5 Film Romance Terbaik yang Terinspirasi dari Cerita Klasik Eropa

Terinspirasi oleh kisah klasik Cinderella, Jennifer Lopez berperan sebagai Marisa, seorang pelayan di hotel kelas atas yang disalahartikan sebagai sosialita kaya. Dia menarik perhatian salah satu tamu, Chris (Ralph Fiennes), seorang politisi, dan keduanya memulai hubungan asmara sementara Marisa harus menyembunyikan identitas kelas bawahnya yang sebenarnya.

Maid In Manhattan terkenal karena fakta bahwa film ini didasarkan pada sebuah cerita oleh John Hughes yang legendaris. Meskipun menerima tinjauan yang beragam, penonton menikmati penggunaan arketipe Cinderella ini dan itu menjadi film box-office kala itu.

Meskipun drama Shakespeare secara teknis bukanlah dongeng, drama ini sudah ada selama ratusan tahun dan berbagi tema romantis klasik dongeng tentang kekasih yang dipisahkan oleh keadaan. Bagaimanapun, Romeo & Juliet mungkin adalah romansa paling klasik dari semuanya. Ceritanya direvolusi untuk musikal Broadway yang terkenal dan kemudian film, West Side Story.

Alih-alih perselisihan antata  keluarga Montagues dan the Capulets, West Side Story menampilkan geng jalanan, The Jets, dan The Sharks. Geng jalanan dibagi berdasarkan ras, dengan The Sharks dari Puerto Rico menjadi musuh bebuyutan The Jets. Dalam film tersebut, mantan anggota Jets, Tony, jatuh cinta dengan, Maria, saudara perempuan pemimpin The Sharks, Bernardo, dan dari sana, seperti sumbernya, tragedi pun terjadi.

Berlatar tahun 1960-an di New York City dan menampilkan banyak lagu klasik, film ini telah membuat penonton terharu sejak dirilis. Film ini memenangkan beberapa Oscar termasuk Film Terbaik dan remake yang disutradarai Steven Spielberg akan dirilis akhir tahun ini.

Diadaptasi dari panggung musikal dan berdasarkan mitos Pygmalion, My Fair Lady menceritakan kisah Eliza Doolittle (Audrey Hepburn) yang berbicara dengan bahasa Cockney (Inggris tradisional) dan bagaimana seorang profesor fonetik, Henry Higgins membuat taruhan bahwa dia dapat mengajarinya untuk berbicara lebih fasih dan menjadi bagian dari kaum elite dari London Society.

Kisah aslinya, Pygmalion, adalah tentang bagaimana seorang pematung jatuh cinta pada patung yang diukirnya dan itulah yang, secara kiasan, terjadi dalam ini, Henry Higgins jatuh cinta pada Eliza Doolittle, "ciptaannya". Film ini sendiri sukses memenangkan Oscar untuk Film Terbaik, Sutradara, dan Aktor Terbaik, sayangnya, Audrey Hepburn bahkan tidak dinominasikan untuk penampilannya, dilaporkan karena dia tidak melakukan nyanyiannya sendiri di musikal. 

Disutradarai Tim Burton, Edward Scissorhands menata kembali kisah Frankenstein sebagai romansa yang tragis. Seperti yang diketahui penonton, kisah klasik Frankenstein berkisah tentang monster yang dibuat oleh ilmuwan gila yang, secara tragis, terlalu menakutkan untuk dipahami manusia.

Dalam Edward Scissorhands, dia adalah seorang pemuda, Edward (Johnny Depp), dengan gunting di tangan, yang tinggal bersama sebuah keluarga di pinggiran kota. Selama waktu itu, dia dan putri keluarga Kim (Winona Ryder) jatuh cinta. Namun hubungan ini tidak mudah karena perbedaan yang ada pada dirinya. Film ini dipuji oleh para kritikus dan penonton sebagai mahakarya untuk romansa, visual, dan musiknya yang tragis.

Ponyo tampaknya terinspirasi oleh The Little Mermaid. Disutradarai oleh pendiri Studio Ghibli Hayao Miyazaki, Ponyo menceritakan kisah seorang putri ikan mas yang diselamatkan oleh seorang bocah manusia setelah terdampar di darat. Ponyo ingin menjadi manusia dan hidup di dunia manusia meskipun ayahnya ingin dia tetap tinggal di dunia laut. Hal itu diinginkan Ponyo karena dia jatuh cinta dengan manusia yang telah menyelamatkannya.

Cerita-cerita klasik merupakan sebuah seni tersendiri yang tak pernah lekang dimakan waktu. Meskipun kita sudah mengetahui isi kisahnya, namun tak pernah dibuat bosan. Apalagi ketika cerita tersebut diadaptasi ke dalam layar lebar dengan sedikit sentuhan yang berbeda seperti deretan film di atas.