5 Film Adaptasi Novel yang Layak Kamu Tonton, Bikin Baper!

Film yang terkenal di masanya. Jomblo mengisahkan empat serangkai yang menjomblo semua dan penasaran akan artinya punya pasangan. Tentu saja tiap tokohnya memiliki jalan hidup hidup yang berbeda. Ada yang akhirnya dapat pacar tetapi lama kelamaan mulai jenuh dan terjatuh pada dambaan hati yang lain. Ada yang akhirnya kecantol setelah sebelumnya sering memainkan wanita. Ada pula yang kena tikungan dari teman sendiri hingga akhirnya bertengkar.

Diperankan oleh Ringgo Agus, Christian Sugiono, Dennis Adhiswara dan Rizky Hanggono, film adaptasi Jomblo memiliki kualitas cerita yang setara dengan novelnya. Tidak banyak detail cerita yang dihilangkan di dalam filmnya sehingga ketika membaca novelnya kamu tidak akan terlalu membandingkannya. Malahan lebih baik menonton film-nya karena kisah-kisah lucunya bisa didapatkan di sana.

Laskar Pelangi adalah karya legendaris dari Andrea Hirata. Buku ini menceritakan tentang secuil pengalaman Andrea mengenai Pulau Belitung. Dengan menggunakan karakter Ikal dan teman-temannya, Andrea Hirata menggambarkan bagaimana kondisi Pulau Belitung, mulai dari pendidikan hingga kondisi ekonomi di sana.

Digarap oleh Riri Reza dan Miles Film, Laskar Pelangi menyabet cukup banyak penghargaan. Tak hanya itu, Laskar Pelangi juga menjadi salah satu film Indonesia yang meraup keuntungan angka penjualan yang tinggi. Adalah sebuah kewajiban menonton film ini karena kamu bisa melihat indahnya pulau Belitung.

Cukup jarang ada sebuah novel yang menceritakan tentang sang penulis sendiri, tapi Iwan Setyawan bisa melakukan itu. Buku ini menceritakan tentang dirinya yang sedari kecil tidak sesuai dengan harapan sang ayah, namun akhirnya berhasil menggapai cita-citanya dan menjadi sukses. Di sisi lain juga mengisahkan bagaimana perjalanan cinta Iwan Setyawan sendiri.

Film yang diperankan oleh Ihsan Tarore mampu menggambarkan seorang Iwan Setyawan di dalam kehidupannya. Jalan cerita yang cukup sederhana membuat siapapun yang menontonnya dapat dengan mudah memahami sang pengarang. Lokasi syuting yang langsung mengambil di tempat kelahiran Iwan, yaitu Malang, membuat penggarapan film ini terlihat niat. Belum lagi ditambahi pengambilan gambar dengan lokasi Amerika.

Filosofi Kopi menjadi film populer di 2015. Tidak hanya mampu mengangkat nama sang aktor dan sang pengarang, film ini juga mempopulerkan kedai kopi dan sempat menjadi trending topik. Mengisahkan tentang Ben dan Jody yang berusaha mendapatkan resep kopi terbaik, film ini memberi pesan untuk selalu mengincar cita-cita yang lebih tinggi dan jangan mudah berpuas diri.

Novel Filosofi Kopi merupakan karya dari Dewi Lestari dan lebih mengarah kepada kumpulan cerita pendek dan prosa yang digarap oleh Dewi pada jenjang waktu 1995 hingga 2005. Novel ini dinobatkan oleh majalah Tempo sebagai karya sastra terbaik 2006 serta masuk dalam lima besar Khatulistiwa Award.

Novel ini mengisahkan tentang persahabatan lima serangkai, yaitu Arial, Riani, Zafran, Genta, dan Ian yang mencoba berkumpul di Gunung Semeru untuk meyakinkan persahabatan mereka. Di sana seakan mereka diuji oleh alam untuk membuktikan seberapa kuatkah persahabatan yang telah mereka jalin. Dengan banyaknya penggalan lirik lagu di dalam novel itu, novel ini menjadi menarik untuk dibaca.

Di dalam film adaptasi novel ini, Rizal Mantovani selaku sutradara mampu mengarahkan film ini untuk menjadi film yang layak untuk ditonton. Alur novel yang memiliki banyak detil yang bertele-tele dihilangkan di dalam filmnya sehingga film 5 Cm menjadi padat akan cerita sehingga siapapun yang menonton tidak akan jenuh.

Mana nih favorit kamu?