Yang telah dinanti-nantikan para penggemar film superhero akhirnya datang juga: Logan, film ketiga dan terakhir dalam franchise Wolverine yang diperankan oleh Hugh Jackman. Logan memang terlihat sangat menjanjikan dan berbeda dari film-film Wolverine sebelumnya.
Logan sudah ada di bioskop-bioskop tanah air sejak 1 Maret yang lalu, IDN Times juga sudah berkesempatan menontonnya. Ada beberapa keunikan yang membuatnya sayang untuk kamu lewatkan. Berikut IDN Times rangkum untukmu.
Berbeda dengan dua film sebelumnya, judul Logan sama sekali tidak mengandung unsur-unsur Wolverine. Cukup "Logan" yaitu alias dari Wolverine. Hal ini mengacu pada novel grafis karya Mark Millar yang berjudul "Old Man Logan" dan sengaja dipilih untuk menjadi tajuk film ketiga ini.
Logan memang akan lebih mengeksplorasi sisi emosional dan drama dari petualangan Wolverine di masa depan. Film ini tetap menghadirkan aksi papan atas dan ledakan-ledakan seru khas film superhero, tetapi mengurangi manipulasi dengan CGI atau green screen demi mendapatkan gambar yang lebih manusiawi dan menunjang cerita.
Ketika ditanyai apakah punya ide sebagai masukan untuk film ketiga Wolverine ini, Hugh Jackman baru selesai promo untuk filmnya yang lain. Setelah menenggak beberapa gelas anggur, Hugh tertidur kemudian bangun pukul empat pagi dan segera merekam idenya bahwa "Logan" akan menjadi perpaduan film "Unforgiven (1992)", "The Wrestler (2008)" dan "Shane (1953)".
Sudah lama Hugh Jackman mengutarakan secara tersirat maupun tersurat bahwa Logan akan jadi penampilan terakhirnya sebagai Wolverine. Salah satu faktor yang memengaruhi keputusannya adalah usia dan kondisi penyakit kanker kulit yang dideritanya. Dia juga tak ingin penggemar jenuh dengan Wolverine versinya, sehingga memutuskan untuk berhenti di waktu yang tepat.
Sir Patrick Stewart pemeran Profesor X juga mengungkapkan hal serupa bahwa ini akan jadi penampilan terakhirnya sebagai Profesor X dalam franchise film X-Men.
Awalnya waktu sang produser, James Mangold baru memulai produksi Logan, terbit beberapa gambar hitam putih indah yang menghasilkan reaksi-reaksi positif dari berbagai pihak. Akhirnya diputuskanlah bahwa Logan juga akan dirilis dalam versi hitam putih, sama seperti "Mad Max: Fury Road (2015)" yang diharapkan akan memberi sensasi menonton yang istimewa dan berbeda.
Hugh Jackman rela bayarannya dipotong karena sangat berminat untuk bermain dalam film dengan rating R. Logan memang berbeda dengan film-film X-Men lain yang rata-rata ada pada rating PG-13 atau T (untuk remaja).
Dalam film ini banyak adegan kekerasan dan darah yang membuat bulu kuduk berdiri. Berkat "diskon honor" dan kesuksesan "Deadpool (2016)" akhirnya sang produser setuju untuk membuat film rating dewasa ini.
Biasanya penayangan perdana atau premier dilakukan pada waktu tengah malam. Namun untuk Logan diadakan pengecualian. Di Inggris penayangan perdana dilakukan pada pukul 10:23 malam. Ternyata hal ini dilakukan untuk mengacu pada tokoh X-23 yang ada dalam film. X dalam angka romawi berarti 10, maka jadilah 10-23. Keren juga!
Buat kamu-kamu yang belum nonton atau belum berniat untuk melihat aksi Hugh Jackman ini di bioskop, buruan deh jangan sampai ketinggalan. Rugi banget, karena selain fakta-fakta unik di atas masih banyak nilai lebih dari cerita film Logan ini. Kamu gak akan hanya kagum karena aksi dan teknik sinematografi yang apik tetapi juga kisah yang mengaduk-aduk emosi dan perasaan. Selamat menonton!