5 Superhero DCEU dengan Kostum Terburuk, Pengin Keren tapi Fail

Film Justice League (2017) menjadi debut pertama superhero The Flash di DCEU, setelah sebelumnya muncul sebagai cameo di film Batman V Superman: Dawn of Justice (2016). Namun, kostum Flash di Justice League beda dari kostum cameo-nya yang serbacanggih.

Michael Wilkinson, desainer kostum Flash, mengaku bahwa hal tersebut memang disengaja. Sebab, Wilkinson ingin menunjukkan  karakter Barry Allen yang masih baru dalam dunia superhero dan belum punya uang untuk bikin kostum mahal.

Secara visual, kostum ini terlihat seperti kumpulan pads dari resin yang digabungin dengan kawat sampai jadi kostum. Hmm, vibes cosplayer low-budget, nih!

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan adaptasi superhero ini, karena Slipknot memang salah satu karakter konyol di komik DC. Dikenalkan sebagai villain di komik The Fury of Firestorm (1984), akhirnya Slipknot mendapat kesempatan jadi superhero saat direkrut dalam Task Force X di film Suicide Squad (2016).

Meskipun punya desain kurang menarik di komik, namun desain kostum Slipknot di DCEU menjadi yang terburuk karena mencoba mengambil kesan semi realistis pada karakter cartoonish ini. Dengan pakaian taktis hitam dan membawa banyak tali tambang, Slipknot terlihat seperti seorang rock climber profesional yang mau mendaki gunung.

Satu hal yang bikin robot dalam cerita fiksi ilmiah menarik adalah desain yang kokoh dan sangar. Berbanding terbalik dengan desain Cyborg dalam film Justice League (2017) yang terlihat terlalu ringkih. Mungkin pihak studio mau membuat Cyborg lebih ramping dan futuristik, tetapi desain akhirnya malah seperti sebuah robot setengah jadi.

Desain Cyborg seperti sebuah mesin yang dilepas layer luarnya. Film tersebut juga memperburuk desain Cyborg dengan kualitas CGI yang kurang sempurna, sehingga manusia setengah robot yang seharusnya badass ini jadi seperti tokoh kartun.

The Flash (2023) adalah film yang menjadi jalan untuk soft-reboot di DCEU. Salah satu yang berubah adalah digantinya Superman dengan Kara Zor-El atau Supergirl.

Alih-alih, memiliki desain ikonik seperti di komik,  Supergirl dirombak jadi lebih boyish yang tidak ada mirip-miripnya sama versi komik. Dan, versi DCEU Supergirl ini tidak memakai rok merah ikoniknya.

Terkadang menghidupkan karakter dari komik tidak sekedar dibikin persis. Kemampuan berperan dan perubahan cerita juga mempengaruhi. Tidak jarang karaker versi film berbeda dari komik.

Contoh, Supergirl yang dibikin boyish di film The Flash (2023) atau Aquaman jadi gondrong. Namun,  yang paling gagal total dalam pemilihan kostum adalah karakter Black Canary di Birds of Prey (2020).

Alih-alih punya kostum ketat taktis seperti seorang femme fatale sejati, kostum Dinah Lance di film ini dibikin terlalu kasual. Namun, hal itu malah terlihat aneh karena OOTD dari Dinah malah terlalu mencolok. Mau menghajar penjahat atau manggung, nih?

Kegagalan dalam mengadaptasi desain karakter dari komik memang kerap terjadi. meskipun ada yang gagal, namun franchise DCEU juga berhasil membawa hidup berbagai superhero dengan desain keren. Mana kostum superhero DC yang menurutmu bisa lebih baik lagi?