7 Film Animasi 2D Terbaik Satu Dekade Terakhir

Film animasi 2D juga bisa dijadikan wadah penyebaran informasi mengenai betapa mengerikannya perang. Film lama seperti Grave of the Fireflies (1988) dan Osama (2003) menunjukkan kisah yang akurat dalam bentuk yang berbeda.

Dalam sepuluh tahun terakhir, ada satu film animasi 2D yang tak kalah bagus dengan pendahulunya. The Breadwinner menceritakan kehidupan masyarakat khususnya anak-anak yang terjebak di dunia di bawah kendali Taliban. Walau tak begitu populer, film ini punya cerita yang ditulis dengan sangat baik dan relate dengan apa yang sebenarnya terjadi di Afghanistan.

Acapkali dinilai gagal membuat animasi yang menarik, DCEU akhirnya berhasil membuat satu film animasi 2D yang dipuji. The Death of Superman menceritakan apa yang terjadi pada manusia-manusia di Bumi pasca kematian sang pahlawan super, Superman. 

Film ini meraih banyak pujian karena pertarungan aksi yang intense dan alur cerita yang kuat. Dijamin film animasi ini tidak kalah seru dengan film pahlawan super lainnya.

Tahun demi tahun, jumlah film animasi yang menggunakan teknik 2D semakin berkurang. Meski begitu, serial televisi Phineas and Ferb masih bertahan dengan metode ini sampai sekarang, termasuk film terbarunya Phineas and Ferb the Movie: Candace Against the Universe.

Film ini menyajikan humor jenaka dan cerita yang tidak biasa. Phineas and Ferb masih menjadi salah satu serial animasi favorit karena konsisten dengan keunikannya. Kalian masih ngikutin animasi satu ini?

Wolfwalkers adalah film animasi dari studio Cartoon Saloon yang dibuat berdasarkan mitologi Irlandia. Film ini punya unsur fresh dibandingkan animasi lain karena visual 2D dengan latar bak lukisan cat air. 

Wolfwalkers mengisahkan petualangan seorang anak perempuan yang terjebak di hutan. Di sana, ia berjumpa dengan makhluk Wolfwalker, manusia setengah serigala yang alih-alih menyakitinya justru membantunya agar bisa keluar dari hutan.

Dari Makoto Shinkai yang terkenal akan anime populer seperti Your Name (2016) dan Weathering with You  (2019), Suzume punya 2D yang tak kalah memukau. Suzume menceritakan kisah seorang siswi SMA bernama Suzume yang tidak sengaja melepaskan roh jahat ke dunia.

Apabila dibiarkan, dunia akan terus-menerus diserang makhluk-makhluk jahat yang berwujud bencana alam. Oleh karena itu, Suzume harus mencari cara untuk segera menyegel roh tersebut.

Film animasi 2D yang sangat menyedot perhatian di tahun 2023, The Boy and the Heron adalah film besutan Hayao Miyazaki dari Studio Ghibli. Film ini merupakan pemenang Best Animation Oscar 2024 dan ajang film internasional lainnya.

The Boy and the Heron mengisahkan Makoto yang kehilangan ibunya selama Perang Dunia II. Makoto lalu pindah ke area pedesaan untuk memulai hidup baru namun malah bertemu makhluk-makhluk aneh yang mengatakan jika ibunya sebenarnya masih hidup dan sedang terjebak di dunia roh.

Makoto melakukan perjalanan untuk membuktikkan hal tersebut. Apakah Makoto akan kembali bertemu ibunya?

Film Blue Giant membahas kehidupan para pemain musik Jazz. Alunan musik yang syahdu dipadukan animasi yang terkesan natural memberikan kesan yang sangat kuat pada para penonton.

Blue Giant dengan animasi yang masih 2D ini menyajikan pengalaman menonton yang berbeda dengan film yang banyak tayang belakangan. Film ini membuktikkan bahwa animasi 2D masih menarik untuk digunakan asal dengan cerita dan musik yang menyentuh hati.

Berkembangnya teknologi di bidang animasi sayangnya menyebabkan banyak film lebih memilih untuk menggunakan teknik 3D dan CGI. Cukup disayangkan padahal film-film 2D punya pesona dan daya tariknya sendiri, bukan?