6 Film Garapan Taika Waititi selain MCU, Terbaru Next Goal Wins

Debut penyutradaraan Taika Waititi ini mengikuti kisah cinta yang unik antara dua insan yang canggung secara sosial. Kedua orang tersebut yakni Lily McKinnon (Loren Horsley), si pelayan restoran cepat saji yang bercita-cita menjadi penulis lagu, dan Jarrod Lough (Jemaine Clement), si kutu buku yang bekerja di toko video game.

Awalnya, Jarrod tertarik dengan teman kerja Lily, Jenny (Chelsie Preston Crayford). Namun, karena Jenny menolak ajakan Jarrod ke pesta kostum, Lily memutuskan untuk datang menggantikan Jenny. Pertemuan Lily dan Jarrod di pesta kostum itulah yang menjadi awal dari semua keseruan yang terjadi di Eagle vs Shark. Dijamin bikin senyum-senyum sendiri!

Tiga tahun setelah kesuksesan Eagle vs Shark, Taika Waititi merilis film keduanya yang bertajuk Boy. Bukan komedi romantis seperti sebelumnya, kali ini suami penyanyi Rita Ora tersebut mengangkat kisah kehidupan seorang anak suku Māori bernama Boy (James Rolleston).

Penokohan Boy sendiri cukup unik. Selain mengagumi sosok Michael Jackson, ia kerap mengarang cerita bahwa ayahnya yang meninggalkannya, Alamein (Taika Waititi), adalah seorang pahlawan perang. Bak pepatah pucuk dicinta ulam pun tiba, suatu hari, Alamein kembali ke kehidupan Boy. Namun, dengan misi rahasia yang tak diketahui sang anak.

Menggabungkan teknik mockumentary dengan genre horor dan komedi, What We Do in the Shadows disutradarai oleh Taika Waititi bersama sang sahabat, Jemaine Clement. Tak hanya bertindak sebagai sutradara, keduanya juga memerankan karakter utama bernama Viago dan Vladislav. Dalam What We Do in the Shadows, Viago dan Vladislav merupakan duo sahabat vampir yang tinggal bersama di apartemen dan terlibat dalam sejumlah insiden yang di luar nalar.

Bisa dibilang, What We Do in the Shadows merupakan salah satu karya Taika Waititi yang paling nyentrik. Saking fenomenalnya, film ini sampai dibuat dua serial spin-off-nya, yakni Paranormal Wellington (2018-sekarang) dan What We Do in the Shadows (2019-sekarang). Kamu sudah menonton salah satunya?

Hingga saat ini, seperti dilansir Flicks, Hunt for the Wilderpeople masih menjadi film Selandia Baru terlaris dengan pendapatan 12 juta dolar NZ—kedua yakni Boy (2010) dengan pendapatan 9 juta dolar NZ. Padahal, film yang melakukan syuting di Waitākere Ranges ini benar-benar hanya mengandalkan chemistry dari dua pemeran utamanya, yakni Sam Neill dan Julian Dennison.

Hunt for the Wilderpeople berfokus pada seorang bocah nakal bernama Ricky Baker (Dennison) yang setelah kematian ibu angkatnya, Bella (Rima Te Wiata), harus tinggal bersama Hec (Neill), ayah angkatnya yang galak. Kekacauan di film ini bermula saat Ricky mencoba kabur ke dalam hutan dan terjebak bersama Hec yang kini menjadi buronan karena diduga menculik dan melecehkan Ricky. Kocak pol!

Setelah Thor: Ragnarok (2017), Taika Waititi kembali mencuri perhatian lewat Jojo Rabbit. Tak tanggung-tanggung, film yang dibintangi olehnya, Roman Griffin Davis, Thomasin McKenzie, Rebel Wilson, Sam Rockwell, dan Scarlett Johansson ini berhasil meraih enam nominasi di Academy Awards ke-92. Bahkan, Jojo Rabbit sukses membawa pulang penghargaan dalam kategori Best Adapted Screenplay.

Berlatar era kolonial Nazi, alurnya mengikuti seorang bocah Jerman bernama Jojo (Davis) yang tinggal bersama ibunya, Rosie (Johansson), di sebuah kota kecil. Hal yang membedakan Jojo dari anak seusianya adalah fanatismenya terhadap sosok Adolf Hitler, sampai-sampai ia mempunyai teman khayalan bernama Adolf (Waititi). Namun, idealismenya diuji ketika ibunya kedapatan menyembunyikan gadis Yahudi bernama Elsa (McKenzie) di loteng rumah mereka.

Dalam genre sport, kisah tentang nothing to something memang selalu menarik untuk disimak. Salah satu film olahraga yang mengangkat tema tersebut adalah Next Goal Wins yang disutradarai oleh Taika Waititi.

Diadaptasi dari film dokumenter berjudul sama, film ini menyoroti perjuangan tim nasional sepak bola Samoa Amerika dan pelatih mereka, Thomas Rongen (Michael Fassbender), untuk lolos ke Piala Dunia. Perjalanan mereka tidaklah mudah. Selain dibayangi kekalahan sebelumnya, mereka juga harus menghadapi diskriminasi dari tim lawan.

Mampukah tim yang dicap underdog tersebut keluar dari jurang kegagalan dan meraih mimpi mereka? Kamu wajib saksikan sepak terjang mereka dalam Next Goal Wins di bioskop pada 17 November mendatang. Jangan sampai kelewatan!

Meski mengusung tema yang beragam, keenam film karya Taika Waititi di atas memiliki beberapa kesamaan yang menjadi ciri khas sang sutradara. Salah satunya yakni gaya penyampaian humor yang unik. Sambil menunggu penayangan Next Goal Wins pada November mendatang, kamu tertarik menyaksikan judul yang mana dulu, nih?