Dalam sebuah keluarga, wajar saja bila ada konflik orangtua dan anak. Orangtua menginginkan yang terbaik untuk buah hati namun si anak merasa keputusan itu tidak cocok untuk hidup anak. Tapi untuk menghormati orangtua, si anak memendam penolakan itu.
Perbedaan pendapat inilah yang membuat hubungan mereka sebenarnya tak akur. Yang kemudian hari, memicu 'ledakan' di keluarga itu. Topik keluarga seperti ini telah diangkat menjadi premis film. Apa saja? Berikut ulasannya.
Ngeri-Ngeri Sedap bercerita tentang bapak-mak Batak yang rindu ketiga anak rantau mereka. Bapak-mak sudah beralasan apa pun agar ketiganya pulang tapi mereka selalu punya cara untuk menangkis.
Sampai akhirnya, bapak-mak pura-pura bercerai. Ketiga anak shock lalu pulang. Di ending film, anak-anak 'meledak' membicarakan alasan kenapa ketiga malas disuruh pulang.
Bapak sangat menekan kakak pertama, Angkasa untuk menjaga adik-adiknya, Aurora dan Awan. Saking kerasnya, bapak tidak menyadari kalau Angkasa tidak kuasa menerima semua perlakuan orangtuanya.
Hingga satu ketika, Angkasa marah besar dan mengatakan semua hal yang membebaninya selama ini. Si bapak minta maaf. Hubungan bapak dan Angkasa 'mencair'.
Evelyn, seorang imigran Tiongkok, berjuang hidup di Amerika. Di antara banyak masalah, muncul konflik dengan anaknya, Joy. Dia tidak suka semua keputusan Joy. Apa pun yang dilakukan Joy salah. Mereka berbeda pendapat.
Karakter keras kepala yang ada pada Joy memang diturunkan dari ibunya. Mereka saling memahami perangai dan berbaikan.
Meilin Lee punya misi mau nonton boyband kesukaannya bersama ketiga sahabat. Ibunya tidak suka dan tidak menyetujui. Karena itu dia diam-diam menabung bersama.
Namun rencana itu gagal karena ibu mencium hal-hal dan melabrak. Bahkan si ibu menyalahkan ketiga sahabat Meilin. Ending-nya, Meilin melakukan pemberontakan dan membiarkan ibunya mengetahui semua hal yang disembunyikan anaknya.
Christine lebih suka dipanggil Lady Bird. Dia pribadi blak-blakan, keras kepala dan sedang di masa penasaran akan kehidupan.
Christine merasa ibunya terlalu protektif. Tak jarang mereka cek-cok berbeda pendapat. Keduanya pun keras kepala. Pada akhirnya mereka sadar bahwa keduanya saling membutuhkan satu sama lain.
Karena sebuah alasan, si ayah, Pak Dahlan sangat menyayangi anak terakhir. Ayah kerap pilih kasih dan lebih sering mengabulkan keinginan si bungsu, Dicky ketimbang Adam dan Laras. Perilaku ayah membuat hubungannya dengan Adam dan Laras tak akur.
Kebiasaan ini terulang hingga dewasa. Namun kini Adam dan Laras berani bicara dan menolak saat ayah ingin membela Dicky.
Hubungan tak akur orangtua-anak akhirnya akan 'meledak' juga. Scene-scene ini biasanya sukses membuat penonton menangis. Dari film di atas, mana yang sudah kamu tonton?