6 Film Horor Orisinal Shudder 2024 yang Layak Mendapat Sorotan Lebih

Film horor yang menjadi perwakilan Guatemala di Oscar 2025 ini disutradarai oleh Jayro Bustamante, sineas yang 5 tahun lalu mencuri perhatian sinefili lewat La Llorona (2019). Meski tak berhasil masuk shortlist, Rita tetap menjadi salah satu karya horor terbaik tahun ini. Film ini berhasil membalut kisah nyata yang menjadi inspirasinya—penelantaran anak-anak perempuan di panti asuhan pemerintah pada 2017—dengan elemen fantasi gelap yang bikin merinding.

Rita mengikuti seorang gadis berusia 13 tahun bernama Rita (Giuliana Santa Cruz) yang dikirim ke sebuah fasilitas khusus untuk anak-anak bermasalah. Di sana, para gadis membentuk kelompok dengan identitas unik, seperti malaikat, peri, dan bintang. Rita, yang awalnya menganggap kostum-kostum tersebut hanya kreativitas para penghuni, lambat laun menyadari makna mengerikan yang tersembunyi di baliknya.

Menegur tetangga yang berisik adalah hal yang wajar dilakukan. Namun, dalam Destroy All Neighbors, yang terjadi justru sebaliknya.

Frustrasi dengan kebisingan dan gangguan tetangganya, William (Jonah Ray), seorang musisi yang sedang berusaha menyelesaikan album solonya, gelap mata dan melakukan tindakan fatal. Akibatnya, ia harus berhadapan dengan para korbannya yang kembali hidup sebagai makhluk menyeramkan.

Destroy All Neighbors memadukan humor gelap yang unik dengan adegan-adegan sadis yang kreatif. Menariknya, efek gore di sini dibuat dengan teknik tradisional sehingga memberikan sentuhan klasik yang menarik. Merasa In a Violent Nature belum cukup memuaskan dahagamu akan tontonan gore? Kamu wajib coba Destroy All Neighbors!

Di semesta lain yang tak mengenal genre horor, Daddy’s Head mungkin akan menjadi kisah menyentuh tentang seorang anak yang berusaha mengatasi kesedihan kehilangan ayahnya. Namun, beda cerita di tangan Benjamin Barfoot. Film ini menjelma menjadi eksplorasi mengerikan tentang penyangkalan yang sering muncul setelah kehilangan orang terkasih.

Kisah bermula dengan Isaac (Rupert Turnbull), seorang anak yang kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu singkat. Kehadiran ibu tirinya, Laura (Julia Brown), yang merasa terbebani dengan tanggung jawab mendadak, semakin menambah duka dalam kehidupan Isaac. Di tengah kesedihan yang mendalam ini, muncul makhluk aneh yang membawa kepala sang ayah.

Daddy’s Head memang tak memberikan jawaban pasti tentang asal-usul makhluk tersebut. Sebagai sutradara, Barfoot lebih memilih membangun atmosfer mencekam melalui visual yang kuat, seperti rumah terbengkalai di tengah hutan dan makhluk misterius yang bergerak dengan cara tak biasa. Namun, justru di situlah letak kegeniusan film ini.

Setelah menggebrak dunia horor dengan Hellbender (2021) yang luar biasa "cadas" 3 tahun lalu, keluarga sineas yang terdiri dari John Adams, Toby Poser, dan putri mereka, Lulu, kembali membawa semangat “heavy metal” dalam Hell Hole. Film ini merupakan ode ambisius untuk film creature feature klasik. Namun, alih-alih mengikuti pakem, mereka menawarkan sesuatu yang “lebih” di sini.

Kisah Hell Hole dibuka di wilayah Serbia pada 1814, di mana tentara Prancis yang bertempur untuk Napoleon Bonaparte kelaparan dan putus asa. Kemudian, alur cerita melompat ke masa kini, di mana wilayah tersebut menjadi lokasi pengeboran yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Emily (Poser). Konflik muncul ketika tim Emily secara tak sengaja membangkitkan parasit purba yang haus inang baru.

Sekilas, premisnya memang mengingatkan pada film horor lawas seperti The Thing (1982). Namun, tunggu sampai kamu melihat cara mereka menggambarkan invasi para parasit tersebut. Dijamin bikin ngakak sekaligus bergidik!

Pernah membayangkan apa jadinya jika 1917 (2019) adalah film zombi? Jawabannya mungkin ada pada MadS. Film horor Prancis ini menawarkan pengalaman menegangkan dengan teknik one-shot ala film garapan Sam Mendes tersebut. Bedanya, alih-alih berpacu dengan waktu untuk menyampaikan pesan perang, protagonis di MadS berlomba dengan infeksi zombi mengerikan yang menyebar dengan cepat.

Kisah MadS berpusat pada Romain (Milton Riche), seorang pemuda yang sedang menguji produk narkoba baru. Dalam perjalanan pulang, terjadi sebuah insiden aneh yang mengubah hidupnya dalam semalam. Seorang wanita misterius yang terluka parah tiba-tiba muncul dan membawa malapetaka yang tak terbayangkan.

Terakhir, tetapi tak kalah membuat waswas adalah Nightwatch: Demons Are Forever. Film besutan Ole Bornedal ini merupakan sekuel dari Nightwatch (1994), film horor Denmark yang menjadi cult classic. Di sini, Bornedal tak hanya melanjutkan kisah sebelumnya, tetapi juga menghadirkan teror psikologis yang lebih intens.

Ceritanya berfokus pada Emma (Fanny Bornedal), seorang mahasiswi kedokteran yang terobsesi membantu ayahnya, Martin (Nikolaj Coster-Waldau), mengatasi trauma masa lalu. Dulu, Martin dan istrinya nyaris menjadi korban pembunuhan berantai oleh seorang polisi sadis bernama Wörmer (Ulf Pilgaard). Tragedi ini meninggalkan bekas mendalam pada Martin.

Untuk membantu ayahnya melupakan peristiwa tersebut, Emma nekat mengunjungi Wörmer di rumah sakit jiwa. Sayangnya, tindakan impulsif ini justru membangkitkan kembali teror yang pernah menghantui mereka. Pembunuhan berantai kembali terjadi, dan Martin harus kembali berhadapan dengan "monster" dari masa lalunya.

Wah, ternyata banyak juga ya film horor orisinal Shudder yang keren-keren di tahun 2024 ini. Dari kisah fantasi gelap yang menyentuh di Rita, aksi brutal penuh humor di Destroy All Neighbors, hingga teror psikologis yang mendalam di Nightwatch: Demons Are Forever, semuanya menawarkan pengalaman menonton yang unik dan tak terlupakan.

Sayang banget kalau dilewatkan begitu saja, kan? Yuk, sebelum tahun 2024 benar-benar berakhir, sempatkan diri untuk menyaksikan keenam film horor orisinal Shudder ini!