Setelah terpergok Henry dan Sam di episode 4 The Last of Us, Joel dan Ellie melanjutkan cerita perjalanannya untuk bisa keluar dari Kansas City QZ.
Henry dan Sam yang awalnya dikira mau menyerang, justru jadi kunci yang menunjukkan jalan keluar. Meski begitu, pertanyaan demi pertanyaan tetap muncul setelah menonton episode 5 ini. Awas spoiler, yuk, simak lebih lanjut!
Saat telah berdamai dengan Joel dan Elly, Henry memperkenalkan dirinya sebagai kolaborator. Joel menyebut pekerjaan Henry lebih buruk daripada kelompok pembelot Kansas City yang kejam. Lalu sebenarnya apa sih kolaborator itu?
Kolaborator di The Last of Us adalah seorang sukarelawan yang bekerja sama dengan FEDRA untuk menemukan dan menyerahkan orang-orang yang terlibat dalam aksi revolusi untuk menggulingkan FEDRA.
Pekerjaan Henry ini menjadi alasan utama kenapa dia sangat dicari oleh Kathleen. Sebab, Henry adalah orang yang bertanggung jawab atas dibunuhnya kakak Kathleen oleh FEDRA. Henry memberikan informasi kepada FEDRA bahwa kakak Kathleen adalah ketua dari aksi kelompok pembelot di Kansas City.
Saat menelusuri bawah tanah untuk mencari jalan keluar, Joel dan kawan-kawan menemukan ruangan yang penuh dengan lukisan anak-anak. Salah satu yang paling mencolok adalah gambar istana di pintu depan ruangan yang digambar menggunakan krayon.
Di versi game, ruangan ini ditempati oleh karakter yang tak dimunculkan bernama Ish. Ia adalah salah satu orang yang selamat dari wabah Cordyceps dan membuat tinggal di ruangan bawah tanah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Ish banyak menyelamatkan keluarga yang memiliki anak kecil. Ia kemudian membuat komunitas dan menjadikan ruangan itu sebagai sekolah dengan segudang aktivitas untuk anak-anak.
Di versi serial, sosok Ish diperlihatkan dalam sebuah gambaran anak kecil. Gambar ini juga terlihat di versi game-nya. Ish digambar bersebelahan dengan rekannya Danny. Mereka disebut "pelindung" oleh anak yang menggambarnya.
Episode 5 The Last of Us ini berakhir sad ending. Sam diceritakan tergigit oleh zombie di bagian kakinya. Gigitan ini cukup mengejutkan karena selama episode berlangsung, tidak ada adegan yang benar-benar menunjukkan zombie yang menggigit kaki Sam.
Namun, satu-satunya momen yang memungkinkan Sam tergigit adalah ketika kawanan zombie ini menyerang mereka saat dikejar Hunter. Sam dan Henry sempat terpojok ketika bersembunyi di bawah mobil. Saat itu, Sam terlihat diserang zombie di bagian kaki, namun berhasil dia atasi dengan menendang-nendang zombienya.
Di versi game, cara Sam bisa terinfeksi pun sangat mirip. Hanya saja adegannya yang sedikit berbeda daripada versi serialnya.
Poin ini mungkin memiliki spoiler yang cukup besar untuk episode 5. Jadi buat kamu yang gak tahan spoiler dan belum menonton episodenya, jangan lanjut dulu, ya!
Pada episode 5 The Last of Us, Ellie dan Sam secara tidak diduga menjalin hubungan yang cukup akrab dan hangat. Mereka berbagi momen seru saat bersama membaca komik dan berinteraksi di sebuah papan tulis unik yang dimiliki Sam.
Namun pada ending episodenya, Sam yang terinfeksi karena gigitan zombie harus mati, begitu juga Henry yang bunuh diri setelah menembak adiknya sendiri yang sudah berubah jadi zombie.
Joel dan Ellie memutuskan untuk mengubur jasad kakak beradik ini. Di makam Sam, Ellie menuliskan permintaan maaf di papan tulis milik Sam itu. Ini adalah permintaan maaf tulus, karena Ellie tidak bisa menyelamatkan Sam.
Partner Joel yang tahu kalau darahnya bisa menyembuhkan infeksi ini sebenarnya sudah melakukan cara untuk menolong Sam. Namun sampai keesokan harinya, Sam tetap berubah jadi zombie sehingga Ellie merasa bersalah, karena gagal menyelamatkan Sam.
Seperti yang sudah diperlihatkan di trailer, episode 5 menunjukkan zombie berbadan besar yang terlihat berbeda dari zombie-zombie yang pernah muncul di serial The Last of Us.
Zombie ini disebut Bloaters. Dia adalah zombie tahap 4 setelah Runners, Stalkers, dan Clickers. Zombie ini adalah manusia yang sudah terinfeksi jamur Cordyceps selama 10 hingga 20 tahun lamanya.
Setelah lama menjadi inang Cordyceps, Bloaters menjadi salah satu zombie yang sulit dikalahkan. Bahkan, peluru dari senjata api pun kadang tak mampu menembus kulitnya.
Episode 5 ini menjadi salah satu episode The Last of Us yang cukup emosional dengan kematian salah satu karakter protagonisnya.