The Tree of Life pasti muncul di dalam artikel ini, mengingat kaitannya dengan filosofis-artistik-abstrak. Film ini, bersama dengan Voyage of Time, adalah sebuah proyek yang, dalam skala kecil, terus menggali keprihatinan Malick tentang eksistensi manusia.
Banyak kritikus yang menyebut The Tree of Life sebagai salah satu film terbaik di dekade ini, dan seiring berjalannya waktu orang-orang akan terus membicarakannya. Film ini memiliki kekuatan untuk melampaui ide-ide yang tidak dapat dipikirkan secara tertulis, dan itulah kekuatan yang membuat penonton untuk merasakannya sendiri.
Apa tujuan hidup? Bagaimana awal dari alam semesta terkait dengan siapa diri kita sebenarnya? Bagaimana kosmos dapat menentukan bagaimana kita bertindak? Semua pertanyaan ini adalah hal-hal yang bahkan harus dijawab oleh filsafat, tetapi entah bagaimana dapat kita rasakan di dalam film ini.
Seperti kata Schlegel, "manusia akan bebas ketika mereka berhasil membuat Tuhan melalui seni," hal itulah yang ingin dilakukan Malick dalam The Tree of Life. Ada dua jalan yang berbeda di dalam film ini, jalan alam dan jalan karunia, walau pada akhirnya keduanya dipersatukan dan saling melengkapi satu sama lain.
Schleiermacher mengungkap hal tersebut di dalam tulisannya, di mana pengalaman religius yang autentik adalah merasakan ketidakterbatasan alam semesta, yang selalu dikaitkan dengan alasan dan kebebasan moral kita. Dalam The Tree of Life, kita akan melihat hal ini melalui kehidupan Jack (Sean Penn).
Terlebih lagi, baik dalam The Tree of Life atau Voyage of Time, Malick mengeksplorasi gagasan bahwa kehidupan individu tidak dapat dipisahkan dengan seluruh kosmos, menjelaskan teologi romantisisme itu sendiri. Kedua film ini menunjukkan kalau kita mengalami keilahian setiap hari selama kita masih hidup, bukan di akhirat nanti.
Nah, itu tadi 6 film terbaik yang dipengaruhi oleh aliran romantisisme. Bagaimana, tertarik untuk menonton semuanya?