Ramondo Gascaro, atau yang luas dikenal dengan Mondo Gascaro. Adalah musisi Indonesia yang memiliki darah Jepang. Jika kalian suka musik yang chill atau musik yang cocok didengarkan saat sendirian di kamar. Maka kalian harus mendengarkan musisi satu ini.
Karena secara tidak langsung kalian akan terbawa dan larut ke dalam lirik-lirik serta melodi garapan Mondo Gascaro yang menenangkan. Bagi yang belum tahu siapa itu Mondo, berikut 5 fakta tentang siapa sebenarnya sosok Mondo Gascaro ini.
Lahir di Jakarta, dari orangtua campuran Indonesia dan Jepang. Membuat latar belakang musik Mondo memiliki ciri khas tersendiri. Sering melihat neneknya bermain musik sewaktu kecil, dan melihat ayahnya menyanyikan lagu lagu Sinatra dan Bing Crosby, membuat ia mengenali musik sejak dini.
Mondo sendiri menyukai musik dari band lawas seperti The Beatles, dan bahkan musisi nasional legendaris seperti Ismail Marzuki.
Karakter musik Mondo adalah gabungan dari musik teduh dan tenang. Melodi yang digunakan juga megah dan mendayu sehingga pendengarnya seakan dibawa masuk kedalam tiap lagu yang dinyanyikan. Kebanyakan lagu-lagunya berbicara mengenai hidup dan kebahagiaan.
Jika kamu tidak asing dengan musisi seperti Corey Killganon, atau Isaac Gracie kurang lebih seperti itu karakter lirik lagu yang ditulis Mondo. Tapi untuk melodi, tentunya berbeda, Terdapat sentuhan musik klasik pop Jepang meski tidak mencolok. Seperti misal pada lagu Dan Bila atau A Deacon Summer.
Mondo terkenal sebagai salah satu founder dari grup band SORE. SORE adalah grup band Indie yang berasal dari Jakarta dan beranggotakan Ade Firza Paloh (gitar, vokal), Awan Garnida (bass, vokal), Reza Dwi Putranto (gitar, vokal), Bemby Gusti Pramudya (drum, perkusi, vokal), Ramondo Gascaro (piano, keyboard, gitar, vokal). Uniknya, anggota band SORE ambil bagian sebagai vokal dalam tiap album-albumnya.
Setelah keluar dari SORE, Mondo memutuskan untuk berkarier solo. Ia mendirikan Ivy League Music bersama istrinya sebagai label rekaman independen untuk beberapa musisi Indie di Indonesia. Selepas keluarnya dari SORE pun ia membuat album Rajakelana dan Together Whatever Session yang begitu wah. Selain itu juga singlenya yang berjudul Rainy Day on a Sidewalk telah didengarkan lebih dari 1 juta orang.
Selain bermain musik, Mondo juga sebagai produser musik dalam beberapa film layar lebar. Baginya musik adalah sesuatu hal yang tidak ada batasnya, Kegemaran mengutak-atik musik menjadi salah satu kelebihan Mondo.
Seperti yang baru baru ini terjadi di mana Mondo dimintai tolong oleh Garin Nugroho,seorang produser dan sutradara untuk memproduksi musik dalam film Kucumbu Tubuh Indahku (2018) di mana film ini berhasil diputar di festival film Venice.
Tentunya ini menjadi stepping stone yang signifikan bagi karir Mondo Gascaro. Selain itu, ia juga menjadi produser musik film-film lain seperti Berbagi Suami aka Love for Share (2006), Quickie Express (2007), The Forbidden Door (2008), dan Hello Goodbye (2012).
Pada akhir 2014, Ketika Mondo memutuskan untuk bersolo karier ia berkeinginan membuat albumnya Rajakelana menjadi vinyl. Hal tersebut tidak lain karena banyaknya permintaan oleh masyarakat. Album Rajakelana rilis pada 2016, dan langsung mendapat gelar album terbaik 2016 versi majalah Tempo.
Judul album Rajakelana sendiri merupakan penggalan dari lirik lagu Ismail Marzuki Rayuan Pulau Kelapa. Lagu andalan dalam album ini adalah A Deacon Summer, selain itu salah satu lagu yang berjudul Lamun Ombak dinyanyikan bersama vokalis White Shoes and The Couples Company, Aprilia Apsari.
Ketika album ini dirilis versi vinyl pada November 2018 di Jepang, langsung ludes terjual dalam beberapa menit saja.
Skena musik nasional sebenarnya sangat luas. Banyak sekali artis atau musisi independen yang bagus dalam karya namun jarang terekspos oleh media. Jika kalian jenuh dengan musik mainstream, coba deh dengerin agu dari Mondo Gascaro ini.