Film berjudul Hotel Mumbai baru saja tayang di bioskop-bioskop Indonesia. Saat kamu mendengar judul film ini, jangan bayangkan kru produksi Hotel Mumbai akan menyuguhkan cerita tentang wisata Mumbai atau kehidupan orang mewah yang menginap di sana.
Selama 123 menit, penonton film Hotel Mumbai akan disuguhi alur yang menegangkan, tragis, dan membuat hati miris. Inilah enam alasan kamu wajib memasukkan film Hotel Mumbai dalam daftar film wajib tontonmu.
Film bergenre action dan thriller ini diangkat berdasarkan kisah nyata serangan teror yang pernah terjadi hotel Taj dan sebelas lokasi lainnya di Mumbai, India. Pada tanggal 26-29 November tahun 2008 itu, anggota kelompok ekstremis menyebar ke berbagai tempat-tempat publik dan menembakkan senjata laras panjang ke arah orang-orang di sekitarnya.
Hotel Taj merupakan tempat terdampak yang paling parah. Pengunjung dan staf hotel terjebak dalam situasi menegangkan selama lebih dari 24 jam setelah menunggu kedatangan pasukan khusus dari ibukota India, New Delhi.
Dari serangan di Mumbai, setidaknya 174 orang tewas termasuk 9 teroris, dan 293 orang lainnya luka-luka.
Film yang bagus selalu didukung oleh aktor dan aktris berkualitas. Deretan aktor dan aktris ternama yang membintangi film garapan sutradara Anthony Maras antara lain Dev Patel (Arjun), Armie Hammer (David), Nazanin Boniadi (Zahra), Anupam Kher (chef Hemant Oberoi), dan Jason Isaacs (Vasili).
Nama Dev Patel melambung lewat film berjudul Slumdog Millionaire, The Last Airbender, dan Chappie. Sementara Nazanin Boniadi terkenal lewat film Iron Man, dan Ben-Hur.
Salah satu kelebihan yang terdapat dalam film Hotel Mumbai adalah eskalasi konflik yang terus meningkat sampai akhir. Film dibuka dengan sepuluh orang teroris asal Pakistan yang berlabuh ke Mumbai. Mereka lantas berpencar sesuai tujuan masing-masing dan melaksanakan tugasnya untuk menghabisi nyawa-nyawa manusia.
Begitu pula saat tiba di hotel. Ratusan pengunjung dan staf berusaha menyelamatkan diri sambil menunggu pasukan khusus yang baru tiba di menit-menit terakhir. Salah satu adegan yang bikin menegangkan adalah saat seorang pengasuh bayi berusaha bersembunyi sembari menggendong bayi yang tengah sakit.
Sejak film diputar dari awal hingga akhir, jalan cerita film Hotel Mumbai nyaris tak ada inkonsistensi atau gap (plothole). Akar permasalahan berupa serangan teror, emosi para pengunjung yang berusaha menyelamatkan diri, dan penyelesaian konflik berakhir dengan masuk akal.
Prinsip pelayanan hotel Taj 'tamu adalah dewa' berpengaruh besar terhadap bagaimana cara staf hotel menyelamatkan tamu-tamu mereka. Meski sekeras apa pun mereka berupaya, tak sedikit tamu yang tewas akibat serangan teror tersebut.
Setiap karakter utama film Hotel Mumbai memiliki peran yang berarti. Para staf hotel seperti Arjun dan Hemant Oberoi konsisten memegang prinsip pelayanan hotel dalam menyelematkan para tamu. Karakter Zahra, perempuan blasteran India yang menikahi pria Amerika, berperan apik sebagai seorang istri, ibu, dan pemeluk agama Islam.
Yang sedikit disayangkan adalah karakter Vasili. Vasili adalah mantan pasukan khusus Rusia yang bertamu ke hotel dengan tujuan berpesta. Sayangnya, kemampuannya sebagai pasukan khusus tak signifikan dalam membantu penyelamatan para sandera.
Penonton dapat dengan mudah memetik pesan dalam film yang ditulis oleh John Collee dan Maras ini. Terorisme yang diyakini sebagai bentuk jihad, ternyata tak lebih dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis. Dari film itu juga tergambar bagaimana semuanya sama-sama berupaya untuk saling menyelamatkan diri dari serangan teror.
Itulah enam alasan mengapa film Hotel Mumbai patut masuk dalam daftar film yang wajib ditonton. Yuk, ke bioskop sekarang.