5 Film Terbaik Anurag Kashyap, Sutradara Kontemporer di Bollywood

Tidak hanya duduk di bangku sutradara, Anurag Kashyap ikut andil dalam proses penulisan naskah bersama Akhilesh Jaiswal dan Sachin K. Ladia. Gangs of Wasseypur menjadi film Bollywood komersil pertama yang tayang di Cannes Film Festival dan berada di urutan 59 dalam daftar The 100 Best Film of The 21st Century yang dirilis oleh The Guardian.

Menjadi salah satu karya terbaik di sepanjang karirnya, film yang dirilis pada tahun 2012 tersebut tidak luput dari kontroversi. Banyak pemilik bioskop menolak menayangkan film yang terinspirasi dari film Tamil berjudul Subramaniapuram karena berdurasi 320 menit atau sekitar 5 jam.

Sempat melalui negosiasi yang alot, akhirnya Anurag Kashyap bersedia membaginya ke dalam dua bagian. Tidak berhenti sampai di situ, Gangs of Wasseypur yang memang sarat akan kritik dan sentilan sosial dicekal karena dianggap menyinggung pihak tertentu.

Gangs of Wasseypur sendiri mengikuti Shahid Khan (Jaideep Ahlawat) yang diusir dari desa usai menyamar menjadi Sultan Daku yang tersohor saat merampok kereta api milik Inggris. Shahid yang terasing bekerja di sebuah tambang batu bara milik Ramadhar Singh (Tigmanshu Dhulia) menjadi tangan kanannya. Belum sempat melancarkan aksinya untuk mengambil alih kekuasaan Ramadhar, Shahid justru tewas di tangan Ramadhar.

Mengetahui ayahnya telah dibunuh, Sardar Khan (Manoj Bajpayee) bertekad untuk membalaskan dendam sekaligus mewujudkan misi sang ayah sebagai penguasa di wilayah Wasseypur.

Jika Sanjay Leela Bhansali membuat film Devdas dengan nuansa megah dan kental akan budaya Bengali, maka Anuragh Kashyap melakukannya dengan cara sebaliknya.

Bersama Abhay Deol, Kashyap mengadaptasi novel klasik karya Sarat Chandra Chattopadhyay tersebut di masa kini dengan realitas kehidupan masyarakat India kelas bawah yang keras dan kejam. Bagaikan angin segar, Dev.D laku keras di pasaran dan menduduki box office India selama beberapa minggu.

Dev.D mengikuti Dev (Abhay Deol) yang harus kehilangan kekasihnya Paro (Mahie Gill) karena kesalahpahaman di antara keduanya. Seiring berjalannya waktu, Paro berhasil bangkit dan melanjutkan kembali hidupnya. Namun tidak dengan Dev. Dirinya terjebak dalam lingkar setan narkoba dan minuman keras.

Pertemuannya dengan Chanda (Kalki Koechlin) si wanita penghibur mengobati sedikit lukanya. Sayangnya Chunni (Dibyendu Bhattacharya), mucikari Chanda, menyeret Dev lebih jauh ke dalam penyesalan yang lambat laun mulai menghancurkan hidupnya.

Diadaptasi dari buku dengan judul yang sama karya jurnalis S. Hussain Zaidi, Black Friday merupakan aksi pengeboman oleh sekelompok teroris yang terjadi di Bombay, Maharashtra pada 12 Maret 1993 silam. Dipimpin oleh sindikat teroris yang menyebut diri mereka sebagai D-Company, setidaknya 257 fasilitas umum rusak dan 1.400 orang luka-luka akibat pengeboman tersebut.

Pada awalnya Black Friday dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2004. Film yang dibintangi oleh sederet aktor A-lister Bollywood tersebut bahkan sudah melakukan penayangan perdananya di Locarno Film Festival. Namun akibat dicekal oleh pemerintah India karena dianggap membuka luka lama warga Mumbai, penayangannya pun mundur ke tahun 2007. 

Hampir dibuat dalam format mini-series, Black Friday mengikuti DCP Rakesh Maria (Kay Kay Menon) dalam mengungkap pelaku di balik serangkaian ledakan bom yang terjadi di Bombay pada tahun 1993. Hasil penyelidikan mengarah pada sosok Bashir Khan (Ashraf Ul Haq).

Sempat melarikan diri ke beberapa wilayah, Bashir Khan akhirnya tertangkap. Dari pengakuannya, terungkap fakta yang mengerikan.

Masih mengusung konsep gelap dan sensitif, kali ini Anurag Kashyap menggunakan pendekatan yang berbeda dalam proses penggarapan film Ugly.

Alih-alih memberikan naskah, Kashyap justru hanya menjelaskan apa yang terjadi pada suatu scene dan meminta para aktornya untuk berimprovisasi. Hasilnya, performa para pemainnya terutama Rahul Bhat yang sebelumnya telah vakum berakting selama 11 tahun terlihat memukau. Tidak heran jika Anurag Kashyap menyebut Ugly sebagai film paling sukses yang pernah ia garap di sepanjang karirnya.

Ugly menceritakan Rahul Kapoor (Rahul Bhat) kehilangan putri tunggalnya ketika mengikuti audisi untuk sebuah film. Mantan istrinya Shalini (Tejaswini Kolhapune) yang murka lantas meminta suaminya Inspektur Shomik Bose (Ronit Roy) untuk mencari keberadaan putrinya. Upaya pencarian anak mereka yang diculik berubah menjadi perselisihan akibat ego yang menguasai Rahul dan Shomik.

Anurag Kashyap mendedikasikan film yang rilis pada tahun 2009 silam untuk lagu Yeh Duniya Agar Mil Bhi Jaye To, soundtrack dari film Thirst karya Guru Dutt yang ditulis oleh penulis lirik Sahir Ludhianvi. Membutuhkan waktu hampir 7 tahun untuk merampungkan produksi, Gulaal adalah surat cinta Kashyap untuk lembaga sensor usai melarang penayangan film Paanch. 

Gulaal mengikuti Dilip Kumar Singh (Raj Singh Chaudhary) seorang mahasiswa hukum di salah satu kampus di Rajput. Hidupnya seketika berubah ketika dirinya dianiaya oleh sekelompok berandal yang dipimpin oleh Jadhwal (Pankaj Jha). Tidak terima, Dilip lantas bergabung dalam dunia politik yang korup untuk membalaskan dendamnya.

Dedikasi Anurag Kashyap di industri perfilman terbayarkan lewat penghargaan yang ia dapat termasuk Ordre des Arts et des Lettres–Knight of the Order of Arts and letters–dari pemerintah Perancis pada tahun 2013 silam.

Proyek teranyarnya yang diberi judul Maximum City kini mangkrak usai Netflix enggan melanjutkan proyek tersebut. Kontroversi yang membelit series Tandav garapan Ali Abbas Zafar nampaknya menjadi alasan utama kenapa Netflix mundur.

Dalam wawancaranya dengan The Lallantop, dirinya sedang berusaha untuk menemukan rumah yang tepat untuk series yang diadaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Suketu Mehta.