7 Alasan Mengapa Novel "The Great Gatsby" Dikenal Sebagai Novel Ter-Romantis Sepanjang Masa

Kisah cinta yang diangkat di novel ini memang tidak biasa sejak awal. Gatsby si orang miskin dan Daisy si orang kaya. Berawal dari cinta yang begitu menggebu-gebu, ternyata membuktikan bahwa cinta yang dimiliki Gatsby tidaklah di awal saja. Bahkan setelah 5 tahun berselang, cinta Gatsby tidak berkurang sedikitpun, sekalipun mereka terpisah begitu lama, tidak membuat perasaan itu luntur walau sedikit. Fitzgerald sungguh pandai memutar-balikkan keadaan, karena setelah 5 tahun berselang, Gatsby hadir sebagai seorang kayar raya untuk mendapatkan sang pujaan hati.

Masa lalu Gatsby begitu kelam, miskin tapi berani mencintai seorang wanita kaya. Masa lalu itulah yang menumbulkan jarak yang begitu besar dari pihak Gatsby. Tidak ada yang menyangka, dia bisa berubah menjadi sosok yang sangat cemerlkang di masa depan dengan harta yang melimpah ruah. Sangat kaya, sangat terhormat bahkan sanggup membuat Daisy kagum hanya dengan sekali melihat istana Gatsby.

Siapa orang ketiga itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah Tom, suami Daisy. Kamu memang boleh mencintai seseorang di masa lalumu, Namun, bagaimana kalau dia sudah menjadi pasangan mutlak orang lain? Inilah yang tidak bisa diakui seorang Gatsby, bahwa Daisy telah menikah. Buku ini dikemas dengan begitu apik diluar, namun mengundang tangis saat membuka bungkusannya.

Daisy, memiliki sifat tak menentu dan tidak tetap. Dia tidak berada dalam usia labil, tapi karena cinta yang dia sendiri tidak tahu untuk siapa yang lebih besar; Gatsby atau Tom, maka bimbanglah dia dalam memilih. Kebimbangan ini, yang membuat novel ini berbeda, bahwa sosok wanita utama yaitu Daisy, mencintai suaminya, Tom tapi juga mencintai seseorang di masa lalunya, Gatsby.

Kurang kaua bagaumana lagi Gatsby ini? Bahkan kekayaan Gatsby mengalahkan kekayaan Tom, suami Daisy. Namun kekayaan ternyata tidak berpengaruh sedikitpun untuk Gatsby, dia tidak mempedulikan kekayaannya yang melimpah jika tidak ada Daisy di sisinya. Dia begitu memuja Daisy, sampai kekayaan tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikitpun. Brgitu antusias, begitu terikat.

Dalam kondisi tidak menguntungkan, terkadang seseorang menunjukkan kebesarannya. Itulah yang terjadi dalam hidup Jay Gatsby. Konsekuensi yang mesti dihadapinya di penghujung novel -dan sayangnya tidak diantisipasinya- adalah perpanjangan dari keyakinan seorang pahlawan cinta. Gatsby tidak menyadari bahaya, karena terlalu cinta. Bodoh? Mungkin iya, tapi di ditulah puncak mahakarya ini sampai-sampai begitu mendunia.

Akhir yang membingungkan karena ketidaktahuan pembaca terhadap keberadaan karakter wanita utama yaitu Daisy menambah greget novel ini. 

Persahabatan antara narator, Nick dan Gatsby tidak lekang oleh waktu. Mereka saling menghormati satu sama lain dan (walaupun tidak pernah dikatakan) saling menyayangi satu sama lain. Sosok mereka berdua begitu menggugah semangat pembaca tentang bagaimana seorang sahabat berperan dalam kehidupan cintamu sekalipun. Apik sekali.