5 Manga Horor Non Antologi Karya Junji Ito yang Layak Dijadikan Anime

Junji Ito dikenal sebagai salah satu maestro horor dalam dunia manga. Dari antologi hingga nonantologi, manga-manga horor ciptaannya selalu berhasil menciptakan pengalaman membaca yang menakutkan lewat perpaduan antara horor psikologis dan nuansa Lovecraftian. Salah satu manga non-antologi yang sering kali dianggap sebagai masterpiece dari Ito adalah Uzumaki.
Setelah lewat lebih dari dua dekade perilisannya, manga yang bercerita tentang kutukan spiral di sebuah kota kecil ini akhirnya diadaptasi menjadi serial anime oleh Adult Swim pada Minggu (29/9/2024). Adaptasi ini mendapatkan pujian atas kesetiaannya terhadap materi asli serta atmosfer mencekam yang berhasil dihadirkan. Uzumaki, sekali lagi, menjadi bukti bahwa karya Ito tetap relevan dan menakutkan, bahkan setelah bertahun-tahun.
Namun, selain Uzumaki, Ito juga memiliki sederet manga nonantologi lain yang tak kalah seram dan layak diadaptasi menjadi anime. Yuk, simak lima manga horor non-antologi karya Junji Ito berikut yang bisa menjadi pilihan sempurna untuk diadaptasi!
1. Black Paradox

Black Paradox mengisahkan empat orang yang bertemu melalui internet untuk melakukan bunuh diri bersama. Mereka adalah Marusou, seorang perawat yang dihantui oleh visi mengerikan, Taburou, seorang pria yang ingin mengakhiri hidupnya setelah bertemu dengan doppelganger-nya, Piitan, seorang insinyur yang merasa tak berguna setelah menjadi model untuk robot humanoid yang sempurna, dan Baracchi, seorang wanita dengan tanda lahir yang menutupi sebagian wajahnya.
Namun, rencana mereka berubah drastis ketika Piitan, setelah sebuah percobaan bunuh diri yang gagal, hidup kembali dan memuntahkan sebuah permata misterius. Permata ini rupanya memiliki nilai yang sangat tinggi dan dapat membuka pintu ke dunia lain. Dari sini, cerita Black Paradox pun dimulai.
Diterbitkan pertama kali pada 2007, Black Paradox menawarkan campuran horor supernatural, fiksi ilmiah yang unik, dan visual mengerikan khas Junji Ito. Ceritanya yang penuh dengan twist tak terduga dan karakter yang kompleks membuatnya sangat potensial untuk diadaptasi menjadi anime.
2. Dissolving Classroom

Salah satu karya horor Junji Ito selanjutnya yang tak kalah menarik untuk diadaptasi menjadi anime adalah Dissolving Classroom. Terdiri dari beberapa cerita pendek yang saling terhubung, manga ini mengisahkan tentang dua saudara, Yuuma dan Chizumi Azawa, yang membawa teror ke mana pun mereka pergi.
Yuuma, seorang remaja yang terobsesi dengan iblis, memiliki kebiasaan meminta maaf secara berlebihan. Namun, permintaan maafnya ini bukanlah permintaan maaf biasa. Setiap kali Yuuma meminta maaf, otak orang-orang di sekitarnya mulai mencair secara menjijikkan. Di sisi lain, Chizumi adalah sosok yang tak kalah menyeramkan. Sikapnya yang dingin dan perilakunya yang mengintimidasi menambah nuansa horor dalam setiap cerita.
Menariknya, selain menampilkan cara berbeda Yuuma dan Chizumi menebar teror, Dissolving Classroom juga menyajikan kritik sosial yang tajam terhadap budaya permintaan maaf publik di Jepang. Ito dengan cerdas menggunakan elemen horor untuk mengeksplorasi bagaimana permintaan maaf bisa menjadi senjata yang mematikan, bukan hanya sekadar ungkapan penyesalan.
3. No Longer Human

Diadaptasi dari novel klasik karya Osamu Dazai berjudul sama, No Longer Human mengikuti perjalanan hidup Ōba Yōzō, seorang pria yang merasa terasing dari masyarakat. Ia terus-menerus memakai topeng kebahagiaan palsu untuk menyembunyikan rasa sakit dan kegelisahannya. Melalui catatan harian yang ditinggalkannya, pembaca diajak menyelami pikiran dan perasaannya yang kelam.
No Longer Human layak dijadikan anime karena ceritanya yang kompleks dan emosional, serta ilustrasinya yang memukau. Dalam manga ini, Junji Ito berhasil menangkap esensi dari novel aslinya dengan sentuhan horor psikologis yang kental, bagaikan perpaduan antara Taxi Driver dan Black Swan. Dengan konsep unik dan popularitas Ito sebagai mangaka horor, versi animenya pasti akan menarik perhatian penggemar horor di seluruh dunia!
4. Hellstar Remina

Selain Uzumaki, nuansa Lovecraftian yang kental dalam karya Junji Ito juga bisa ditemukan dalam Hellstar Remina. Manga yang terbit pada tahun 2004 ini memiliki potensi besar untuk diadaptasi menjadi anime yang menegangkan seperti Uzumaki.
Jika Uzumaki menampilkan teror melalui kutukan spiral, Hellstar Remina menyajikan kengerian lewat aksi planet "kanibal". Selain itu, manga ini juga mengangkat isu yang relevan dengan masa kini, seperti ketenaran instan dan dampak psikologis dari bencana global. Tak heran jika banyak fans yang meminta Hellstar Remina untuk diangkat menjadi anime.
Ceritanya berpusat pada Remina Oguro, yang mendadak menjadi idola masyarakat setelah planet yang ditemukan oleh ayahnya dinamai sesuai namanya. Namun, ketenaran ini segera berubah menjadi teror ketika Planet Remina menunjukkan sifat aslinya sebagai entitas hidup yang mengancam keselamatan Bumi. Remina pun harus berjuang untuk bertahan hidup dari kejaran massa yang percaya bahwa mengorbankannya dapat menghentikan bencana yang akan datang.
5. Sensor

Terakhir, tetapi juga layak mendapatkan sorotan, adalah Sensor atau yang dikenal dengan judul Travelogue of the Succubus. Manga ini merupakan salah satu karya terbaru Junji Ito yang berhasil memikat para penggemar horor dengan cerita yang penuh misteri dan ketegangan.
Sensor mengikuti seorang wanita yang tanpa sengaja bertemu dengan seorang pria misterius di kaki gunung. Pria tersebut memperingatkannya tentang kekuatan supernatural yang mengintai di daerah tersebut. Seiring berjalannya waktu, wanita itu menemukan bahwa dirinya terhubung dengan fenomena rambut malaikat dan sebuah kultus agama.
Dalam Sensor, Ito kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menggabungkan horor dengan seni visual yang memukau. Tak hanya itu, tema-tema yang diangkat dalam manga ini juga sangat menarik. Dari eksplorasi tentang ketakutan manusia terhadap yang hal yang tak diketahui hingga fanatisme beracun, Sensor memiliki semua elemen yang membuatnya layak untuk diadaptasi menjadi anime horor.
Sambil menunggu dua episode tersisa dari Uzumaki yang akan berakhir pada Minggu (20/10/2024), mengapa tak menyelami lima manga horor nonantologi karya Junji Ito yang tak kalah seram ini? Dari Black Paradox yang bernuansa horor supernatural hingga Hellstar Remina yang menghadirkan nuansa Lovecraftian, setiap cerita menawarkan kengerian yang unik. Tertarik menjajal judul yang mana dulu, nih?