5 Film Horor Keren Ini Ternyata Diadaptasi Dari Novel Best-Seller

Satu film horor klasik terbaik ini ternyata diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Ira Levin. Setahun setelah novelnya terbit dan laku keras di pasaran, Rosemary's Baby meneror setiap orang di layar lebar.

Meskipun ada perbedaan antara film dan bukunya, keduanya sama-sama mampu membuat bulu kuduk kamu meremang. Sang sutradara, Roman Polanski, meramu akting para pemainnya dan fondasi, serta latar musik yang mengerikan dengan baik hingga menjadikan Rosemary's Baby sebagai film horor klasik terbaik.

Sementara sang penulis, Ira Levin, menciptakan teror dan memupuk ketegangan dengan sangat baik lewat ketajaman kalimatnya.

Novel horor klasik karya Robert Bloch berjudul Psycho pertama kali terbit pada tahun 1959. Kemudian novel ini diangkat ke layar lebar sebanyak dua kali. Pertama pada tahun 1960, disutradarai oleh sineas Hollywood, Alfred Hitchcock dan dibintangi oleh Anthony Perkins, Vera Miles, dan Janet Leigh.

Film ini pun laku keras di pasaran dan sukses mendapatkan penghargaan sebagai Film Terbaik di ajang Edgar Allan Poe Award dan juga Aktris Terbaik di Golden Globe Award untuk akting Janet Leigh yang ciamik.

Kedua pada tahun 1998, disutradarai oleh Gus Van Sant dan dibintangi oleh VInce Vaughn, Anne Heche, dan Julliane Moore. Sayangnya film ini kurang mendapat sambutan hangat dari penonton dan mendapat kritikan pedas dari kritikus.

Sang Penulis, Robert Bloch, terinspirasi dari kisah nyata Ed Gein, seorang pembunuh psikopat yang memiliki kepribadian ganda. Lewat kalimat-kalimat yang intens dan akan membuat siapa saja yang membacanya merasa diteror oleh aksi Norman Bates yang mengerikan.

Tidak heran kalau seorang Alfred Hitchcock sampai tertarik untuk memfilmkannya. Sayangnya, Hitchcock hanya membayar kurang dari $10 Ribu untuk hak layar dan tidak melibatkan Bolch sama sekali dalam pembuatan film.

Film yang berhasil meneror banyak orang berkat adegan Samara yang keluar dari televisi termasuk film horor yang diadaptasi dari buku.

Ada perbedaan yang cukup mencolok antara buku dan film. Jika di film digambarkan tokoh utamanya adalah perempuan yang dibintangi oleh Naomi Watts, di buku yang pertama kali terbit pada tahun 1991 ini tokoh utamanya adalah laki-laki.

The Ring merupakan adaptasi dari novel horor karya Koji Suzuki berjudul Ring. Satu kekuatan Suzuki adalah kesederhanaan cerita dalam hal yang mengerikan. Tidak sedikit kritikus menganggap Suzuki sebagai penulis horor klasik terbaik. Tidak heran kalau Suzuki menjadi novelis horor terkenal dan berpengaruh di Jepang sana.

Sama halnya seperti Psycho, Let Me In juga diadaptasi dari novel. Pertama kali terbit pada tahun 2004, novel yang ditulis oleh Ajvide Lindqvist berjudul Let The Right One In diangkat ke layar lebar sebanyak dua kali.

Pertama pada tahun 2008 dengan judul Let The Right One In, dibintangi oleh Kåre Hedebrant, Lina Leandersson, dan Per Ragnar serta disutradarai oleh sutradara Swedia terbaik, Tomas Alfredson.

Let The Right One In sukses mengantongi banyak sekali penghargaan dari berbagai ajang penghargaan dan festival film. Sebut saja Empire Award, Guldbagge Award, Saturn Award, London Critics Circle Film, Chlotudris Award, dan masih banyak lagi.

Kedua pada tahun 2010 dengan judul Let Me In, disutradarai oleh Matt Reeves dan menjadi film pertama Chloë Grace Moretz sebagai tokoh utamanya. Chloë Grace Moretz mendapatkan penghargaan Best NewComer dari Empire Award berkat aktingnya.

Banyak orang yang sudah membaca novel karya novelis asal Swedia ini jauh lebih gelap dan seram daripada kedua adaptasi filmnya. Tidak heran rasanya jika mengingat betapa bagusnya struktur cerita, ditambah detail yang mampu membangun kengerian pembacanya.

Hanya pencinta film horor dan sedikit saja orang awam mengetahui kalau film yang disebut-sebut sebagai film horor terbaik sepanjang masa ini diadaptasi dari sebuah buku.

Baik buku maupun filmnya, keduanya sama-sama menimbulkan kontroversi. Dan sang penulis, Willian Petter Blatty, berhasil lebih awal membuat pembacanya ketakutan sebelum William Friedkin, sang sutradara, melakukan hal yang sama dua tahun berikutnya.

Lewat novelnya yang pertama kali terbit pada tahun 1971, Blatty sukses membuat pembaca tidak bisa berhenti membaca lewat plot yang menawan, dan membuat mereka ketakutan sekaligus mempertanyakan kembali apakah mereka termasuk umat Tuhan yang taat atau bukan.

Semua itu kemudian digabung dengan tokoh-tokoh yang memiliki karakter yang kuat dan menciptakan sebuah karya yang masih menjadi perbincangan sampai hari ini.

Kamu berani baca novelnya?