seorang penari. Denny memulai karier menarinya di sanggar Swara Mahardika.
Denny memang lebih identik dikenal sebagai penyanyi dangdut. Bahkan, tahun 2003 ia mendapat penghargaan AMI Awards untuk kategori Artis Pria Dangdut. Faktanya, satu dekade sebelum Denny merilis album dangdut Asap Asmara pada 2002, ia merilis lagu pop berjudul Jalan-Jalan Sore yang terdapat dalam album Jak Jak Jak Jakarta (1989).
Tahun 2000, Denny Malik berperan sebagai sosok Erlangga dalam sinetron Melodi CInta. Beradu peran dengan Helmalia Putri, nama Denny Malik sangat dikenal pada masa itu. Selain bermain dalam sinetron tersebut, Denny juga sempat bermain dalam film Benci Disko (2009).
Setelah lama tak muncul di layar kaca, Denny Malik serius menggeluti kariernya sebagai seorang koreografer. Ia juga bekerja di bidang EO. Sebelum menjadi koreografer pembukaan Asian Games 2018, Denny juga menjadi koreografer untuk Sea Games 2011. Denny bahkan sempat disebut-sebut menjadi koreografer dengan bayaran yang cukup mahal lho.
Nah, itu dia fakta Denny Malik yang karyanya bersama Eko Supriyanto bikin bangga Indonesia semalam. Terus berkarya Denny, kami menunggu kejutanmu yang lain!