5 Material Penting di Marvel Cinematic Universe selain Adamantium

Adamantium dikenal sebagai salah satu material terkuat dalam semesta Marvel, terutama karena perannya dalam memperkuat kerangka dan cakar Wolverine. Logam fiksi ini pertama kali diperkenalkan dalam komik Avengers #66 (1969) dan sejak itu menjadi simbol kekuatan dan ketahanan. Selain pada tubuh Wolverine, Adamantium juga digunakan dalam berbagai senjata dan peralatan penting lainnya di jagat Marvel.
Dalam film terbaru Marvel Cinematic Universe (MCU), Captain America: Brave New World (2025), Adamantium menjadi sorotan utama. Setelah peristiwa di Eternals (2021), di mana makhluk Celestial bernama Tiamut berubah menjadi pulau raksasa, umat manusia menemukan Adamantium di pulau tersebut. Penemuan ini memicu persaingan antarnegara untuk menguasai logam kuat ini, sementara kelompok Serpent Society yang dipimpin oleh Sidewinder (Giancarlo Esposito) memanfaatkannya untuk menciptakan ancaman baru.
Namun, Adamantium bukanlah satu-satunya material penting di MCU. Berikut lima material lain yang tak kalah krusial dan memiliki peran signifikan dalam berbagai alur cerita di semesta Marvel. Sebagai penggemar MCU, kamu pasti familier dengan salah satunya, deh!
1. Yaka

Bagi yang mengikuti seri Guardians of the Galaxy sejak awal, pasti sudah tak asing lagi dengan senjata bernama Yaka Arrow. Yap, senjata panah yang dikendalikan dengan siulan ini memang begitu ikonik. Namun, tahukah kamu apa itu Yaka dan bagaimana cara kerjanya?
Yaka adalah material langka yang sensitif terhadap suara dan hanya ditemukan di planet Centauri IV. Material ini digunakan oleh bangsa Centaurian untuk membuat senjata khas mereka, yaitu Yaka Arrow. Tak hanya mampu merespons gelombang suara tertentu, Yaka juga mampu menembus berbagai target, seperti logam Sakaaran dan Ravager serta batuan yang mengandung energi Celestial.
Dalam MCU, Yaka Arrow identik dengan Yondu Udonta (Michael Rooker), pemimpin Ravagers yang juga merupakan ayah angkat Peter Quill alias Star Lord (Chris Pratt). Yondu sangat mahir menggunakan Yaka Arrow, sehingga menjadikannya senjata andalan dalam berbagai pertarungan. Setelah kematian Yondu dalam Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017), Yaka Arrow diwariskan kepada anak buahnya yang loyal, Kraglin Obfonteri (Sean Gunn), yang kemudian berusaha menguasai senjata tersebut.
2. Palladium

Palladium adalah salah satu material penting yang punya peran krusial di MCU, khususnya dalam kisah Iron Man. Awalnya, elemen ini digunakan oleh Howard Stark untuk Arc Reactor yang menjadi sumber energi Stark Industries. Sang anak, Tony Stark alias Iron Man (Robert Downey Jr.), pun memakainya pada Arc Reactor mini miliknya, sebelum akhirnya menyadari efek samping yang berbahaya.
Dalam Iron Man (2008), Palladium memang memungkinkan Tony mengendalikan armor Iron Man dan menyelamatkan diri dari serangan teroris. Namun, tanpa disadari, Palladium dalam reaktor tersebut perlahan meracuni tubuhnya dan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Barulah pada Iron Man 2 (2010), Tony akhirnya menemukan pengganti Palladium.
Dalam semesta alternatif, Palladium tetap menjadi ancaman bagi Tony Stark. Di episode 3 What If...? Season 1 (2021) yang berjudul "What If... The World Lost Its Mightiest Heroes?", Tony masih menggunakan Palladium sebagai inti Arc Reactor-nya. Namun, alih-alih mencari penawar, ia justru menjadi korban dari rencana jahat Hank Pym yang mengganti suntikan lithium dioksida—yang seharusnya meringankan gejala keracunan Palladium—dengan Partikel Pym. Tony pun tewas mengenaskan di depan mata Natasha Romanoff.
3. Elemen Baru Tony Stark alias Badassium

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahaya Palladium membuat Tony Stark harus mencari solusi, dan elemen baru menjadi jawaban atas masalah yang mengancam nyawanya. Asal-usul Elemen Baru Tony Stark bermula dari penelitian mendalam Howard Stark tentang Tesseract dalam Captain America: The First Avenger (2011). Howard percaya bahwa Tesseract adalah kunci energi bersih tak terbatas.
Sketsa dan catatan penelitiannya, yang tersembunyi dalam diorama Stark Expo, menjadi kunci bagi Tony dalam Iron Man 2. Dengan bantuan akselerator partikel buatannya sendiri, Tony berhasil mensintesis elemen baru tersebut. Elemen baru ini tak hanya menyelamatkan nyawa Tony, tetapi juga meningkatkan performa Iron Man. Kekuatan elemen baru ini juga terbukti saat Tony mampu menyerap petir Thor (Chris Hemsworth) dan menahan kekuatan Mind Stone dalam The Avengers (2012).
Sayangnya, detail pasti kandungan material Elemen Baru Tony Stark, atau dikenal juga sebagai Badassium dalam komik, tak pernah dijelaskan secara gamblang. Meskipun disebut mirip Tesseract, belum diketahui apakah elemen ini memiliki sifat-sifat serupa. Yang jelas, Badassium adalah bukti kegeniusan Tony Stark dan warisan tak ternilai dari ayahnya.
4. Uru

Uru memang tak pernah disebut secara gamblang dalam berbagai film MCU. Namun, keberadaannya sebagai material utama pembentuk senjata dan artefak sakti para dewa Asgard dan entitas kosmik lainnya tak bisa dimungkiri. Material ini menjadi kunci penting dalam beberapa momen krusial di MCU, bahkan menentukan nasib alam semesta.
Seperti yang tersurat dalam Thor (2011), asal-usul Uru terikat erat dengan Nidavellir, sebuah planet kerdil yang menjadi rumah bagi para kurcaci ahli pembuat senjata. Di sana, Uru ditempa dengan menggunakan panas dan energi dari bintang yang sekarat. Proses penempaan yang ekstrem ini menghasilkan logam yang tak hanya kuat, tetapi juga memiliki sifat magis yang unik.
Beberapa karakter ikonik di MCU pernah menggunakan senjata atau artefak yang terbuat dari Uru. Odin (Anthony Hopkins), ayah Thor, mempunyai Gungnir yang mampu melepaskan ledakan energi dahsyat. Thanos (Josh Brolin) juga pernah menggunakan sarung tangan Infinity Gauntlet yang terbuat dari Uru untuk mengendalikan Infinity Stones. Tak ketinggalan, Thor, sang Dewa Petir, tentu saja menjadi pengguna Uru yang paling terkenal.
Thor menggunakan Mjolnir, palu ikoniknya yang terbuat dari Uru, untuk menyalurkan dan mengendalikan petir. Mjolnir sendiri dihancurkan oleh Hela (Cate Blanchett) dalam Thor: Ragnarok (2017). Kemudian, Thor menempa Stormbreaker di Avengers: Infinity War (2018), sebuah senjata Uru yang bahkan lebih kuat dari Mjolnir, dengan bantuan Eitri (Peter Dinklage), raja para kurcaci Nidavellir, untuk melawan Thanos.
5. Vibranium

Terakhir, tetapi tak kalah esensial, adalah Vibranium, material fiktif yang menjadi tulang punggung teknologi canggih di Wakanda. Tak hanya kuat, logam ini juga memiliki kemampuan menyerap energi yang luar biasa. Tak heran, Vibranium menjadi incaran banyak pihak, baik untuk tujuan damai maupun sebaliknya.
Kehadiran Vibranium di MCU bermula dari meteorit yang jatuh di wilayah Wakanda dan juga di dekat Yucatan. Di Wakanda, Vibranium menjadi sumber daya utama yang memungkinkan mereka membangun peradaban yang jauh lebih maju dari bangsa lain, seperti yang terlihat di Black Panther (2018). Sementara itu, di Yucatan, radiasi Vibranium mengubah manusia menjadi Talokanil, penghuni kerajaan bawah laut Talokan, seperti yang diceritakan dalam Black Panther: Wakanda Forever (2022).
Vibranium tak hanya dimanfaatkan oleh Wakanda, khususnya untuk membuat kostum Black Panther yang tahan peluru dan dilengkapi cakar tajam. Howard Stark, ayah dari Tony Stark, pernah menggunakan seluruh persediaan Vibranium yang ia miliki untuk membuat perisai ikonik Captain America dalam Captain America: The First Avenger (2011). Perisai ini mampu memantulkan berbagai serangan energi dan proyektil.
Namun, Vibranium bukanlah tanpa kelemahan. Meskipun sangat kuat, material ini dapat dihancurkan oleh energi yang sangat besar, seperti yang terjadi pada perisai Captain America (Chris Evans) di Avengers: Endgame (2019). Selain itu, gelombang suara tertentu juga dapat melemahkan Vibranium, seperti yang terlihat pada senjata sonik milik Ulysses Klaue (Andy Serkis), dalam Avengers: Age of Ultron (2015). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun istimewa, Vibranium tetap memiliki batasan yang harus diperhitungkan.
Adamantium dan lima material di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak material yang ada di jagat Marvel. Masih banyak lagi material-material lain yang memiliki kekuatan dan keunikan tersendiri yang belum dieksplorasi lebih lanjut.
Apakah kamu punya teori tentang material-material lain yang mungkin akan muncul? Jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar, ya!