5 Fakta Eny Sagita, Ikon Dangdut dan Sosok Perempuan yang Berdaya

Penggemar dangdut mana yang gak tahu akan celetukan di sela pertunjukan dangdut satu ini. Jargon yang sekarang dikenal luas saat ini adalah dicetuskan pertama kali oleh Eny. Sampai saat ini, jargon khasnya sudah dipakai oleh banyak penyanyi dangdut lainnya

Dengan rendah hati, Eny pun gak mempermasalahkan jika jargon khasnya dipakai khalayak. Gak ada kan kasus tuntutan terhadap jargon aselole milik Eny?

Perempuan harus di dapur, harus ini itu, sepertinya gak ada dalam kamus Eny Sagita. Bisa ditilik dari lagunya "Ngamen 12" yang liriknya menggambarkan seorang perempuan pekerja keras demi mendapatkan rezeki dan tangguh dalam menghadapi rintangan.

Aku ikuti takdir dari Maha Ilahi
Ke mana arahnya akan hidupku ini
Hari demi hari ku terus bernyanyi
Mengharapkan setetes rejeki

Penggalan lirik lagunya di atas, selain menjadi sosok pekerja keras, Eny juga berpesan agar setiap manusia sudah sepantasnya menerima takdir namun tetap berusaha dengan maksimal. Berusaha dulu baru berserah diri.

Kalau kamu berpikir Eny hanya menyanyi, ternyata tidak. Sejak akhir tahun 2013, ia mendirikan label rekaman sendiri bernama Eny's Production. Di dalam label rekamannya ada tiga grup musik dangdut yang lebih dikenal dengan nama OM atau orkes Melayu.

OM yang ada di bawah naungan Eny's Production adalah Sagita, New Scorpio, dan Menthul Musik. Bahkan OM Sagita lebih dulu eksis dibandingkan label rekaman milik Eny dan kini ia mengakuisisinya, berada dalam satu naungan. Bernyanyi dan memiliki label rekaman sendiri, gak beda bukan seperti Raisa dengan Juni Records? Eny Sagita adalah sosok girl boss yang sesungguhnya.

Hidup Eny gak tenang-tenang saja, ia pernah dituntut karena dianggap menyanyikan lagu milik orang lain tanpa izin. Lagu yang dimaksud adalah "Oplosan" milik musisi dangdut Nur Bayan. Tidak lari dari tanggung jawab, Eny dan Nur Bayan mengakhiri konflik tersebut dengan damai.

Bahkan Eny dan Nur Bayan setelah bermasalah terkait hak cipta lagu, mereka justru berkolaborasi untuk menelurkan karya bersama. Gak hanya satu, mereka berkolaborasi dengan menghasilkan dua buah lagu bersama. Entah gimmick atau bukan, berujung pada menghasilkan karya. Keep your friends close, keep your enemies closer. 

Memiliki label rekaman sendiri gak menutup mata Eny untuk melebarkan sayapnya di industri musik dangdut. Ia juga bergabung di bawah label rekaman besar Nagaswara yang turut menaungi Zaskia Gotik, Siti Badriah, The Dance Company, Endank Soekamti, Oppie Andaresta, dan lainnya.

Berada di label besar tentu membuat perempuan bernama asli Eny Setyaningsih ini semakin dikenal. Hal ini membuktikan kemampuannya bernegosiasi dan melihat peluang. Sebagai bintang dangdut populer Eny juga memiliki fansclub yang berasal dari berbagai penjuru Tanah Air bernama Eny Sagita Lover's yang kini berganti menjadi Bolone Eny Sagita. Artinya adalah teman dari Eny Sagita, daripada memandang penggemar sebagai pencinta, ia memilih menjadikannya sebagai teman.

Dari banyaknya genre musik di Indonesia mungkin dangdut bisa dibilang not for everyone. Namun siapa tahu dari genre musik yang mungkin gak kamu suka, di dalamnya banyak makna baik dari lagu maupun perjalanan hidup dan kisah sang biduan. Sosok Eny Sagita tentu merupakan contoh seorang bintang, pekerja keras, entrepreneur, sekaligus perempuan tangguh. Setuju?