Seperti namanya, serial Money Heist: Korea merupakan remake dari serial hit asal Spanyol, yakni Money Heist. Meskipun remake, rupanya serial yang disutradarai oleh Kim Hong Sun ini punya cukup banyak perbedaan dengan versi orisinalnya.
Salah satunya terlihat dari karakter Tokyo yang memiliki beberapa perbedaan dengan Tokyo versi orisinalnya. Perbedaan apa sajakah itu? Secara garis besar, berikut lima perbedaan Tokyo Money Heist: Korea dan versi orisinal.
Dalam versi Korea, Tokyo dikisahkan sebagai seorang tentara Korea Utara yang bermigrasi ke Korea Selatan. Bukannya bahagia, setelah pindah Tokyo justru berurusan dengan renternir yang secara perlahan merusak hidupnya.
Tokyo dan sahabatnya yang juga berurusan dengan renternir tersebut kemudian memutuskan untuk membalaskan dendam mereka. Namun, dalam aksi balas dendam tersebut, sahabat Tokyo meninggal dunia.
Sementara dalam versi orisinalnya, Tokyo merupakan seorang perampok andal yang telah merampok berbagai toko bersama kekasihnya. Suatu ketika, Tokyo dan kekasihnya memutuskan untuk merampok sebuah bank.
Namun, usaha licik mereka tersebut tak berjalan mulus. Polisi datang dan menyergap keduanya. Kekasih Tokyo pun meninggal dunia setelah sebuah peluru yang ditembakan polisi menyasar tubuhnya.
Pada episode perdana, karakter yang diperankan oleh Jeon Jong Seo dalam versi Korea ini mengungkap alasan di balik penggunaan nama Tokyo. Ia menyebut bahwa Tokyo adalah nama yang cocok digunakan karena mereka hendak melakukan banyak perbuatan buruk.
Tak dijelaskan lebih lanjut mengenai alasan tersebut. Namun, jika merujuk pada sejarah, Jepang pernah menjajah Korea Selatan. Hal itulah yang mungkin disinggung dalam adegan tersebut dan jadi latar belakang penggunaan nama Tokyo.
Sementara itu, dalam versi Spanyol, alasan di balik penggunaan nama Tokyo dijelaskan saat serial ini mencapai puncak konflik. Alasan tersebut adalah karena Tokyo berkeinginan untuk pergi ke negara yang jauh dari Spanyol dan hidup bahagia dengan sang kekasih.
Adegan tersebut diceritakan dengan dalam dan penuh emosi, sehingga latar belakang penggunaan nama Tokyo dalam versi orisinal lebih memiliki makna.
Setelah aksi perampokan bank yang gagal, Tokyo dalam serial Money Heist dikisahkan sebagai seorang buronan. Saat dalam pencarian polisi, Tokyo sempat menghubungi ibunya yang ternyata telah dikepung oleh polisi. Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa ibu dari Tokyo versi orisinal mengetahui tindak kejahatan yang dilakukan oleh anaknya.
Lain halnya dengan versi Korea. Ibu dari Tokyo hanya diperlihatkan sekilas, yakni saat Tokyo pura-pura belajar di kamarnya. Setelah itu, tidak ada lagi adegan yang menunjukan keberadaan sang ibu dan bagaimana keadaannya. Sehingga, kini masih jadi pertanyaan apakah ibu Tokyo versi Korea mengetahui tindak kejahatan yang dilakukan oleh anaknya atau tidak.
Dalam versi Korea, Tokyo jadi salah satu karakter dengan kepribadian yang cukup berbeda dibandingkan dengan versi orisinalnya. Penggemar Money Heist pasti sudah hafal betul dengan sikap Tokyo versi orisinal. Penuh emosi dan tak sabaran adalah sifat yang melekat pada karakter yang diperankan Ursula Corbero ini.
Namun, dalam versi Korea, Tokyo dibangun dengan kepribadian yang lebih penyabar dan mampu menghadapi setiap situasi dengan kepala dingin. Meski begitu, baik dalam versi Korea ataupun orisinal, keduanya sama-sama jadi karakter yang membuat serial ini semakin menarik.
Penggemar Money Heist pasti bertanya-tanya kenapa kisah cinta Tokyo dan Rio dihilangkan dari Money Heist: Korea. Alasan tersebut mungkin saja untuk membuat versi remake terkesan lebih segar. Karena jika memiliki kisah yang terlalu sama, serial ini mungkin akan cenderung membosankan.
Dalam versi Korea, dikisahkan bahwa Rio memiliki perasaan untuk Tokyo. Namun sebaliknya, Tokyo justru tak memiliki perasaan kepada Rio. Hingga episode pamungkas musim pertama pun, keduanya tampil sebagai teman karib yang sama-sama berjuang menyukseskan perampokan.
Walau punya cukup banyak perbedaan dengan versi orisinal, Tokyo dalam Money Heist: Korea mampu memerankan karakter Tokyo dengan cukup sempurna. Bagaimana menurutmu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!