6 Acara Kuis yang Hanya Bertahan Sesaat di Layar Kaca

Kesuksesan kuis Family 100 Indonesia yang ditayangkan GTV pada tahun 2018 rupanya menginspirasi stasiun TV ini untuk terus menayangkan berbagai macam kuis. Masih bekerjasama dengan rumah produksi FremantleMedia (sekarang Fremantle), GTV menayangkan berbagai judul kuis berlisensi internasional, salah satunya Match Game Indonesia yang dibawakan Arie Untung.

Di negara asalnya yaitu Amerika Serikat, Match Game sudah tayang sejak tahun 1962, dan telah diadaptasi di berbagai negara, termasuk Indonesia mulai April 2018. Menghadirkan 2 peserta dan 6 panelis artis, para peserta harus melengkapi kalimat soal yang dijawab oleh peserta dan panelis yang kemudian dicocokkan. Beberapa nama artis yang pernah menjadi panelis dalam program ini semisal Luna Maya, Chika Jessica, Denny Chandra, Baim, dan lainnya.

Sayangnya, versi Indonesia dari Match Game tidak sepanjang negara asalnya, dimana Match Game Indonesia hanya tayang hingga bulan Juni 2018 saja.

Masih ingat dengan segmen Indonesia Pintar dalam program Eat Bulaga! Indonesia yang tayang di SCTV tahun 2012-2014? Itu lho, yang peserta disuruh menebak-nebak kata dari temannya lewat helm, terus si penebak hanya bisa menjawab "ya", "tidak", dan "bisa jadi". Nah, pada akhir Februari 2019, SCTV kembali menghadirkan permainan ini, namun dijadikan program spin-off secara tersendiri dengan judul yang sama, Indonesia Pintar.

Dibawakan Raffi Ahmad dan Yuki Kato, program ini mengajak 4 regu murid dari berbagai sekolah dasar untuk seru-seruan menebak kata bersama Raffi dan Yuki. Berbagai pengembangan pun dilakukan dalam kuis ini, tak hanya tebak kata saja, namun ada juga tantangannya, seperti pada segmen Kereta Kejut dan Rodeo Pintar.

Sayangnya, acara ini hanya bertahan hingga pertengahan 2019 saja. Meskipun demikian, program ini berhasil mengantarkan Raffi memenangkan kategori Presenter Kuis dan Gameshow Terfavorit di ajang Panasonic Gobel Awards 2019.

Setelah dihentikannya variety show Dahsyat pada Februari 2018 karena insiden permainan yang berbau penghinaan terhadap TNI-AD, RCTI pun berinisiatif melahirkan kembali Dahsyat, namun dalam bentuk berbeda. Kali ini, Dahsyat justru hadir sebagai program kuis berbau musik dengan judul Adu Dahsyat, tak jauh dari format awal Dahsyat sebagai program musik. Slot tayang yang dipilih pun juga tak jauh berbeda dari Dahsyat reguler, yaitu setiap Senin hingga Jumat pagi.

Kembali dibawakan oleh Raffi Ahmad, Felicya Angelista, dan Ayu Dewi, program yang tayang sejak akhir April 2019 ini mengajak empat regu peserta dari kalangan komunitas untuk menebak judul, lirik lagu, video klip, serta puzzle wajah penyanyi.

Sayangnya, program ini hanya mampu bertahan satu bulan di layar kaca, tepatnya pada akhir Mei 2019. Di kemudian hari, Dahsyat kembali tayang sebagai variety show dengan judul Dahsyatnya 2020 dan Dahsyatnya 2021 hingga saat ini.

Lagi-lagi, SCTV menghadirkan program kuis untuk mengisi slot siang hari mereka. Bertajuk Kuis Teka Teki yang merupakan singkatan dari Tebak Angka Tebas Rezeki, program yang dibawakan oleh Tarra Budiman dan Hesti Purwadinata ini mengajak para pesertanya menebak harga-harga barang sambil menyelesaikan berbagai macam tantangan. Acara ini tayang sejak akhir November 2019, setiap Senin hingga Jumat siang.

Sayangnya, rating yang rendah di awal penayangannya membuat kuis ini hanya bertahan hingga pertengahan Desember 2019, padahal baru berjalan beberapa episode. Perlu diketahui, berbagai program non-drama yang ditayangkan SCTV di slot setelah Liputan 6 Siang selalu tidak bertahan lama dikarenakan rating yang rendah, semisal talkshow By The Way yang juga dibawakan Hesti namun kali ini bersama Gilang Dirga pada 2020, dan infotainment Star Blitz yang dibawakan Dita Fakhrana pada tahun yang sama.

Masih ingat dengan kuis bernuansa komedi Waktu Indonesia Bercanda yang dibawakan Cak Lontong di NET. pada tahun 2016 hingga 2019? Ya, salah satu game yang cukup membekas di ingatan para pemirsanya yaitu Teka-Teki Sulit alias TTS, dimana jawaban TTS versi Cak Lontong selalu di luar nalar dan pikiran para pesertanya, hingga sering kali mereka kerap meluapkan kekesalan terhadap Cak Lontong yang kemudian memberikan alasan yang terlihat cukup 'masuk akal' mengenai jawaban TTS tersebut.

Nah, setelah WIB tamat di NET., muncullah sebuah kuis serupa berjudul Pemberi Hiburan Pasti alias PHP pada pertengahan April 2020. Masih dibawakan oleh Cak Lontong, namun kali ini yang berperan sebagsi co-host bukan Fitri Tropica atau Nabila Putri, melainkan presenter olahraga Harly Valentina. Sedangkan peserta tetapnya yaitu Insan Nur Akbar, Billy Syahputra, Vicky Prasetyo, dan Kenta Yamaguchi.

Sayangnya, baru tayang beberapa episode, tepatnya awal Mei 2020, akun Instagram resmi PHP mengumumkan untuk rehat tayang sejenak, diduga karena PSBB di awal pandemi COVID-19 saat itu yang membatasi kegiatan syuting. Pada bulan Juni 2020 saat era new normal, akun instagram resmi PHP mengadakan live Instagram bersama para pengisi acara PHP, namun sampai saat ini tidak ada kabar pasti mengenai kelanjutan penayangan PHP.

Pada awal Februari 2020 sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia, muncul postingan beberapa artis yang sedang syuting sebuah kuis terbaru di MNCTV berjudul Pilih Suka-Suka. Dibawakan oleh John Martin alias John Pantau, kuis ini melibatkan beberapa artis sebagai panelis, seperti Vega Darwanti, Danang D'Academy, Desy Genoveva eks JKT48, Opie Kumis, dan Lyia eks Trio Macan. Sayangnya, hingga masa pandemi datang, hasil syuting kuis ini pun belum kunjung ditayangkan.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada pertengahan Juli 2020, kuis ini pun akhirnya baru muncul di layar kaca. Kuis ini pun tayang seminggu sekali setiap Minggu siang menjelang sore. Dalam kuis ini, para peserta yang terdiri dari 2 regu berusaha menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dimana mereka akan menebak jawaban mana yang lebih banyak dipilih voters yang ada di studio. 

Sayangnya, senasib dengan Kuis Teka-Teki dan PHP, kuis ini tiba-tiba dihentikan penayangannya pada awal Agustus 2020, padahal baru berjalan beberapa episode. Diduga, karena jumlah voters yang banyak di studio saat syuting membuat kuis ini beresiko untuk dilanjutkan di masa pandemi saat ini.