5 Film yang Menyoroti Figur Orangtua Narsistik seperti Joker

Pernah dengar narcissistic personality disorder (NPD)? NPD atau gangguan kepribadian narsistik merujuk pada kondisi mental yang menyebabkan seseorang merasa bahwa dirinya penting di luar batas wajar. Orang dengan kepribadian ini punya kebutuhan berlebih terhadap validasi eksternal, seperti perhatian dan pujian, sampai-sampai ia melupakan perasaan orang lain.
Masalahnya, tak sedikit orang dengan NPD yang jadi orangtua. Merujuk tesis yang ditulis Brittany Bach dari Smith College berjudul "The impact of parental narcissistic traits on self-esteem in adulthood", orangtua narsistik punya tendensi mengeksploitasi anak-anak mereka untuk kepentingan pribadi mereka sendiri. Merekap pun sangat ringan melontarkan kritik atau penolakan pada anak. Hal ini secara tak langsung bisa membuat anak punya masalah dengan self-esteem ketika dewasa. Bahkan, menurut penelitian lain yang dilakukan Wetzel dan Robins dalam Journal of Research in Personality berjudul "Are Parenting Practices Associated with the Development of Narcissism? Findings from a Longitudinal Study of Mexican-origin Youth", orangtua NPD bisa mewariskan sifat itu ke anak-anak mereka melalui pola asuh.
Joker (2019) adalah salah satu film yang berhasil menggambarkan bagaimana rasanya hidup bersama orangtua narsistik. Bahkan, secara tak langsung, itu yang membentuk kepribadian Arthur Fleck, sang Joker saat dewasa. Lantas, apakah hanya Joker yang bisa kamu tonton untuk mengenal lebih jauh soal NPD? Lima film berikut juga memfitur orangtua narsistik, kok. Silakan catat dan siap nikmati tontonan yang membuka mata berikut.
1. I, Tonya (2017)
Sebelum Joker viral, ada sebuah film brilian yang juga memfitur ibu narsistik di dalamnya. Mirisnya, ini terinspirasi kisah nyata seorang atlet bernama Tonya Harding dan ibunya. Harding adalah atlet seluncur indah asal Amerika Serikat yang meraih puncak kariernya pada 1990-an.
Film kemudian memotret bagaimana dinamika hubungannya dengan sang ibu yang ternyata tidak ideal. Sang ibu sangat suka mengatur dan tak segan mengkritik putrinya di depan publik. Ia juga berkali-kali berkoar kalau putrinya itu seharusnya membalas budi atas jasa-jasa sang ibu selama ini.