5 Rekomendasi Comfort Film untuk Teman di Kala Kalut

Alamar merupakan film dokumenter berlaju lambat yang ikuti kehidupan ayah dan anaknya di sebuah komunitas nelayan. Dengan latar Pantai Karibia yang menawan, kamu seakan dibawa ke sebuah surga dunia dengan kehidupan yang sederhana dan jauh dari unsur-unsur materialisme.

Film ini cocok kalau kamu sedang sedih dan merasa tidak puas dengan hidupmu. Film ini bisa jadi pengingat bahwa kebahagiaan itu bukan hanya perkara status sosial dan harta belaka.

Diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama, film melodrama asal Jepang ini mengisahkan seorang penjual kue dorayaki bernama Sentaro. Kiosnya makin ramai dan ia pun mulai kewalahan. Saat memasang papan berisi lowongan pekerjaan sebagai asisten di kiosnya, ia justru didatangi seorang nenek.

Ragu dengan kekuatannya yang tentu tidak bisa bekerja cepat layaknya orang muda, sang nenek ternyata punya keahlian lain. Ia ternyata mampu membuat pasta kacang merah yang sangat enak.

Kalau kamu punya banyak waktu, coba tonton film dokumenter berjudul Mr. Bachmann and His Class. Sejalan dengan judulnya, film ini berkutat pada kegiatan belajar mengajar di sebuah sekolah di Jerman. Tepatnya di kelas yang diajar seorang guru lansia bernama Pak Bachmann.

Bukan guru biasa, ia adalah sosok yang amat menganyomi dan jenaka. Kamu bisa belajar banyak hal dari caranya memahami suasana hati anak-anak asuhnya dan tentunya metode mengajarnya yang nonkonvensional. Sekali tekan tombol mainkan, waktu empat jam yang sudah terlewati bakal tak terasa.

Konsepnya cukup unik, sudut pandangnya diambil dari seorang pria yang sedang mengambil video dari balkonnya. Ia kemudian mengajak ngobrol orang-orang yang lewat di depan rumahnya lewat balkon.

Ada banyak cerita dan opini menarik yang bisa bikin penonton ikut terhipnotis. Namun, jangan coba praktikkan di kehidupan nyata, ya. Bisa-bisa kena semprot tetanggamu yang sedang buru-buru.

Nest juga tak kalah unik. Film pendek asal Islandia ini bisa dibilang timelapse pembuatan sebuah rumah pohon oleh ayah untuk ketiga anaknya. Selama proses pembangunan, anak-anaknya sering kali mencoba beberapa fitur dan bermain di sekitar rumah pohon yang belum jadi tersebut.

Cuma 20 menit, tetapi sanggup bikin kamu ikut terbawa suasana yang naik turun. Kadang cuacanya cerah dan ketiga anak tersebut rukun. Di lain hari, cuacanya bisa ekstrim dan anak-anak itu bertengkar sendiri. Kamera statisnya sepertinya sengaja dipakai untuk menciptakan efek menenangkan.

Daripada merusak barang atau mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati, boleh jadikan comfort film di atas sebagai bahan untuk mendistraksi diri. Distraksi yang tidak kontraproduktif, nih.