5 Film Berbahasa Arab yang Berhasil Meraih Nominasi Piala Oscar

Film ini bercerita mengenai perjalanan Zain, seorang anak berusia 12 tahun yang memutuskan untuk menuntut orang tuanya sendiri. Sepanjang film kita akan melihat bagaimana perjuangan berat yang harus dilewati oleh Zain untuk bertahan hidup di jalanan karena kedua orang tuanya tidak peduli dengannya. Capernaum mendapatkan nominasi sebagai salah satu film berbahasa asing terbaik dalam ajang piala Oscar tahun 2018.

Akibat adu mulut antara seorang pemeluk nasrani dan seorang pengungsi dari Palestina yang kian memanas, kedua pria tersebut akhirnya harus membawa perseteruan mereka ke meja pengadilan. Kasus tersebut pun mendapat perhatian dari seluruh penduduk Lebanon.

Film ini berhasil menunjukkan sudut pandang kedua tokoh utama hingga kita sebagai penonton dapat mengerti dan bahkan merasa simpati terhadap mereka. The Insult berhasil menerima nominasi piala Oscar dalam kategori film berbahasa asing terbaik tahun 2017.

Berlatar di Hijaz, salah satu provinsi dari kekaisaran Ottoman selama perang dunia pertama, seorang bocah dari suku Bedouin harus menyebrangi gurun pasir dan menghadapi berbagai rintangan yang berbahaya demi mengantar seorang prajurit Inggris ke sebuah tempat rahasia. Karena ceritanya yang menarik serta teknik pengambilan gambar yang luar biasa, film ini pun meraih nominasi sebagai salah satu film berbahasa asing terbaik di Oscar tahun 2015.

Seorang pemuda anggota pejuang kemerdekaan Palestina terpaksa menjadi informan karena ia dikaitkan dengan pembunuhan seorang prajurit Israel. Film ini bukan saja memperlihatkan bagaimana sebenarnya kehidupan sehar-hari masyarakan Palestina, tapi juga berhasil membuat para penonton bertanya-tanya nasib seperti apa yang akan menanti Omar, sang tokoh utama. Sebagaimana dengan film-film lainnya di artikel ini, Omar pun menerima nominasi Oscar sebagai salah satu film berbahasa asing terbaik tahun 2013.

Dua orang sahabat karib yang lahir dan besar di Palestina harus menjalani hidup mereka dengan penuh kesulitan setiap harinya. Mereka beranggapan bahwa Israel lah yang bertanggung jawab atas semua kesusahan yang mereka hadapi selama ini. Oleh karena itu, mereka pun akhirnya memutuskan untuk bersukarela menjadi seorang pembom bunuh diri.

Film ini menggambarkan kepada penonton bagaimana kondisi psikologis para pengebom bunuh diri. Apa yang mereka pikirkan dan rasakan pada detik-detik menjelang mereka merenggut nyawa mereka sendiri. Paradise Now adalah film Palestina pertama yang berhasil menerima nominasi dalam kategori film berbahasa asing terbaik tahun 2005.