Naruto Uzumaki dan Gaara Kazekage adalah dua karakter paling penting dalam seluruh seri Naruto. Sementara Naruto adalah protagonis utama dalam seri ini, Gaara pertama kali diperkenalkan sebagai antagonis pada arc Ujian Chunin.
Keduanya memang tidak berasal dari desa yang sama, atau memiliki penampilan yang serupa. Namun, Naruto dan Gaara memiliki banyak kesamaan pada nasib mereka. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Naruto adalah orang yang paling mengerti Gaara.
Naruto dan Gaara tidak pernah merasakan bagaimana rasanya dibesarkan oleh kasih sayang seorang ibu. Hal ini dikarenakan ibu mereka meninggal saat mereka dilahirkan. Di hari Naruto dilahirkan, Obito menculik Kushina dan mengeluarkan Kurama dari tubuhnya.
Untuk melindungi nyawa anaknya, Kushina dan Minato pun memutuskan untuk mengorbankan nyawanya untuk menyegel Kurama dalam tubuh Naruto. Sementara itu, saat Gaara dilahirkan, keadaan Sunagakure sedang melemah. Maka dari itu, sang kazekage, Rasa, meminta Chiyo untuk menyegel Shukaku ke dalam tubuh Gaara.
Sayangnya, kepemilikan Shukaku membuat ibu Gaara, Karura, meninggal. Di detik-detik terakhirnya, Karura mengutuk semua orang yang bertanggung jawab atas kematiannya dan berhadap Gaara akan membalas kematiannya
Ayah Naruto dan ayah Gaara sebelumnya adalah seorang kage, atau seorang pemimpin di desanya masing-masing. Menariknya, ayah mereka tak hanya pernah menjabat sebagai seorang kage, namun ayah Naruto dan ayah Gaara juga merupakan kage keempat di desanya.
Ayah Naruto, Minato Namikaze, adalah hokage keempat di Konohagakure. Sementara itu, ayah Gaara, Rasa Kazekage, adalah kazekage keempat di Sunagakure. Tak hanya itu saja, kemiripan lain yang dimiliki oleh Minato dan Rasa adalah fakta bahwa mereka menyegel Bijuu ke tubuh anak mereka.
Naruto dan Gaara menjadikan tubuh mereka sebagai wadah dari monster yang dikenal dengan Bijuu. Sementara Naruto menjadi Jinchuriki dari Ekor Sembilan atau Kurama, Gaara menjadi Jinchuriki dari Ekor Satu atau Shukaku.
Hal inilah yang menjelaskan mengapa Naruto dan Gaara memiliki kekuatan yang sangat besar, karena sebagian besar kekuatan seorang Jinchuriki berasal dari Bijuu mereka. Hal ini juga yang menjadi penyebab mengapa Naruto dan Gaara pada awalnya tidak cocok, mengingat Kurama adalah musuh bebuyutan bagi Shukaku.
Salah satu kesamaan yang cukup menonjol antara Naruto dan Gaara adalah fakta bahwa keduanya dibesarkan sebagai anak yang diasingkan. Sebagai seorang Jinchuriki, Naruto dan Gaara sangat ditakuti di desanya karena memiliki kekuatan monster dalam tubuhnya.
Hanya saja, Naruto tidak menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk berbuat jahat. Sebaliknya, Naruto justru ingin membuktikan bahwa dirinya bukanlah ancaman, melainkan seorang pahlawan. Sayangnya, hal ini terjadi sebaliknya kepada Gaara.
Hidup dalam pengasingan membuat Gaara menjadi seorang pembunuh yang keji. Gaara merasakan kenikmatan tersendiri saat dirinya membunuh seseorang, terutama terhadap seseorang yang sudah menyakitinya atau menghina ibunya.
Beruntungnya, Gaara berhasil diselamatkan oleh Naruto. Naruto berhasil memotivasi Gaara untuk menjadi lebih baik, karena dirinya mengetahui bagaimana rasanya diasingkan karena menjadi seorang Jinchuriki.
Seperti ayah mereka, Naruto dan Gaara juga pada akhirnya terpilih menjadi pemimpin di desa mereka. Hanya saja, Gaara terlebih dahulu terpilih menjadi kazekage, di mana dirinya sudah menjadi kazekage kelima di Sunagakure sejak berusia 14 tahun.
Sementara itu, Naruto terpilih menjadi seorang hokage setelah dirinya berhasil menghentikan Perang Shinobi Keempat dan menjadi ninja terkuat di dunia. Naruto mulai menjadi hokage ketujuh di Konohagakure setelah berusia 27 tahun, dengan menggantikan posisi sang hokage keenam, Kakashi Hatake.
Naruto dan Gaara mungkin memang tidak memiliki penampilan yang sama atau keterampilan yang sama. Bahkan, keduanya juga berasal dari desa yang berbeda. Meskipun begitu, sebagai Jinchuriki, Naruto dan Gaara berbagi nasib yang sama.