Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Horor Adaptasi Dongeng Brothers Grimm dari Berbagai Era

adegan dalam film The Ugly Stepsister. (dok. Zentropa/The Ugly Stepsister)
adegan dalam film The Ugly Stepsister. (dok. Zentropa/The Ugly Stepsister)
Intinya sih...
  • Dongeng Brothers Grimm diadaptasi menjadi film horor yang menegangkan dan mencekam
  • Beberapa film horor adaptasi dongeng Brothers Grimm mencakup The Curse of Sleeping Beauty, Rumpelstiltskin, dan Deadtime Stories
  • Film horor adaptasi dongeng Brothers Grimm memberikan sentuhan unik dan berani pada alur cerita, termasuk bagaimana karakternya ditampilkan

Dongeng-dongeng karya Brothers Grimm telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masa kecil banyak orang. Kisah-kisah seperti Snow White, Hansel and Gretel, serta Rapunzel mengajarkan kita tentang keberanian, moralitas, dan imajinasi. Tak heran jika dongeng Brothers Grimm terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Popularitas dongeng Brothers Grimm telah menginspirasi banyak adaptasi di berbagai media, termasuk film. Disney adalah salah satu studio yang paling terkenal dalam menghidupkan kembali dongeng-dongeng ini ke layar lebar. Terbaru, mereka akan merilis Snow White (2025) yang dibintangi oleh Rachel Zegler sebagai sang karakter tituler dan Gal Gadot sebagai Evil Queen. Film ini dijadwalkan tayang pada 21 Maret 2025.

Namun, interpretasi dongeng Brothers Grimm tak selalu berwujud fantasi yang ceria. Beberapa sineas telah mengolahnya menjadi film horor yang menegangkan dan mencekam. Berikut ini lima rekomendasi film horor adaptasi dongeng Brothers Grimm dari berbagai era yang patut kamu tonton!

1. The Curse of Sleeping Beauty (2016)

adegan dalam film The Curse of Sleeping Beauty. (dok. XLrator Media/The Curse of Sleeping Beauty)
adegan dalam film The Curse of Sleeping Beauty. (dok. XLrator Media/The Curse of Sleeping Beauty)

Siapa yang tak tahu dongeng Sleeping Beauty? Kisah klasik tentang seorang putri yang dikutuk untuk tertidur selama seratus tahun hingga akhirnya dibangunkan oleh ciuman seorang pangeran ini memang telah menjadi legenda. Pada 2016, dongeng manis ini diadaptasi menjadi film horor mencekam berjudul The Curse of Sleeping Beauty.

Film ini mengikuti kisah Thomas Kaiser (Ethan Peck), seorang seniman yang mewarisi sebuah rumah besar dari pamannya. Di sana, ia terus-menerus bermimpi tentang seorang wanita tidur bernama Briar Rose (India Eisley) yang terperangkap di dalam rumahnya. Bersama seorang agen properti, Thomas berusaha mengungkap misteri di balik rumah tersebut dan menyelamatkan Briar Rose dari cengkeraman iblis yang menjaganya.

The Curse of Sleeping Beauty memang tak mendapatkan pujian setinggi langit dari para kritikus saat dirilis (hanya meraih skor 17 persen di Rotten Tomatoes). Namun, film ini tetap patut diacungi jempol berkat desain produksi, sinematografi, dan desain karakter iblisnya yang mampu membuat bulu kuduk merinding. Berani menontonnya sendirian?

2. Rumpelstiltskin (1995)

adegan dalam film Rumpelstiltskin. (dok. Republic Pictures/Rumpelstiltskin)
adegan dalam film Rumpelstiltskin. (dok. Republic Pictures/Rumpelstiltskin)

Jika kamu suka film horor kelas B yang menghibur, meski berbujet rendah, Rumpelstiltskin bisa menjadi alternatif yang menarik. Film ini mengisahkan seorang wanita bernama Shelly (Kim Johnston Ulrich) yang baru saja kehilangan suaminya. Tenggelam dalam putus asa, ia pun membuat permintaan pada patung kuno yang dihuni oleh makhluk jahat bernama Rumpelstiltskin, tanpa menyadari konsekuensi yang akan diterimanya.

Rumpelstiltskin sendiri adalah karakter ikonik dari dongeng Brothers Grimm. Dalam dongengnya, ia digambarkan sebagai makhluk kerdil yang membantu seorang putri memintal jerami menjadi emas. Sebagai imbalannya, ia meminta hal yang tak terduga, yakni anak pertama sang putri.

Meskipun sama-sama menginginkan tumbal, penggambaran Rumpelstiltskin dalam film ini jauh berbeda dari versi dongengnya. Dalam Rumpelstiltskin, Rumpelstiltskin ditampilkan sebagai sosok yang jauh lebih menyeramkan dan brutal. Perbedaan ini tentu memberikan sentuhan horor yang lebih intens dan menegangkan pada alur ceritanya.

3. Deadtime Stories (1986)

adegan dalam film Deadtime Stories. (dok. Scary Stuff Productions/Deadtime Stories)
adegan dalam film Deadtime Stories. (dok. Scary Stuff Productions/Deadtime Stories)

Era 80-an bisa dibilang menjadi masa kejayaan film horor berformat antologi. Beberapa judul yang terkenal, antara lain Twilight Zone: The Movie, Creepshow, dan Cat's Eye. Namun, ada satu film yang jarang dibahas, tetapi tak kalah menarik, yaitu Deadtime Stories. Film ini mengadaptasi berbagai dongeng klasik menjadi tontonan bernuansa mimpi buruk yang mengerikan.

Deadtime Stories dimulai dengan adegan seorang paman yang menjaga keponakannya, Brian. Brian yang rewel meminta dibacakan dongeng sebelum tidur. Sang paman pun menuruti permintaannya dan mulai membacakan tiga kisah. Salah satu kisah tersebut adalah Little Red RunningHood, yang terinspirasi dari dongeng Little Red Riding Hood karya Brothers Grimm.

Segmen ini menceritakan tentang Rachel (Nicole Picard), seorang wanita yang pergi joging dan mampir ke apotek untuk mengambil obat bagi neneknya. Di saat yang sama, seorang pria bernama Willie (Matt Mitler) membutuhkan obat penenang untuk mencegahnya berubah menjadi manusia serigala saat bulan purnama. Tanpa sengaja, obat mereka tertukar, dan berujung pada kekacauan di rumah sang nenek.

4. Hansel and Gretel (2007)

adegan dalam film Hansel and Gretel. (dok. CJ Entertainment/Hansel and Gretel)
adegan dalam film Hansel and Gretel. (dok. CJ Entertainment/Hansel and Gretel)

Bicara soal adaptasi horor dongeng Brothers Grimm, Hansel and Gretel adalah salah satu yang paling sering diangkat ke layar lebar. Sebut saja Hansel & Gretel: Witch Hunters (2013) yang kental dengan nuansa aksi sampai Gretel & Hansel (2020) yang bermain-main dengan psikologis penonton. Namun, tak banyak yang tahu kalau Korea Selatan juga pernah membuat interpretasi mereka sendiri lewat Hansel and Gretel.

Film ini disutradarai oleh Yim Pil Sung, yang dikenal dengan karya-karya psycho-horror-nya. Berbeda dengan adaptasi lainnya, Hansel and Gretel tak ingin mengikuti pakem cerita yang sudah umum. Pil Sung memberikan sentuhan unik dan berani pada alur cerita, termasuk bagaimana ia menghadirkan karakter orang tua "Hansel dan Gretel" alih-alih penyihir jahat seperti di dongengnya.

Hansel and Gretel mengikuti kisah Eun Soo (Chun Jung Myung), seorang pria yang tersesat di hutan dan menemukan sebuah rumah indah. Di sana, ia bertemu dengan keluarga yang tampak aneh, tapi ramah. Namun, seiring berjalannya waktu, Eun Soo menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan keluarga tersebut dan rumahnya.

5. The Ugly Stepsister (2025)

adegan dalam film The Ugly Stepsister. (dok. Zentropa/The Ugly Stepsister)
adegan dalam film The Ugly Stepsister. (dok. Zentropa/The Ugly Stepsister)

Terakhir, yang juga mengerikan, ada film horor asal Norwegia yang mencuri perhatian di Sundance Film Festival 2025 kemarin, The Ugly Stepsister. Disutradarai Emilie Blichfeldt, film ini menawarkan interpretasi segar dari dongeng klasik Cinderella karya Brothers Grimm. Alih-alih Cinderella, The Ugly Stepsister memilih menghadirkan Elvira, sang saudara tiri yang "jelek", sebagai tokoh utama.

Film ini mengisahkan kehidupan Elvira (Lea Myren) yang merasa terkekang oleh standar kecantikan dan norma masyarakat. Ia hidup dalam bayangan saudara tirinya, Agnes (Thea Sofie Loch Næss, representasi Cinderella), yang dianggap lebih cantik dan sempurna. Demi mendapatkan pengakuan dan cinta, ia pun rela melakukan hal-hal yang di luar nalar.

Sejak penayangannya di Sundance, para kritikus pun ramai-ramai memuji film ini dengan menyebutnya sebagai "perpaduan antara The Substance (2024) dan kisah putri Disney". Sayangnya, The Ugly Stepsister belum tersedia secara massal. Namun, Shudder, platform streaming film horor populer, dikabarkan telah memperoleh hak tayang film ini. Jadi, sabar sebentar lagi, ya!

Gimana, unik dan menegangkan banget, kan, kelima film horor adaptasi dongeng Brothers Grimm di atas? Dari The Curse of Sleeping Beauty yang atmosferik hingga The Ugly Stepsister yang kontroversial, semuanya menyajikan interpretasi segar dari kisah-kisah klasik yang kita kenal sejak kecil. Sudah siap dibawa ke dalam dunia mimpi buruk yang gelap dan misterius?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Wibawa
EditorSatria Wibawa
Follow Us