6 Film Terbaik A24 yang Rilis 2022, Banyak Rebut Nominasi

Sempat tayang di beberapa bioskop tanah air, Everything Everywhere All at Once adalah cerita nyeleneh nan menarik dari perempuan imigran Asia di Amerika Serikat. Ia bernama Evelyn Wang (Michelle Yeoh) yang bekerja sebagai pemilik usaha laundry dan sedang menghadapi masalah dengan kantor pajak setempat. 

Di sisi lain, urusan personalnya tak kalah pelik dan membuat Wang ingin melarikan diri dari kenyataan. Tak disangka, ternyata ada kekuatan yang memungkinkan angan-angannya berpindah semesta terwujud. Film ini memadukan drama, fantasi, aksi, dan ide-ide surealis yang menakjubkan, unik, nyeleneh, tapi punya kesan mendalam. 

Sinema garapan Daniel Kwan dan Daniel Scheinert ini tayang perdana di SXSW Film Festival 2022 dan sejauh ini telah mengumpulkan belasan penghargaan dari beragam festival film. Ia juga disebut banyak penonton sebagai salah satu karya terbaik dari A24. 

Tak ketinggalan Aftersun yang berkisah tentang nostalgia liburan ayah dan putrinya. Walau plotnya terdengar sederhana, film yang mempertemukan Paul Mescal dan Frankie Corrio ini berhasil memukau banyak orang.

Kritikus yang beruntung menontonnya sebelum film ini tayang di bioskop langsung membanjirinya dengan beribu pujian. Penggemar drama domestik wajib menanti penayangan massal Aftersun. Dijamin bakal membekas dalam di benakmu. 

Untuk urusan nominasi, Aftersun memang jauh lebih dekoratif dibanding Everything Everywhere All at Once. Mereka berhasil tayang di Cannes, mendominasi British Independent Film Festivals, kemudian merebut nominasi Aktor Eropa Terbaik di European Film Awards. 

Buat penggemar horor, mungkin film fitur ganda berjudul X dan Pearl sudah familier di telingamu. X dirilis duluan pada Maret 2022 mengikuti sekelompok kru dan aktor film dewasa yang menyewa sebuah kabin di rumah peternakan milik dua pasangan lansia. Tak disangka, tuan rumah mereka ternyata bukan pasangan tak berdaya biasa. 

Pearl kemudian dirilis pada Oktober 2022, diambil dari nama salah satu pasangan lansia tersebut. Film berlatar tahun 1918 tersebut mengisahkan awal mula Pearl yang merupakan perempuan muda penuh ambisi berubah menjadi pembunuh berantai mematikan yang didukung suaminya, Howard. 

Kedua film tersebut ditulis dan diarahkan oleh Ti West, tetapi Mia Goth terlibat dalam penulisan naskah Pearl. Dibanding X, prekuelnya lebih gereget dan menjurus ke horor-psikologi.

The Whale merupakan film A24 rilisan 2022 yang cukup mencuri perhatian. Ia tercatat tayang perdana di dua festival film internasional bergengsi, Venice dan Toronto. Brendan Fraser yang memerankan sosok protagonis berhasil menjawab pertanyaan dan rasa rindu penikmat film akan kepiawaiannya berakting. 

Sinema ini adalah proyek terbaik Fraser setelah beberapa dekade sejak filmnya yang paling populer, The Mummy rilis pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Setelah itu, Fraser sebenarnya masih aktif berakting, tetapi tak banyak proyeknya yang brilian dan dikenal. Pada akhir 2010-an, Fraser lebih sering bermain di serial televisi. 

Dalam The Whale, sang aktor senior memerankan sosok pria obesitas yang juga mengidap depresi dan kesepian akut. Ia berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang putri sebelum berniat mengakhiri hidupnya. Meski penampilan Fraser memukau, beberapa kritikus berpendapat plot filmnya kurang kuat. 

Close juga jadi rilisan terbaik A24 tahun ini. Berlatar Belgia dan digarap sutradara Lukas Dhont yang pernah berjaya lewat film sentimental Girl (2018), film ini mengikuti dua bocah laki-laki yang bersahabat sejak kecil. 

Semuanya indah dan natural sampai mereka beranjak dewasa dan ide-ide maskulinitas mulai meracuni hubungan pertemanan mereka. Kritik terhadap maskulinitas, isu pencarian jati diri ala anak-anak pra-remaja jadi nyawa dalam Close. 

Tak heran kalau film melankolis ini menggondol puluhan nominasi. Termasuk dari Cannes Film Festival dan European Film Awards. 

Mendapuk Jeremy Pope sebagai lakon utama, The Inspection meneropong kehidupan seorang pemuda bernama Ellis yang ditolak ibunya setelah ia mengaku memiliki orientasi seksual berbeda. Selama beberapa tahun, Ellis harus tinggal di penampungan tunawisma sampai akhirnya ia memutuskan untuk mendaftar diri sebagai prajurit. 

Di sana ia bertemu lebih banyak minoritas. Tidak hanya dari komunitas LGBTQ+, tetapi juga penganut kepercayaan tertentu yang sering jadi sasaran perundungan seperti muslim. The Inspection digarap penulis naskah dan sutradara Elegance Bratton. Film ini diprediksi bisa menyusul kesuksesan Moonlight. 

Enam film A24 terbaik di atas membuktikan kalau sampai sekarang distributor film indie ini tak kehilangan identitasnya sebagai rumah untuk film-film berkualitas. Meski sudah mulai muncul pesaing-pesaing baru macam NEON, Focus Features, Bleecker Street bahkan termasuk dari Eropa seperti Profile Pictures, A24 masih bisa kamu jadikan jujukan untuk nonton film-film antimainstream.