7 Episode Terbaik dari Series Antologi Netflix "Love, Death & Robots"

Bisa dibilang episode ini adalah episode paling aneh, paling ambisius, dan mampu membuat kamu menjadi overthinking. Zima Blue sendiri menceritakan tentang seorang seniman penyendiri yang terobsesi pada warna biru dan selalu mencantumkannya di setiap lukisannya dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Tidak seperti episode Love, Death & Robots lain yang memuat kekerasan dan konten seksual, Zima Blue lebih filosofis karena di sini sang penulis cerpen, Alastair Reynolds, lebih fokus dalam membahas apa artinya kehidupan. Jangan lupakan twist di akhir yang sangat brilian dan tidak terduga.

Episode terbaik Love, Death & Robots berikutnya ada Suits. Suits sendiri menceritakan tentang sekelompok petani yang menggunakan suit dalam bentuk robot untuk menjaga rumah mereka dari serangan alien.

Buat kamu para penggemar film alien, mungkin premis yang ditawarkan oleh Steven Lewis selaku penulis cerita terdengar meh dan sangat mainstream. Cukup tonton sampai habis, nikmati kualitas animasi yang digarap dengan sangat cantik, dan sinematografi yang brilian sebelum dikejutkan dengan twist yang lagi-lagi tidak pernah kamu duga sebelumnya.

Good Hunting adalah episode yang paling mengesankan karena diadaptasi dari cerpen yang sama yang ditulis oleh pemenang Hugo Award sebanyak tiga kali, Ken Liu.

Good Hunting sendiri mengisahkan tentang persahabatan yang terjalin antara seorang penemu muda dengan siluman rubah sejak mereka masih kanak-kanak dan bekerja sama untuk menumpas kejahatan. Episode yang satu ini berhasil meramu cerita rakyat tradisional dan tampilan futuristik dengan baik.

Three Robots adalah episode dengan humor gelap namun segar dan mampu membuat kamu tertawa terbahak-bahak.

Mengambil latar waktu pasca kiamat, tiga robot yang menyebut diri mereka sebagai turis datang mengunjungi setiap kota untuk mencari tahu apa penyebab manusia punah dari muka Bumi. Teori-teori yang mereka lontarkan cukup untuk membuat kamu tertawa terbahak-bahak sebelum merenungkannya dalam-dalam. Twist di akhir episode pun tepat sasaran dan siap membuat kamu tertawa.

Episode Helping Hand siap membuat kamu merasa tidak nyaman dan perut yang tidak berhenti bergejolak. Mungkin kamu akan menganggap hal tersebut berlebihan saat tahu bahwa episode yang satu ini mengisahkan tentang seorang astronot perempuan yang mencoba menyelamatkan dirinya yang terombang-ambing di angkasa luar setelah mengalami kecelakaan kerja.

Tapi setelah kamu menontonnya, kamu akan setuju kalau episode yang satu ini singkat, padat, jelas, dan sangat memorable.

Beyond the Aquila Rift adalah episode dengan struktur cerita yang sangat rapi. Menceritakan tentang sebuah pesawat ruang angkasa yang mengalami masalah karena keluar dari "jalur" ratusan tahun cahaya jauhnya dan membuat misi mereka dalam masalah.

Premis yang menarik itu pun dilengkapi, atau mungkin juga dikacaukan, dengan adegan seks ala film Passengers yang dibintangi oleh Chris Pratt dan Jennifer Lawrence dengan durasi yang lumayan panjang. Tapi, semua itu akan terbayarkan dengan twist di akhir episode.

Sebagai satu-satunya episode yang menjadikan manusia sebagai tokoh utamanya, Ice Age menceritakan tentang pasangan yang diperankan oleh Topher Grace dan Mary Elizabeth Winstead menemukan semacam miniatur peradaban manusia di dalam sebuah kulkas tua. Dalam episode ini kamu akan menyaksikan bagaimana sebuah peradaban tumbuh dan berkembang dalam sebuah freezer kulkas. Twist di ending pun cukup untuk membuat kamu menyernyitkan dahi. Mungkin juga mampu memicu kamu berkata kasar saking terkejutnya.

Selain 7 episode di atas, masih ada banyak episode Love, Death, & Robots dengan premis yang unik dan eksekusi yang ciamik seperti The Witness, When The Yogurt Took Over, Lucky 13, dan masih banyak lagi.

Episode favorit kamu yang mana nih?