Sam Wilson dan Thaddeus Ross (dok. Marvel Studios/Captain America: Brave New World)
Di balik pengembangan Captain America: Brave New World, film ini menyimpan banyak kontroversi, lho. Tahukah kamu bahwa Brave New World bukanlah subjudul yang pertama kali digunakan? Awalnya, film solo Captain America keempat ini berjudul Captain America: New World Order.
Namun, penggunaan subjudul New World Order menimbulkan polemik, karena berkaitan dengan teori konspirasi antisemit. Pendukung teori ini mempercayai tentang keberadaan pemerintahan global rahasia yang mengendalikan dunia. Eksekutif Marvel Studios, Nate Moore, menegaskan bahwa subjudul New World Order tidak terkait dengan isu dunia nyata, melainkan menggambarkan konflik fiktif dalam film ini.
"Menurut saya, 'New World Order' adalah judul yang menurut kami sangat menarik, dan agak suram serta menakutkan. Dan sejujurnya, beberapa masukan yang kami terima, baik secara internal maupun eksternal, adalah bahwa frasa itu, sayangnya, telah diadopsi di dunia nyata dengan cara yang membuat orang tidak nyaman. Kami tidak pernah mencoba menceritakan kisah yang terasa diambil dari berita utama. Yang terbaik yang dapat kami lakukan adalah mencoba dan mengaitkan kisah kami di dunia yang terasa nyata. Dan terkadang fiksi dan nonfiksi muncul dengan cara yang tidak terduga dan tidak diinginkan."
Demi menjaga citra Captain America sebagai simbol keadilan dan patriotisme, Marvel Studios mengganti New World Order menjadi Brave New World. Subjudul ini mengambil referensi dari novel Brave New World (1932) karya Aldous Huxley. Selain menghindari kesalahpahaman dan kontroversi, Brave New World dinilai lebih sesuai mencerminkan dinamika baru yang dihadapi Sam Wilson sebagai penerus Captain America.