6 Kelebihan Ford v Ferrari yang Membuatnya Pantas Masuk Nominasi Oscar

Bersetting di era 60-an, Ford v Ferrari bercerita tentang perjuangan Carrol Shelby (Matt Damon) dan Ken Miles (Christian Bale). Keduanya adalah desainer, teknisi, dan pembalap yang diutus oleh Henry Ford II untuk membawa Ford mengalahkan Ferrari dalam ajang balapan Le Mans 24 Jam di Prancis.

Kemampuan 'menyamar' Christian Bale sudah tak perlu diragukan lagi. Saking menjiwainya, ia tak hanya memerankan Ken Miles dari segi karakter tetapi juga rela menurunkan berat badannya demi bertransformasi.

Christian Bale juga total dalam meniru kebiasaan pembalap asal Inggris tersebut. Salah satunya bicara dengan sudut bibir, kebiasaan unik Ken Miles asli yang membuatnya disebut "Sidebites" semasa hidup.

Tapi tak hanya Bale yang bersinar di layar Ford v Ferrari. Bahkan pemeran pendukung seperti Caitriona Balfe yang bermain sebagai Mollie, istri Ken Miles juga begitu mengisi cerita ini. Begitu pula dengan Noah Jupe, aktor cilik pemeran Peter putra Ken. Walau tak banyak dialog namun keberadaannya terasa sangat berpengaruh dalam perjalanan cerita.

Para aktor lain seperti Josh Lucas dan Tracy Leets yang memerankan tokoh-tokoh pengusaha menyebalkan di cerita ini juga beraksi ciamik. Mereka berhasil membangun konflik dan menanamkan amarah, tidah hanya di hati tokoh utama tapi juga dalam diri penonton.

Walau terdengar mustahil, Shelby menerima misi dari Ford tersebut dan menggandeng sobatnya, Miles. Sayangnya, jalan menuju keberhasilan dua orang ini tak selalu mulus. Selain faktor eksternal seperti intervensi para petinggi korporat, mereka juga punya musuh terbesar yaitu diri mereka sendiri.

Dua nama besar Hollywood bertemu dalam satu film. Apa yang terjadi?

Alih-alih berbenturan, Christian Bale dan Matt Damon justru menunjukkan chemistry yang luar biasa di sini. Dua sahabat yang hubungannya tak selalu mulus, punya konflik sendiri-sendiri, tetapi selalu ingat pada cita-cita bersama mereka.

Bale dan Damon menghidupkan persahabatan indah Ken Miles dan Carrol Shelby secara meyakinkan. Hati tergerak setiap melihat dedikasi yang dikucurkan keduanya terhadap misi mereka maupun demi persahabatan tersebut.

Drama sejarah olahraga ini juga gak main-main dalam menghidupkan kembali nuansa 60-an yang jadi setting cerita. Mulai dari fashion, properti, hingga mobil yang dipakai pun benar mencerminkan suasana retro tahun 1966.

Film ini juga menggambarkan sejarah dunia otomotif di masa itu yang akhirnya membentuk industri mobil masa kini dengan sempurna. Misalnya prinsip berbeda antara Ford dan Ferrari dan dampaknya terhadap brand mereka hingga saat ini.

Selain serunya pertandingan balap, penonton jadi belajar tentang para produsen mobil legendaris dunia ini dari kacamata berbeda. Walaupun kamu gak hobi-hobi banget dengan balapan, pasti ikut hanyut dengan intrik seru di dalamnya.

Balapan tahun 1960-an jelas berbeda jauh dengan masa kini. Kerennya, semua pemandangan ajaib ini berhasil diwujudkan secara ciamik dalam Ford v Ferrari.

Visual keren disajikan sepanjang film. Baik itu pemandangan di luar arena balap, maupun dari balik kemudi mobil. Efek-efek terbaik berhasil memukau dan meyakinkan para penonton sepanjang durasi film.

Semua ini digabungkan secara halus dengan beberapa footage asli dari balapan Le Mans 24 Jam tahun 1966. Rasanya jadi semakin nyata deh.

Mungkin kamu terintimidasi dengan durasi film yang tergolong lebih lama dari biasanya. Namun, tak perlu khawatir. Dijamin dua setengah jam tak terasa ketika larut dalam cerita menggugah emosi ini.

Dengan tempo yang pas, cerita perjuangan Shelby dan Miles terasa utuh dan lengkap. Mengalir lancar tanpa perlu memangkas detail-detail yang memengaruhi inti kisah.

Perjuangan dua pria ini tak hanya melawan para birokrat perusahaan, atau tim pembalap dari negara lain. Mereka juga harus mengalahkan ego dan masalah dalam diri masing-masing.

Ford v Ferrari ternyata menyimpan pesan emosional yang mendalam. Persahabatan, perjuangan, dedikasi, dan kasih sayang, semua pesan-pesan menyentuh ini berhasil disampaikan dengan cantik pada setiap menitnya.

Karya terbaru James Mangold ini bukan hanya soal bagaimana Ford pertama kali menjuarai kompetisi balapan dunia. Ini tentang bagaimana dua orang sahabat dan orang-orang tersayang mereka mampu melakukan apa yang tidak mungkin. Sebuah film yang menggerakkan hati penontonnya.

Itu dia 6 kelebihan Ford v Ferrari yang bikin kamu rugi kalau gak nonton! Untuk semua kelebihan di atas, IDN Times memberi skor 5/5. Gak heran kalau film ini bakal masuk jajaran nominasi Oscar kelak.