5 Film Terbaik Sutradara Mani Ratnam, Legenda Sinema India Selatan

Tidak hanya sukses mendapatkan ulasan positif dari kritikus, Mouna Ragam yang dirilis bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan India juga sukses besar di pasaran. Tayang di bioskop selama 175 hari, film yang dirilis pada tahun 1986 tersebut berhasil memenangkan Best Feature Film in Tamil dalam ajang National Film Award.

Disadur dari cerpen berjudul Divya yang ditulis sendiri oleh Mani Ratnam, Mouna Ragam mengisahkan tentang pernikahan tanpa cinta yang dijalani oleh Divya (Revathi) dan Chandra Kumar (Mohan) berkat perjodohan. Divya yang masih berduka setelah kematian kekasihnya pun mengajukan gugatan cerai. Karena usia perkawinan mereka baru seumur jagung, pengadilan memerintahkan Divya dan Chandra Kumar untuk bertahan selama setahun agar gugatan tersebut dikabulkan. Seiring berjalannya waktu, benih cinta tumbuh di antara keduanya.

Terinspirasi dari gangster Varadarajan Mudaliar yang berkuasa di wilayah Bombay dan The Godfather karya Francis Ford Coppola, Nayakan masuk dalam daftar 100 film terbaik sepanjang sejarah versi majalah Time. Tayang selama 224 hari di bioskop, Nayakan membawa pulang penghargaan Best Actor untuk akting gemilang Kamal Haasan, Best Cinematography, serta Best Art Direction di ajang National Film Award.

Nayakan sendiri berfokus pada perjalanan hidup Velu Naicker (Kamal Haasan). Velu yang menyaksikan ayahnya dibunuh oleh polisi pun membalaskan dendamnya dengan menghabisi oknum polisi tersebut. Pelarian Velu berakhir di kota Bombay. Dirinya pun bergabung dalam komplotan gangster untuk bertahan hidup. Seiring berjalannya waktu, kekuasaannya semakin bertambah dan menjadikannya sebagai salah satu mafia paling ditakuti di Bombay.

Rilis pada tahun 1990 silam, Anjali berhasil menyuguhkan drama keluarga yang menyayat hati. Meskipun pendapatan film kurang memuaskan, Anjali berjaya di ajang National Film Award dengan membawa pulang penghargaan Best Child Artist, Best Audiography, dan Best Feature Film in Tamil.

Anjali menceritakan tentang seorang ibu bernama Chitra (Revathi) yang dibuat percaya oleh suaminya Shekar (Raghuvaran) bahwa anaknya telah meninggal saat lahir. Ketika mengetahui bahwa anaknya masih hidup, Chitra segera membawa putrinya kembali ke rumah. Namun kondisi putrinya yang mengalami gangguan mental dan mengidap penyakit serius serta Shekar yang menjadi saksi kunci sebuah kasus pembunuhan membuat suasana rumah memanas.

Merupakan pembuka dari The Terrorism Trilogy, Roja mengisahkan tentang cinta yang terhalang oleh politik dan aksi terorisme. Meskipun mengangkat isu yang cukup sensitif, Roja mendapatkan sambutan positif dan merajai box office. Roja pun sukses menyabet penghargaan Best Lyrics untuk Vairamuthu, Best Music Direction untuk A. R. Rahman, dan Best Film on National Integration.

Roja mengisahkan tentang gadis desa bernama Roja (Madhoo) yang dinikahi oleh Rishi (Arvind Swami), pria asal kota yang modern. Keduanya pindah ke Kashmir dan menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis. Namun semuanya berubah menjadi bencana ketika Roja diculik dan dijadikan tawanan oleh kelompok militan.

Tidak butuh waktu lama bagi Mani Ratnam untuk merilis film kedua dari The Terrorism Trilogy. Di tahun 1995, Bombay dirilis dan meledak di pasaran. Bombay berhasil merajai box office India selama beberapa minggu. Sementara album soundtrack Bombay terjual sebanyak 15 juta keping, menjadikannya sebagai salah satu film dengan penjualan soundtrack terlaris sepanjang masa. Lagi-lagi film yang ditulis dan disutradarai oleh Mani Ratnam ini mendapatkan penghargaan Best Film on National Integration dan Best Film Editing di ajang penghargaan tertinggi perfilman India, National Film Award.

Berbeda dengan Roja, Bombay berfokus pada jalinan kasih antara gadis muslim Shaila Bano (Manisha Koirala) dan pemuda hindu bernama Shekar (Arvind Swami). Ditentang oleh kedua belah pihak keluarga, Shaila dan Shekar pun kawin lari dan menetap di Bombay. Kerusuhan antara umat Hindu dan umat Muslim yang meletus pasca pembongkaran Masjid Babri merenggut kebahagiaan dan memisahkan mereka.

Kepiawaiannya dalam meramu kisah cinta dan isu-isu sosial dan membingkainya dalam visual yang memanjakan mata menjadikan Mani Ratnam sebagai salah satu legenda sinema perfilman India Selatan. Pemerintah India pun memberikan gelar Padma Shri kepada Mani Ratnam sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya di industri perfilman India.