5 Rekomendasi Film Taiwan di Catchplay+, Drama hingga Horor

Film drama kriminal ini terinspirasi dari kasus "pembunuhan semen" yang sempat menghebohkan Hong Kong dan Taiwan. Disutradarai Cheong Chi Wai, Someone Who Was Lost bercerita tentang tiga anak muda, yaitu kakak beradik Cong dan Panda, serta seorang mahasiswa Taiwan, Tai. Mereka tinggal bersama di sebuah rumah di Hong Kong.

Suatu hari, Cong terlibat kesalahpahaman dengan pemilik rumah dan tanpa sengaja membunuhnya. Mereka lalu menyemen mayatnya dan kabur ke Taiwan. Setelah berita pembunuhan itu meledak di media massa, ketiganya berupaya semaksimal mungkin menghindari perhatian. Tak hanya dari polisi, tetapi juga dari saudara korban yang akan membalas dendam.

Wild Sparrow merupakan film drama garapan sutradara Li Shih. Film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Han yang tinggal di pedesaan bersama nenek buyutnya, Han-hsiao. Han menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mendengarkan cerita nenek buyutnya tentang burung gereja. Suatu hari, Han menemukan seekor burung gereja yang terluka parah. Dia merawat burung itu dengan penuh kasih sayang.

Kebahagiaan Han tidak berlangsung lama. Dia terpaksa pindah ke kota untuk tinggal bersama ibunya, Ali. Di kota, Han merasa kesepian dan tersesat. Dia merindukan nenek buyutnya dan burung gereja kesayangannya. Wild Sparrow merupakan film yang indah dan menyentuh hati tentang cinta, kehilangan, dan harapan.

Disutradarai Hsu-Hu Yuan, Blood of the Blue bercerita tentang petualangan mencari harta karun. Mereka adalah kakak-beradik Yen Dong-Jing dan Yen Bei-Wei. Keduanya tumbuh besar bersama sang ayah.

Seumur hidup telah mereka habiskan dalam perburuan harta karun yang diyakini terkubur di lautan ratusan tahun lalu. Namun, saat Dong-Jing dan Bei-Wei semakin dewasa, mereka mulai memiliki tujuan yang berbeda. Dong-Jing mempertanyakan kebenaran tentang keberadaan harta karun itu, sementara Bei-Wei masih dengan tekad yang sama, ia terus mencari. Konflik pun bermunculan dan menguji keduanya.

Film drama era sejarah ini disutradarai Wei Te Sheng. Berlatar pada masa pemerintahan Jepang di Taiwan. Suku asli Seediq dipaksa untuk kehilangan budaya mereka sendiri. Kaum pria dipaksa bekerja keras dan dilarang berburu secara tradisional; sedangkan kaum wanita harus melayani polisi Jepang dan keluarga mereka dengan melakukan pekerjaan rumah tangga dan meninggalkan pekerjaan menenun tradisional mereka.

Di atas semua itu, mereka dilarang menato wajah. Tato ini dipandang sebagai kepercayaan tradisional suku Seediq untuk mengubah diri mereka menjadi "manusia sejati". Mona Rudao, sang tokoh utama, menyaksikan penindasan yang dilakukan oleh Jepang selama 30 tahun. Ia pun mulai memberontak pada perwira Jepang, yang memicu serangkaian serangan terencana oleh suku Seediq.

Film horor ini disutradarai oleh Shih-han Liao. Sebuah legenda mengatakan bahwa setelah orang melakukan gantung diri, maka tali yang digunakan akan terkutuk. Di sepanjang daerah pesisir Taiwan, sebuah ritual harus dilakukan dengan membakar tali tersebut untuk menghilangkan kutukannya.

Jia-Wei bekerja di stasiun TV dan mendapatkan penghasilan sampingan dengan menyiarkan acara-acara aneh secara langsung. Ia dan pacarnya pun membuat episode tentang hal ini. Namun, mereka mendapati diri terikat dalam kengerian yang mematikan. Situasi menjadi semakin berbahaya dan membuat hidup mereka berantakan.

Lima film Taiwan di atas bisa disaksikan di Catchplay+. Dari genre drama, kriminal, sejarah, hingga horor. Dari cerita pembunuhan, perjuangan melawan penjajah, hingga kutukan tali. Semuanya menyuguhkan pengalaman menonton yang memuaskan.