5 Film Terbaik Dibintangi Duta Festival Film Indonesia 2023

Pertama ada film terbaik yang dibintangi oleh Chicco Kurniawan yaitu Penyalin Cahaya (2022). Dalam film ini, ia berperan sebagai penjaga toko fotocopy bernama Amin, ia beradu akting dengan Shenina Cinnamon, Lutesha, hingga Dea Panendra.

Amin sendiri mempunyai peran yang sangat penting dalam film Penyalin Cahaya. Pasalnya berkat Amin, Suryani (Shenina Cinnamon) mampu menguak pelaku pelecehan seksual yang pernah berlaku jahat kepadanya dan juga kepada beberapa mahasiswa lainnya. Selain itu, Amin juga adalah orang yang rela menampung Suryani, disaat diusir dari rumah.

Alasan film Penyalin Cahaya disebut film terbaik bagi Chicco Kurniawan, karena selain mempunyai alur cerita yang sulit untuk ditebak, film ini juga mampu masuk ke dalam banyak nominasi dan berhasil mendapatkan banyak penghargaan. Misalnya Busan International Film Festival, hingga Chicco juga mendapat penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang FFI 2021.

Hal yang mengejutkannya, film ini berhasil masuk ke dalam 18 nominasi dalam ajang FFI 2021 dan berhasil membawa pulang 12 piala kemenangan yang sangat membanggakan.

Kedua ada film terbaik yang dibintangi oleh Putri Marino, ada Posesif (2017). Film yang menjadi debut pertama istri Chicco Jerikho ini, menjadikan Putri Marino sebagai anak SMA yang sedang dibutakan oleh cinta. Berperan sebagai Lala, dia tetap bertahan dalam hubungan asmara yang sangat toxic, dengan Yudhis (Adipati Dolken).

Bagaimana tidak toxic, Lala sering dilarang oleh pacarnya untuk berhubungan atau terlalu dekat dengan orang lain. Selain itu, Yudhis juga tidak jarang bermain tangan dan berkata kasar kepada kekasihnya, Lala. Hal ini pun, dilakukan berkali-kali oleh Yudhis, meskipun berkali-kali juga meminta maaf dan mengulanginya lagi.

Film Posesif, berhasil masuk ke dalam banyak nominasi penghargaan. Seperti 10 nominasi di FFI 2017, 8 nominasi di ajang Indonesian Movie Actors Awards 2018 dan tentunya masih ada beberapa ajang penghargaan lainnya. Nah, adapun untuk juara, Putri Mario dan Adipati Dolken berhasil menjadi aktor dan aktris terbaik di ajang FFI 2017. 

Ketiga ada Laura Basuki, dengan film terbaiknya berjudul Before, Now & Then (2022). Sebuah film yang tayang secara eksklusif di Prime Video ini, menjadikan Laura Basuki sebagai seorang perempuan yang berjualan daging di pasar bernama Ino. Selain itu, Laura juga menjadi istri kedua, dari seorang pria yang terbilang sudah sangat berumur.

Film Before, Now & Then, memang pantas disebut sebagai film terbaik Laura Basuki. Karena selain dari karakter dan alur cerita yang sangat menantang, film ini juga berhasil mendapatkan banyak penghargaan. Seperti Festival Film Internasional Berlin 2022, Festival Film Sydney 2022 dan Festival Film Internasional Brussels 2022.

Selain masuk nominasi dan penghargaan secara internasional, film ini juga berhasil keluar sebagai pemenang dalam beberapa penghargaan bergengsi. Seperti FFI 2022, Festival Film Tempo 2022, hingga Festival Film Bandung 2022.

Posisi keempat ada Lukman Sardi dengan film terbaiknya berjudul Rectoverso: Cinta yang Tak Terucap (2013). Di film ini, Lukman Sardi berperan menjadi seorang pria bernama Abang. Ia merupakan seseorang dengan autis yang tinggal dengan ibunya, seorang pemilik kost-kostan dan jatuh cinta dengan salah satu penghuni kost. 

Melalui perannya sebagai orang yang autis, Lukman Sardi dan filmnya berhasil memboyong banyak penghargaan. Seperti aktor terbaik di Indonesian Movie Actors Awards (2013) hingga Aktor Terpilih dalam Omnibus di ajang Piala Maya (2014). Selain itu masih banyak juga penghargaan dan nominasi yang film ini dapatkan

Terakhir ada aktris paling senior diantara 5 duta FFI yaitu Christine Hakim. Aktris yang sudah terjun di dunia akting Indonesia sejak tahun 1973 ini, mempunyai banyak sekali film yang sudah dia bintangi. Dimulai dari genre drama, romantis, religi, horor, komedi, hingga action pun, telah dijajal oleh Christine Hakim.

Salah satu dari sekian banyak film terbaiknya, kali ini akan kita bahas adalah Pendekar Tongkat Emas (2014). Di film ini Christine Hakim berperan sebagai guru atau pelatih silat yang sangat terkenal. Selain itu, dia juga sangat baik hati kepada semua orang, meskipun jika dilihat dari luar terlihat sangat keras dan tidak pernah memberi ampun.

Banyak mengharuskan Christine Hakim melakukan adegan yang menantang, film ini diganjar dengan pernghargaan dan nominasi yang tidak sedikit. Salah satunya Christine Hakim menjadi pemeran pendukung perempuan terbaik di ajang FFI tahun 2015. Selain itu, masih banyak penghargaan-penghargaan lainnya.

Film-film dan penghargaan-penghargaan yang tadi kita bahas, hanya beberapa dari sekian banyak karya dan prestasi yang pernah idapatkan oleh para duta Festival Film Indonesia 2023. Sukses terus untuk dunia perfilman Indonesia.