5 Lagu Jepang RADWIMPS dengan Makna Lirik Mendalam

Merupakan lead single dari album Altocolony no Teiri, Ordermade disebut banyak orang sebagai salah satu lagu terbaik RADWIMPS. Ordermade adalah lagu pertama RADWIMPS yang meraih peringkat teratas di tangga lagu Oricon dan juga mengantarkan Altocolony no Teiri pada kesuksesan komersial.

Merupakan lagu rock-ballad, Ordermade memiliki lirik yang menceritakan pengalaman seseorang sebelum lahir ke dunia. Di sana, ia ditanyai dan diberi pilihan oleh sebuah sosok misterius, seperti ingin melihat masa lalu atau masa depan. Ia memilih masa lalu agar ia bisa memaafkan dan merelakan hal-hal buruk yang terjadi padanya dulu.

Ia kemudian diberi berbagai bagian tubuh, termasuk dua mulut dan dua jantung. Namun, ia memutuskan untuk hanya punya satu bibir agar ia hanya bisa mencium satu orang. Selain itu, ia juga meminta untuk hanya punya satu jantung agar ia bisa merasakan detak jantung orang yang dicintainya saat berpelukan.

Tawaran terakhir padanya adalah mau punya air mata atau tidak. Ia pilih untuk punya demi bisa menangis sehingga ia dapat mengerti hal-hal yang penting baginya. Ia lalu disediakan rasa-rasa air mata yang dapat dipilih, yakni asam, manis, asin, dan pedas. Narasi lagu ini ditutup dengannya bertanya pada sosok itu apakah mereka pernah bertemu sebelumnya.

Lahir dari album yang sama dengan Ordermade, Oshakashama juga merupakan lead single Altocolony no Teiri. Oshakashama berperan penting dalam kesuksesan RADWIMPS di industri musik Jepang. Bagaimana tidak? Lagu rock ini memiliki lirik yang amat filosofis dengan menyinggung keegoisan umat manusia.

Yojiro Noda mengangkat topik superioritas manusia terhadap makhluk hidup lain. Noda menyatakan manusia memusnahkan gagak dan monyet karena jumlahnya terlalu banyak, sedangkan panda diusahakan ditambah populasinya oleh manusia karena hampir punah. Akan tetapi, manusia sendiri tak berbuat apa-apa meski jumlah mereka kian banyak.

Noda kemudian bertanya-tanya kenapa Tuhan di lukisan dan gambar selalu berbentuk manusia. Ia menyimpulkan hal itu adalah bukti keegoisan manusia daripada takdir atau sekadar kebetulan. Walau manusia percaya akan adanya Tuhan, mereka malah bertindak layaknya Tuhan demi memenuhi kepentingan egois mereka.

Gogatsu no Hae merupakan lead single untuk album ketujuh RADWIMPS yang bertajuk Batsu to Maru to Tsumi to. Gogatsu no Hae adalah salah satu lagu RADWIMPS paling kontroversial karena liriknya yang sangat gelap dan kejam. Akan tetapi, makna lirik lagu tersebut sebenarnya amat dalam jika kita bedah dan mengerti konteksnya.

Lagu ini bercerita soal seseorang yang sama sekali tak peduli dengan kekasihnya meski ia diserang, diperkosa, dan dibunuh oleh orang lain. Hal itu memang terdengar sadis, tetapi kita wajib harus tahu konteksnya untuk mengerti maknanya secara keseluruhan.

Noda mengangkat tema perasaan negatif manusia di Gogatsu no Hae. Contohnya, sepulang kerja, seorang suami memergoki istrinya selingkuh. Sang suami pasti secara instan memandang istrinya sebagai makhluk terhina yang pantas ditimpa semua hal buruk. Namun, setelah beberapa saat, akal sehat sang suami kembali dan ia bisa atasi masalah itu secara rasional.

Pikiran negatif sang suami pada istrinya memang amat buruk dalam konteks apapun. Namun, RADWIMPS bukan membenarkan kita memiliki perasaan seperti itu, mereka justru mengingatkan bahwa manusia mustahil bisa menghilangkan perasaan negatif, karena itu manusiawi. Hal yang hanya bisa kita lakukan adalah kontrol emosi dan tak berpikir impulsif.

RADWIMPS bereksperimen dengan segudang gaya musik berbeda untuk album kesepuluh mereka, ANTI ANTI GENERATION. Contohnya, mereka adopsi genre rap dan hiphop untuk lagu PAPARAZZI. Beda dengan lagu-lagu lain dalam daftar ini, PAPARAZZI mempunyai lirik yang jauh lebih personal dan gaya musik yang mentah nan seadanya.

Sesuai judulnya, RADWIMPS menyenggol para paparazi dengan lagu ini. RADWIMPS merasa paparazi adalah hipokrit karena mereka menulis berita soal para selebritas melakukan hal-hal buruk, padahal mereka sendiri melakukan hal buruk dengan menyalahi aturan privasi dan etika.

RADWIMPS bahkan menyelipkan rujukan Your Name ke dalam PAPARAZZI. Film tersebut memang menjadi fenomena global yang membuat nama RADWIMPS dikenal di seluruh penjuru dunia. Namun, mereka merasa tak dihargai paparazi yang menganggap mereka hanya band kemarin sore yang viral berkat cuma numpang sukses dengan Your Name.

RADWIMPS menyatakan bahwa kesuksesan mereka saat ini bukannya hanya datang semalam. Keberhasilan mereka adalah buah dari jerih payah mereka di industri musik selama berpuluh-puluh tahun. RADWIMPS juga tak lupa berterima kasih pada fans setia mereka yang telah menemani dan membantu mereka dalam meraih kesuksesan.

Walau merupakan track dalam album ANTI ANTI GENERATION, Brain Washing dirilis terlebih dahulu sebagai single berbarengan dengan lagu Saihate Aini.

Jika kamu membaca liriknya tanpa ditelaah dulu, mungkin kamu berpikir lagu ini bercerita soal seseorang yang punya dua kepribadian. Memang tak ada salahnya menginterpretasikan seperti itu, tetapi makna liriknya akan sangat berbeda jika kamu melihat dari perspektif lainnya.

Melalui Brain Washing, RADWIMPS sebenarnya berpesan pada pendengar untuk tetap menjadi diri sendiri tanpa dipengaruhi orang lain. Realita masyarakat saat ini adalah mereka selalu mengucilkan orang yang memiliki opini berbeda tanpa ingin melihat dari sudut pandang lain.

Orang-orang yang berbeda kerap ditekan oleh lingkungan sekitarnya untuk mengubah opininya agar mengikuti mayoritas. RADWIMPS mendorong pendengar untuk jangan memuaskan orang lain dengan selalu mengikuti pandangan mereka. Tetap teguh dengan pendirianmu dan jangan hiraukan orang lain.

Berkarya sejak tahun 2001, RADWIMPS sukses menghibur serta menggaungkan kisahnya melalui sebuah lagu. Dari lima lagu Jepang RADWIMPS di atas, yang mana favoritmu?