Dari cerita thriller sampai cerita romansa, banyak film yang menyajikan kisah inspirasi dari kejadian nyata. Terkadang, beberapa film yang kita saksikan mengandung cerita yang gelap dan menakutkan bahkan kejam. Kalian mungkin gak tahu kalau beberapa film itu terinspirasi dari kisah nyata dari seseorang yang gak beruntung dalam hidupnya.
Berikut ada 6 film yang mungkin masuk dalam film favorit kalian, namun terinspirasi dari kisah nyata yang memilukan.
Hutan bisa menjadi tempat yang sangat menakutkan, seperti bertemu dengan binatang buas yang sedang mencari mangsa. Itulah yang terjadi difilm Backcountry yang digarap oleh sutradara Adam MacDonald, sebuah film thriller Kanada yang dibintangi oleh Jeff Roop dan Missy Peregrym, yang diceritakan sebagai pasangan backpacker yang tersesat di hutan. Saat mereka berjalan di hutan belantara, mereka bertemu seekor beruang hutan yang kelaparan.
Tragisnya, Backcountry terinspirasi oleh serangan beruang yang terjadi dalam kisah nyata, yang ditulis oleh sutradara Adam MacDonald saat membuat film tersebut. Kejadian yang sebenarnya terjadi pada tahun 2005, ketika Mark Jordan dan Jacqueline Perry memutuskan untuk menghabiskan hari ulang tahun pernikahan keempat mereka di hutan Ontario utara. Selama perjalanan, seekor beruang hitam kelaparan mengejar Perry, namun Jordan berhasil melawan binatang buas itu. Dia meninju hewan itu dan menusuknya dengan pisau Swiss Army.
Secepat mungkin, Jordan mencoba untuk menyelamatkan istrinya yang terluka parah akibat serangan beruang tersebut dengan membawanya ke dalam kayak sambil mencari pertolongan. Tapi sayangnya, Perry meninggal sebelum mereka bisa mencapai daratan. Meskipun Jordan berhasil selamat, namun perkelahiannya dengan beruang besar itu membuat dirinya terluka hingga harus mendapatkan 300 jahitan. Karena keberaniannya, Jordan dianugerahi Star of Courage pada tahun 2007, penghargaan tertinggi kedua untuk seorang pemberani di Kanada.
Aktris Brie Larson memenangkan Oscar untuk aktris terbaik di film Room, sebuah film yang memilukan tentang rasa cinta antara seorang ibu dan anaknya. Dalam film tersebut, Larson berperan sebagai wanita muda bernama Joy yang telah diculik, dipenjara, dan diperkosa oleh seorang pria yang dikenal sebagai "Nick Tua". Karenanya, dia melahirkan seorang anak laki-laki bernama Jack (Jacob Tremblay), dan keduanya tinggal di gudang, terputus dari dunia luar sampai suatu hari Jack berhasil melarikan diri dan membawa polisi.
Seperti yang kita tahu kalau film Room diadaptasi dari sebuah novel dari penulis Emma Donoghue, namun nyatanya, konsep buku tersebut "dipicu" oleh kasus kehidupan nyata dari wanita bernama Elisabeth Fritzl, seorang wanita Austria yang dikurung di ruang bawah tanah pada usia 18 tahun. Buruknya lagi, penculiknya adalah ayahnya sendiri, Josef Fritzl. Josef mengurung Elisabeth selama 24 tahun, dan selama itu, dia melahirkan tujuh orang anak. Satu bayinya meninggal gak lama setelah dilahirkan, tiga anaknya tinggal di ruang bawah tanah bersama ibu mereka, dan tiga anaknya yang lain dibesarkan oleh Fritzl dan istrinya Rosemarie.
Sungguh tragis ketika ibu kandung dari Elisabeth gak tahu apa yang terjadi dengan anak perempuannya itu. Karena selama ini, Fritzl mengatakan kepada mantan istrinya kalau putri mereka telah melarikan diri sejak lama. Sedangkan tiga anak Elisabeth, Fritzl mengakui bahwa mereka adalah anak dari Elisabeth, tapi dia kembali berbohong dengan mengatakan bahwa anak-anak itu dia temukan di halaman rumahnya, ditinggalkan oleh Elisabeth.
Namun, semua tragedi dan kebohongan itu berakhir ketika anak tertua Elisabeth bernama Kerstin berusia 19 tahun, yang telah menghabiskan seluruh hidupnya di ruang bawah tanah bersama ibunya, sakit parah. Fritzl terpaksa membawanya ke rumah sakit, dan setelah itu, polisi mengumpulkan beberapa kejanggalan dan perlahan misteri terungkap. Elisabeth yang berusia 42 tahun itu akhirnya dibebaskan dan bersatu kembali dengan anak-anaknya, sementara Fritzl dipenjara seumur hidup.
Berdasarkan novel karya Shusaku Endo, Silence adalah salah satu film paling dahsyat dalam mempengaruhi ingatan bagi siapa saja yang menontonnya. Berkisah pada abad ke-17, dan mengambil dua tokoh Jesuit, Pastor Rodrigues (Andrew Garfield) dan Bapa Garupe (Adam Driver), yang melakukan perjalanan ke Jepang dengan harapan menyelamatkan mentor mereka, Pastor Ferreira (Liam Neeson). Rodrigues telah mengetahui bahwa Ferreira disiksa untuk meninggalkan kepercayaannya, dan selama pencarian mereka, para imam tersebut ditangkap oleh seorang pejabat (Issey Ogata) yang bertugas menghapuskan kekristenan di Jepang.
Meskipun Silence adalah karya fiksi, namun film itu banyak terinspirasi dari kasus sebenarnya di tahun 1633, ketika seorang imam Portugis bernama Cristovao Ferreira ditangkap karena pekerjaan misionarisnya. Mirip dengan apa yang terjadi di film tersebut, Ferreira digantung terbalik dan tubuhnya terkubur di selokan. Akhirnya, pendeta tersebut murtad, mempertukarkan kekristenannya kepada Shinto, dan kemudian pergi bekerja untuk pemerintah Jepang, menulis pamflet untuk melawan Gereja dan menginterogasi misionaris Katolik.
Sesaat setelah pertobatan Ferreira, sekelompok pendeta tiba di Jepang dengan harapan bisa menyelamatkan jiwanya. Salah satu Jesuit dari Italia bernama Giuseppe Chiara bertugas sebagai basis karakter Andrew Garfield. Namun Chiara mengalami situasi yang sama dengan Ferreira, dan setelah menanggalkan kepercayaannya, Chiara mengadopsi sebuah nama Jepang, menikah, dan mengabdikan dirinya untuk menerjemahkan buku ilmiah sebelum meninggal dunia pada tahun 1685.
Disutradarai oleh Elliott Lester, Aftermath mengajak Arnold Schwarzenegger memainkan peran seorang pekerja konstruksi bernama Roman Melnyk yang kehilangan istri dan anak perempuannya dalam kecelakaan pesawat tragis. Kehilangan membuat hidupnya hancur berantakan, Melnyk memutuskan untuk balas dendam pada pengendali lalu lintas udara (Scoot McNairy) yang di tuduh atas kematian keluarganya, dan setelah melacak orang itu, Melnyk menusuknya sampai mati.
Karakter Roman Melnyk ternyata terinspirasi pada seorang pria Rusia bernama Vitaly Kaloyev. Pada tahun 2002, istri dan dua anaknya terbang dari Moskow ke Barcelona saat pesawat mereka menabrak sebuah pesawat yang akan datang. Akibatnya, 71 orang meninggal, 45 di antaranya adalah anak-anak. Diserang rasa kehilangan yang mendalam membuat Kaloyev bergegas ke lokasi kecelakaan dimana dia secara langsung menemukan mayat putrinya.
Awalnya, ada yang menduga bahwa pengendali lalu lintas udara Swiss yang bernama Peter Nielsen bersalah atas kejadian itu, meski pada akhirnya dia terbebas dari kelalaian apapun. Namun Kaloyev gak yakin, dan situasi semakin memburuk saat Skyguide-perusahaan yang dioperasikan Nielsen menyogok Kaloyev agar dia gak memperpanjang masalah itu ke meja pengadilan. Dengan marah, Kaloyev melacak Nielsen, dan dia menikam Nielsen sampai mati.
Setelah pembunuhan tersebut, Kaloyev dijatuhi hukuman delapan tahun penjara di balik jeruji besi, namun berkat beberapa manuver politik dari pemerintah Rusia, dia dibebaskan setelah dua tahun kemudian. Namun, pembunuhan tersebut belum membantu Kaloyev bisa mengobati rasa kehilangannya. Seperti yang dia katakan, "Membunuh [Nielsen] tidak membuatku merasa lebih baik."
Kali ini film yang rilis pada tahun 1987, River's Edge merupakan film kontroversial yang dibintangi Keanu Reeves, Crispin Glover, Ione Skye, dan Dennis Hopper. Drama dimulai saat seorang remaja psikopat (Daniel Roebuck) membunuh pacarnya dan membuang tubuhnya ke tepi sungai. Pemuda itu kemudian mengakui perbuatannya kepada teman-temannya. Namun gak lama kemudian, remaja-remaja itu menemukan mayat tersebut, alih-alih berniat untuk melapor polisi, remaja-remaja tersebut malah memutuskan untuk memeriksa mayatnya, menutupi kasus tersebut dan anehnya, malah merawat gadis yang terbunuh itu seperti semacam atraksi karnaval.
Namun kisah tersebut justru terinspirasi dari kisah nyata dari seorang remaja berusia 16 tahun bernama Anthony Jacques Broussard yang secara brutal memperkosa dan membunuh Marcy Renee Conrad, 14 tahun, dan kemudian melemparkannya ke jurang di Milpitas, California. Serupa dengan film tersebut, Broussard mengatakan kepada teman-temannya tentang kejahatan itu, dan para pemuda itu berkumpul di sekitar mayat Conrad. (Satu anak bahkan mencoba membantu Broussard menyembunyikan mayatnya.) Percaya atau nggak, kejadian itu terjadi selama dua hari penuh sebelum polisi menemukan tindak kejahatan tersebut, dan meskipun usianya baru 16 tahun, si pembunuh tetap dijatuhi hukuman seumur hidup.
Sutradara Rob Reiner, film thriller berjudul A Few Good Men ini terinspirasi dari drama Broadway Aaron Sorkin, dan ceritanya berkisah pada seorang pengacara Angkatan Laut (Tom Cruise) yang membela dua Marinir yang dituduh membunuh temannya sendiri. Cruise berpendapat bahwa pembunuhan tersebut gak disengaja dan bahwa terdakwa hanya mengikuti perintah dari perwira tertinggi. Akibatnya, Marinir itu dipecat secara gak terhormat.
Dalam kehidupan nyata, cerita yang mengilhami Sorkin berpusat pada seorang Marinir bernama William Alvarado (William Santiago dalam film tersebut). Alvarado bertugas di instalasi Angkatan Laut di Teluk Guantanamo, dan bertugas untuk berjaga di pinggir pangkalan tersebut, mengawasi tentara Kuba. Alvarado, gak terlalu populer di peletonnya, karena rekan-rekan Marinirnya percaya bahwa dia telah memberi pelajaran seorang penjaga yang telah melepaskan senjatanya ke wilayah Kuba.
Tiba-tiba, sepuluh orang memukul Alvarado dengan membabi buta, dan selama penyerangan tersebut, dia kehilangan kesadaran setelah paru-parunya kehabisan oksigen. Berbeda dengan karakter dalam film tersebut, Alvarado selamat dari serangan itu, dan tujuh orang yang terlibat harus dipecat secara gak terhormat. Namun, tiga Marinir yang tersisa masih berjuang di pengadilan, di mana mereka mengklaim bahwa mereka hanya mematuhi perwira komandan mereka. Salah satu terdakwa, David Cox, dipecat setelah menyelesaikan urusannya di Korps.
Bagaimana, kamu sudah menonton salah satu film di atas? Mungkin beberapa dari kalian masih gak habis pikir kalau film itu terinspirasi dari kisah nyata yang memilukan, bukan.