5 Film Hollywood yang Berlatar Perang Napoleon, Penuh Intrik!

Film ini menceritakan Inés (Natalie Portman), seorang muse bagi pelukis Spanyol bernama Fransisco Goya. Ia ditangkap dan dituduh melanggar hukum Gereja Katolik. Ayahnya yang kaya mencoba meminta tolong seorang pendeta berpengaruh bernama Lorenzo (Javier Bardem) untuk membebaskan Inés. Namun, Lorenzo mengklaim bahwa dia tidak memiliki power untuk melakukannya.

Akhirnya, Inés terbukti tidak bersalah dan film ini menggunakan karakter Lorenzo untuk menggambarkan bahwa Napoleon sangat menentang Inkuisisi. Goya juga menyoroti bahwa selama periode Perang Napoleon ini, kesetiaan politik jauh lebih penting daripada keyakinan pribadi seseorang.

Vanity Fair merupakan adaptasi dari novel William Makepeace Thackeray yang berjudul sama. Film yang disutradarai oleh Mira Nair ini menceritakan Becky Sharp (Reese Witherspoon), seorang pelukis miskin yang mendapat kesempatan baik saat diangkat menjadi pengasuh di sebuah rumah orang kaya.

Becky jatuh cinta pada putra dari majikannya, Kapten Crawley dan akhirnya menikah. Tetapi, hidup keduanya mengalami permasalahan ketika Crawley dipanggil untuk membantu mengalahkan Napoleon dalam Pertempuran Waterloo. Vanity Fair menggambarkan bagaimana Perang Napoleon menciptakan lingkungan yang sangat tidak menguntungkan bagi siapa pun.

Persuasion diadaptasi dari novel Jane Austen yang mengikuti Anne (Amanda Root) yang dipaksa untuk berurusan dengan keputusan buruk yang dia buat di masa lalu. Ia bertunangan dengan Frederick Wentworth (Ciaran Hinds), tetapi menolak menikahinya karena miskin. Namun, Wentworth kembali sebagai pria kaya setelah bertugas dalam Perang Napoleon.

Film ini menggambarkan kecemasan dan kemiskinan selama Perang Napoleon. Pilihan sutradara Roger Mitchell untuk tidak memberikan tampilan yang rapi pada karakter-karakternya sesuai dengan versi buku. Film ini juga mengajarkan penonton tentang kenyataan bahwa musuh-musuh Napoleon memperoleh manfaat finansial besar dari kekalahannya.

Film ini membawa penonton ke puncak konflik pada tahun 1805. Pasukan Napoleon bertempur melawan pasukan Inggris di lautan. Kapten "Lucky Jack" Aubrey (Russell Crowe) menerima perintah untuk menangkap kapal Prancis yang berlayar di pantai Amerika Selatan. Meskipun Prancis tampak unggul, Lucky Jack bersumpah untuk menyelesaikan misi tersebut.

Ketika kapal Lucky Jack rusak, ia dan anak buahnya melakukan perbaikan sambil tetap bertempur.  Strategi pertahanan sang kapten sangat brilian sehingga memberikan film ini adegan pertempuran perang terbaik yang pernah dibuat. Sebelum Napoleon berkuasa, Inggris memang terkenal memiliki kekuatan angkatan laut yang hebat.

Quillis menceritakan Marquis de Sade (Geoffrey Rush), seorang penulis Prancis yang naik daun karena buku-buku erotika kontroversialnya. Film ini terutama fokus pada tahun-tahun terakhirnya yang bersamaan dengan Perang Napoleon. Ia menulis buku saat dipenjarakan di rumah sakit jiwa Charenton di Saint-Maurice, Prancis.

Film ini mengungkapkan bagaimana strategi militer Napoleon di luar medan perang. Kesetiaan rakyat Prancis pada Kaisar dibutuhkan untuk memasok tentara Napoleon selama konflik. Hal ini yang membuat pemikir bebas seperti Marquis de Sade merupakan ancaman terhadap rakyatnya. Napoleon pun memerintahkan pembakaran bukunya meskipun banyak salinan yang selamat.

Banyak sekali film menarik yang berlatar Perang Napoleon. Kelima film di atas pun memiliki jalan cerita yang beragam. Ada yang lebih fokus ke percintaan hingga peperangan. Kalau kamu sendiri sudah nonton yang mana?