Film yang diadaptasi dari sinetron jaman dulu memang sangat menarik untuk ditonton. Selain karena ceritanya yang memang seru, film adaptasi sinetron lawas ini juga bisa membuat penontonnya merasa nostalgia dan mengingat kenangan masa-masa dulu.
Akhir-akhir ini, banyak para sineas film yang kembali mengangkat sinetron legendaris ke layar lebar. Berikut ini, enam film yang diadaptasi dari sinetron jaman dulu. Paling terbaru ada film Rumah Masa Depan yang sedang tayang di bioskop.
Film Keluarga Cemara merupakan adaptasi dari sinetron lawas tahun 1996. Pada awalnya sinetron ini tayang di RCTI pada tahun 1996 sampai 2003. Kemudian dilanjutkan dengan judul Keluarga Cemara: Kembali ke Asal yang tayang di TV7 pada tahun 2004 dan 2005. Film Keluarga Cemara bercerita tentang sebuah keluarga, yaitu Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), dan kedua anak mereka Euis (Zara Adhisty) dan Ara (Widuri Putri).
Keluarga ini pada awalnya tinggal di Jakarta. Namun pada suatu hari, mereka harus menghadapi kenyataan bahwa harta benda mereka ludes akibat ditipu salah satu anggota keluarga besar mereka. Mereka pun pindah ke desa di Kabupaten Bogor. Abah dan keluarga harus beradaptasi dengan segala sesuatu yang tidak pernah dialami sebelumnya. Permasalahan datang silih berganti, tetapi keluarga ini tetap bertahan dan selalu kompak.
Diadaptasi dari serial TVRI berjudul Losmen yang tayang pada tahun 1980-an, film Losmen Bu Broto digarap oleh Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono. Berkisah tentang Pak Broto (Mathias Muchus) dan Bu Broto (Maudy Koesnaedi) dengan ketiga anaknya, Mbak Pur (Purti Marino), Jeng Sri (Maudy Ayunda), dan Mas Tarjo (Baskara Mahendra) yang mengelola sebuah Losmen di kota Yogyakarta. Losmen itu dikenal mampu memberikan rasa kekeluargaan kepada para tamunya.
Keseharian mereka yang tampak berjalan biasa-biasa saja ternyata menyembunyikan masalah dari masing-masing anak. Mbak Pur yang selalu terbayang-bayang duka kematian calon suaminya, Jeng Sri yang kurang disetujui atas hobinya dalam bernyanyi, dan Tarjo yang susah menemukan motivasi kuliahnya. Seluruh masalah ini kemudian meledak ketika terjadi sebuah skandal besar yang menguji keluarga tersebut.
Tersanjung sempat memecahkan rekor sebagai sinetron terpanjang sepanjang masa pada tahun 2006. Sinetron yang tayang di Indosiar ini memiliki total tujuh musim dari tahun 1998 hingga 2005. Film Tersanjung menceritakan tentang Yura (Clara Bernadeth) yang kehilangan ibunya sejak berusia dua tahun. Ia harus hidup bersama ibu tirinya, Indah Besari (Kinaryosih), yang memperlakukanya dengan buruk. Ayah kandungnya, Gerry Hartono (Nugie), juga tengah mengalami fase surut dalam kariernya, sehingga ibu tirinya yang mengatur semuanya.
Keluarga mereka tinggal di sebuah rumah yang cukup sederhana di Salatiga, Jawa Tengah. Yura memiliki dua sahabat dekat, yaitu Oka (Kevin Ardilova) dan Christian (Giorgino Abraham). Karena pribadi Yura yang menyenangkan, hal itu membuat mereka jatuh hati. Oka pun mengatakan bahwa Christian harus mengajak Yura berpacaran, meski sebenarnya Oka juga mencintai Yura sejak lama. Mengetahui Christian yang tiba-tiba menghilang, Oka pun menerima lamaran Yura dan menikahinya.
Film berikutnya kembali diadaptasi dari sinetron lawas di Indosiar, yaitu Noktah Merah Perkawinan. Sinetron ini sempat hits pada tahun 1996-1998 dan memiliki tiga musim. Sama-sama diproduksi oleh Rapi Films dan diproduseri oleh Gope T. Samtani, film Noktah Merah Perkawinan berkisah tentang Hubungan Ambar (Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang merenggang akibat campur tangan kedua orang tua dalam urusan rumah tangga mereka.
Gilang adalah seorang arsitek, sementara Ambar mengajar di sebuah kelas lokakarya keramik. Di tempat itu, Ambar berkenalan dengan murid yang bernama Yuli (Sheila Dara). Kedekatan Ambar dan Yuli membuat hubungan Ambar, Gilang, dan Yuli menjadi sulit. Hal ini karena Gilang merasakan kenyamanan yang telah ia dambakan lama ada pada dalam diri Yuli. Alih-alih bahagia, Yuli malah merasakan kesulitan akibat jatuh cinta dengan suami orang.
MVP Pictures kembali memproduksi sinetron mereka yang tayang pada tahun 1996 ke layar lebar, yaitu Jin dan Jun. Versi terbaru dari Jin dan Jun ini menceritakan tentang Jun (Rey Bong) yang mengalami perundungan. Ia kemudian dibawa sekelompok siswa SMA ke rumah tua untuk dihajar. Setelahnya, Jun langsung ditinggalkan oleh para siswa tersebut.
Di rumah tua itu, Jun menemukan benda aneh seperti tembikar. Ia pun langsung menyentuh benda tersebut. Tak disangka, ketika Jun menyentuhnya, keluar asap yang memenuhi ruangan. Asap tersebut kemudian berubah menjadi Jin. Wajahnya tampak menyeramkan dan membuat Jun ketakutan. Jun memanggil Jin itu dengan sebutan Om Jin.
Sejak pertemuan itu, Jun kerap dibantu oleh Om Jin. Bahkan, Jun juga meminta bantuan untuk bisa menjadi siswa populer di sekolah. Ia akhirnya benar-benar menjadi siswa populer dan dekat dengan gadis impiannya. Sayangnya, lama kelamaan Om Jin dan Jun mulai melakukan hal negatif. Hingga Jun yang akhirnya menjadi bergantung pada Jin.
Yang paling terbaru ada film Rumah Masa Depan, yang merupakan adaptasi dari serial TVRI tahun 1984. Digarap oleh Monty Tiwa, film Rumah Masa Depan mengikuti kisah keluarga Sukri (Fedi Nuril) dengan istrinya, Surti (Laura Basuki). Suatu hari, Sukri mengajak Surti dan kedua anaknya pulang ke kampung halamannya di Sumedang, Jawa Barat untuk mengikuti proses pemakaman ayahanda Sukri.
Setibanya di sana, Surti disambut dingin oleh ibu mertuanya, Bu Kokom (Widyawati Shopian) karena dianggap ingin menguasai harta warisan. Konflik bertambah ketika mereka tidak bisa pulang ke Jakarta karena sang nenek terlibat masalah kriminal dan ingin tetap tinggal di penjara meski masalahnya sudah selesai. Film Rumah Masa Depan tengah tayang di bioskop sejak 7 Desember 2023.
Meski memiliki deretan pemain yang berbeda dari versi sinetronnya, tetapi film-film di atas tetap mampu memberikan rasa nostalgia ketika ditonton, lho. Kalau film adaptasi favoritmu yang mana, nih?