7 Bintang Kasus dengan Studio Film, Selain Scarlett Johansson

Gerard Butler juga melakukan hal serupa dengan Scarlett Johansson. Seperti dilansir Variety, dia menuntut studio di balik pembuatan film Olympus Has Fallen yang dibintanginya. Sang aktor mengklaim berhak atas kompensasi sebesar $10 juta alias Rp142 milyar. 

Olympus Has Fallen meraup keuntungan $170 juta di seluruh dunia, dan melahirkan dua sekuel yang sukses, "London Has Fallen" dan "Angel Has Fallen," yang juga diperankan Butler. Pengacara dari sang aktor mengatakan bahwa Nu Image/Millennium Films studio yang memproduksi film tersebut menolak untuk membayar profit yang dijanjikan pada kontrak kerjasama mereka.

Tuntutan yang diajukan oleh pihak Gerard Butler sehari setelah Scarlett Johansson menuntut Disney ini mendapat tanggapan dari Nu Image/Millennium Films. Pihak tertuduh tersebut menolak tuduhan Butler, mereka mengatakan sang aktor tidak punya hak apa pun dan mengaku kecewa dengan sikap dari Butler.

Sylvester Stallone juga pernah menuntut studio besar yakni Warner Bros atas profit yang dia klaim menjadi haknya dari film Demolition Man (1993). Dilansir dari BBC, Stallone mengatakan film tersebut menghasilkan setidaknya $125 juta di box office. Sang aktor mengatakan berhak atas 15 persen dari nilai itu sesuai kesepakatannya dengan studio.

Namun bertentangan dengan pernyataan dari pihak Stallone, pada tahun 2014 Warner Bros mengatakan tidak harus membayar apa pun. Mereka beralasan karena film Demolition Man merugi sebesar $66,9 juta. Bintang film Rambo tersebut mempertanyakan hal ini, lalu pada April 2015 studio mengirimi Stallone cek sebesar $2,8 juta.

Pada tahun 2019 lalu, aktor Mel Gibson juga pernah bermasalah dengan pihak studio, tepatnya Voltage Pictures. Dia mempermasalahkan hubungan kerjasama mereka ketika menggarap film biopik berjudul The Professor and the Madman yang dibintanginya.

Dilansir Hollywood Reporter, sebelum film dirilis pada tahun 2017, aktor 65 tahun tersebut beserta perusahaan produksi miliknya menggugat studio. Kesepakatan mereka menyatakan Gibson berhak menentukan hasil akhir dari film tersebut. Pihak studio dianggap melanggar karena tidak memberikan izin pada sutradara Safinia untuk melakukan syuting adegan tambahan seperti yang diinginkan Gibson.

Gibson yang punya andil besar karena telah mengembangkan film itu selama hampir dua dekade, membawa hal tersebut ke ranah hukum. Namun, gugatannya dibantah oleh pihak Voltage Pictures, mereka menuduh sang aktor berniat mengambil alih film sepenuhnya.

Aktris film klasik, Elizabeth Taylor pada tahun 1964 juga pernah menggugat 20th Century Fox. Sang aktris mengaku tidak dibayar dengan benar untuk perannya film box office berjudul Cleopatra.

Seperti dilansir The New York Times, Fox kemudian menuntut balik dengan menggugat Taylor dan suaminya saat itu, Richard Burton, yang juga berperan di film tersebut. Taylor dituntut $20 juta dolar dan Burton $5 juta dolar. Tuntutan Fox mengatakan Taylor melanggar kontrak karena kinerjanya yang buruk di film, serta telah menghasut orang lain untuk turut melanggar kontrak. Burton dituntut atas tindakan serupa. 

Dilansir THR, Kevin Costner juga pernah bermasalah secara hukum dengan studio film. Pada tahun 2012 dia menggugat perusahaan produksi film Robin Hood: Prince of Thieves yang dirilis tahun 1991 karena tidak memberikannya royalti yang dijanjikan. 

Costner dijanjikan 15 persen dari total pendapatan atas perilisan di bioskop ataupun penjualan DVD dari film tersebut. Costner mengatakan studio menyembunyikan keuntungan mereka dari film tersebut. Namun, pihak Morgan Creek sendiri mengklaim bahwa mereka telah membayar hak sang aktor.

Saat persidangan hakim menolak gugatan Costner terhadap Morgan Creek karena dinilai tidak memiliki cukup bukti terkait penggelapan keuntungan yang dituduhkan. Kasus tersebut akhirnya selesai di luar pengadilan melalui kesepakatan dari kedua belah pihak.
 

Rupanya sikap Disney yang dinilai kurang menghargai talent mereka, tidak hanya menimpa Scarlett Johansson. Walau belum naik ke meja hijau, apa yang dialami Emma Stone yang memerankan peran utama di film Cruella milik Disney, punya potensi untuk dinaikkan ke pengadilan.

Dilaporkan, Emma Stone sedang mempertimbangkan langkahnya untuk mengikuti apa yang dilakukan sang Black Widow. Perilisan Cruella secara serempak di teater dan streaming tidak sesuai dengan kontrak yang dia tandatangani. Karena dikontrak, Stone hanya menerima uang dari hasil penayangan prequel 101 Dalmatians tersebut di box office.

Hollywood juga menyoroti Emily Blunt, aktris yang memerankan film Disney berjudul Jungle Cruise yang tayang perdana di minggu serupa dengan gugatan Johansson. Blunt pun dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan terkait kontraknya di film tersebut yang mengandung masalah sama Johansson dan Stone.

Dia mungkin juga telah mengkomunikasikan hal ini dengan lawan mainnya Dwayne "The Rock" Johnson, yang juga dilaporkan mempertimbangkan gugatan terhadap Disney. Aktor tersebut telah mencapai keputusan, dia dan perusahaan Seven Bucks Productions miliknya tidak akan menuntut Disney atas hilangnya pendapatan akibat perilisan secara multi-platform dari film Jungle Cruise.

Rupanya cukup banyak yang punya nasib seperti Scarlett Johansson. Semoga kasus-kasus di atas jadi satu gebrakan untuk memperbaiki industri film secara keseluruhan.