5 Fakta Lagu Down Milik Dipha Barus, Kerjanya di Meja Rias Istri!

Nama Dipha Barus sudah pasti gak asing lagi deh buat kamu. Berkarier menjadi seorang DJ, Dipha banyak menghasilkan karya yang keren dan buat orang gak tahan untuk ikutan joget. Gak jarang Dipha mengajak musisi tanah air dan luar negeri untuk berkolaborasi, lho.
Nah, kali ini Dipha menggaet musisi asal Amerika Cade Larson dan melahirkan lagu Down yang rilis pada 14 Agustus 2020. Melalui Live Instagram IDN Times CETAR: Cerita Artis pada 18 Agustus 2020, Dipha Barus berbagi cerita proses produksi di balik lagu Down, nih. Yuk, simak cerita lengkapnya!
1. Bertemu di WTF, tak disangka satu label

Awal pertemuan Dipha Barus dan Cade Larson ternyata bermula dari acara We The Fest (WTF) 2019. Mengetahui Cade Larson tampil di Jakarta, Dipha mengajak Cade untuk berkolaborasi melalui DM Instagram. Sebelum akhirnya janjian untuk ketemu, DM Instagram Dipha juga pernah gak dibalas, lho sama Cade.
"DM pertama dan kedua gak dibalas, tapi akhirnya dibales dan dia bilang udah balik ke States (Amerika). Eh pas banget nanti gue juga mau ke States," Ujar DJ 34 tahun ini.
Gak disangka-sangka setelah keduanya bertemu di Amerika, ternyata Dipha dan Cade berada di bawah label yang sama, yaitu Ultra Record.
2. Terinspirasi dari cerita hubungan Cade

Dipha memiliki tema besar humankind untuk lagu-lagunya yang akan dikeluarkan tahun 2020 ini. Humankind ini mengangkat tentang manusia dan bagaimana manusia menjalani kehidupan. Lagu yang liriknya ditulis sepenuhnya oleh Cade ini dianggap masuk dengan tema besar Dipha karena menyangkut tentang koneksi.
Terinspirasi dari kisah hubungan milik Cade, lagu Down ingin berpesan kalau suatu hubungan gak akan jadi rumit asalkan komunikasinya gak ribet. Nah, pesan itu dicurahkan pada lirik "Let me hold it down".
3. Mendapat pengalaman meaningful karena pandemik

Tahu gak sih, kalau lagu Down ini hanya membutuhkan 4 jam, lho dalam proses pengerjaannya. Namun sayangnya, Dipha harus menghadapi kenyataan pahit ketika dirinya kembali ke Bali. Ia bercerita kalau ia mengalami data malfunction pada hard disknya. Semua data midi yang sudah ia buat rusak dan mau gak mau harus dibuat ulang dengan peralatan yang seadanya.
Di tengah kondisi pandemik ini, membuat Dipha dihadapkan dengan kenyataan pahit. Ia tidak bisa kembali ke Amerika untuk melakukan rekaman ulang dan tidak bisa ke Jakarta untuk mengambil peralatan rekamannya. Alhasil, Dipha melakukan di meja rias istrinya dengan peralatan yang ia pinjam.
Melalui kejadian ini, Dipha belajar untuk bekerja di luar zona nyamannya. Mau gak mau ia harus bekerja dengan keterbatasan yang ada untuk tetap berkarya.
4. Rilis di tengah pandemik, bagaimana Dipha akan lakukan promosi?

Dalam melakukan promosi, Dipha mengatakan akan menekankan pada kampanye Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu caranya adalah menjadi pendengar yang baik. Berdasar dari kampanyenya ini, Dipha sering melakukan live Instagram atau face time bersama dengan pengikutnya dan membiarkan mereka bercerita. Meskipun Dipha tidak mengenal mereka, ia ingin menjadi pendengar yang baik bagi orang lain. Selain itu, Dipha juga membuat Down challenge yang bisa kamu ikuti di TikTok, lho.
"Bagi gue, orang tuh gak perlu sebenarnya solusi, tapi kayak orang butuh didengarin aja. Jadi, gue bakal ngelakuin itu mungkin untuk promotionnya dalam jangka waktu yang panjang gitu. Mungkin akan kerja sama dengan hotlines yang peduli dengan mental health. Dan juga ini, ada Down challenge yang bisa menghibur, orang bisa having fun sama musiknya di tengah keterbatasan ini," ungkap Dipha.
5. Bocorkan akan lakukan eksperimental dalam pembuatan video klip

Dalam live Instagram CETAR, Dipha membocorkan akan melakukan eksperimental dalam pembuatan video klipnya. Terinspirasi dari koneksi saat ini yang semuanya bergantung pada data dan angka. Jadi, ia akan mengubah vektor data dan angka-angka ini menjadi wujud manusia yang sedang melakukan Down challenge.
"Kayak kita misalnya live sekarang, terus habis itu telponan, meeting juga online semuanya. Itu kan kayak partikel-partikel data sebenarnya dan itu kita translasiin di art gitu, vektornya jadi gerak-gerak gitu," cerita Dipha dengan semangat.
Uniknya lagi, semua proses pengerjaan video klip akan dilakukan secara jarak jauh. Cade akan tetap berada di Amerika, Dipha akan berada di Bali, dan para dancer akan mengerjakannya dari Jakarta.
Nah, itu dia cerita menarik di balik pembuatan lagu Dipha Barus dan Cade Down. Jangan lupa dengerin lagunya di platform musik dan YouTube ya! Ditunggu juga video klipnya yang pasti keren banget!