5 Hal Menarik 'Dongju: Portrait of a Poet', Dibintangi Kang Ha Neul!

Dalam penghargaan Baeksang Awards ke -52, sutradara Lee Joon Ik mendapatkan penghargaan utama untuk film Dongju: Portrait of a Poet. Film ini adalah film biografi tentang tokoh sejarah Korea bernama Yun Dong Ju. Ia mengalami masa hidup yang cukup pendek, dari 30 Desember 1917 hingga 16 Februari 1945.

Yun Dong Ju (diperankan Kang Ha Neul) bersama sepupunya, Song Mong Gyu (diperankan Park Jung Min) melanjutkan sekolah ke Jepang untuk bisa sukses. Sayangnya, situasi politik kedua negara membuat studi mereka penuh hambatan.

Di tengah dilema kembali ke Korea atau tidak, mereka akhirnya memutuskan memperjuangkan kemerdekaan Korea. Kemudian, mereka pun ditangkap dan dipenjara oleh pihak pemerintah Jepang saat itu. 

Selain garis besar di atas, banyak hal penting lain sepanjang cerita, seperti bagaimana hidup Dong Ju dipenuhi 'penghambaan' atas puisi. Serta misalnya bagaimana Dong Ju berhasil menjadi sastrawan yang berpengaruh, alih-alih hanya wartawan.

Estetik mungkin adalah kata yang tepat dalam menggambarkan Dongju: Portrait of a Poet. Salah satu estetika paling kentara adalah puisi-puisi yang diciptakan oleh Dong Ju sendiri. 

Kegundahan, tekanan, situasi sosial-politik, dan kecemasan yang dirasakan Dong Ju benar-benar tersampaikan dengan baik. Melalui bagaimana Dong Ju sesekali memperlihatkan puisinya, penonton jadi mampu memahami betapa Dong Ju adalah sosok yang begitu kompleks serta penuh kepekaan.

Visual hitam-putih adalah salah satu aspek paling menarik sekaligus membuat film ini begitu berbeda. Sebagian dari kalian mungkin meragukan apakah tone hitam-putih akan menarik, tapi nyatanya penonton bisa benar-benar terabaikan dari aspek ini dikarenakan cerita yang menghanyutkan. 

Dan justru, visual hitam-putih dapat mendukung nuansa klasik dan adegan-adegan penuh gejolak. Sehingga, penonton seakan-akan benar-benar dibawa ke masa lalu dan mengikuti segala hal yang dialami para tokohnya. 

Tak lain tak bukan, hubungan paling dalam dan bakal mampu mengikat hati kalian adalah Dong Ju dan Mong Gyu. Hubungan keduanya dibawa lebih dari antar sepupu sekaligus teman. Mereka adalah teman seperjuangan dan mitra saling dukung yang bahkan dapat saling memahami lebih dari orang tua mereka sendiri. 

Kesamaan pandangan akan pentingnya literatur dan visi kemerdekaan Korea adalah penguat hubungan Dong Ju dan Mong Gyu. Apalagi ketika keduanya ditangkap oleh pemerintahan kolonial Jepang, keterpisahan mereka sekaligus membuat penonton ikut merasa tak berdaya dan takut kehilangan.

Bumbu romantis tidak kehilangan porsi dalam film ini. Dalam Dongju: Portrait of a Poet juga diceritakan bagaimana Dong Ju tak bisa berkedip ketika menatap Lee Yeo Jin (Shin Yoon Joo), cinta pandangan pertamanya. 

Kita patut memuji Kang Ha Neul dalam memerankan Dong Ju. Tak mudah memainkan tokoh sejarah yang sangat penting sekaligus menampilkan perasaan dari tokoh sejarah tersebut.

Percayalah, meskipun Dongju: Portrait of a Poet cukup berat, film ini sangat worth to watch. Beragam pemikiran dan emosi dari Dong Ju dan Mong Gyu juga merupakan salah satu bentuk cerminan watak-watak pemuda di era tersebut.

Di samping itu, perjuangan melalui karya sastra adalah pesan yang tak boleh dipinggirkan dari film ini. Tanpa bisa berbohong, sejauh ini berbagai bidang studi terkait literatur tidak mendapat pujian sebanyak bidang eksak. Sedangkan dalam film ini, bidang sastra maupun sosial menunjukkan kenyataan bahwa mereka menjelaskan tiap fenomena yang terjadi pada masyarakat. 

Jika kalian menyukai film Korea yang unik dan indah, film ini sama sekali tak boleh dilewatkan. Tenang saja, alur cukup cepat yang dibawakan di sini tidak akan mendukungmu untuk bosan kok!