7 Film dengan Sinematografi Ciamik yang Bikin Eyegasm

Karya Wes Anderson yang dirilis tahun 2014 ini merupakan salah satu film yang ramai dibicarakan. Tak hanya plot ceritanya yang unik, tetapi juga sinematografi dan color grading-nya yang di atas rata-rata. Hingga kini belum banyak film yang bisa menandingi kecantikan latar The Grand Budapest Hotel.

Selain film ini, karya Wes Anderson lainnya seperti Moonrise Kingdom dan The Royal Tenenbaums juga disebut sebagai film yang bisa memanjakan mata penonton.

Film yang baru saja memenangkan Oscars untuk kategori film berbahasa asing terbaik ini memang dikemas dalam skema hitam putih. Namun, ini tak mengurangi keindahan sinematografinya. Film ini di-shoot dengan wide-lens berkualitas tinggi sehingga penonton pun tidak melihat film ini seperti film hitam putih lawas biasa.

Tak heran, ternyata Alfonso Cuaron yang berperan sebagai sutradara dan sinematografernya merupakan seorang fotografer profesional. 

Film yang mengisahkan perjuangan seorang musisi keturunan Italia ini bisa dibilang sangat underrated. Padahal dari segi cerita dan sinematografi, karya sutradara Coen Bersaudara ini sangat kuat. Ceritanya memang tidak akan bisa dinikmati di bioskop, lebih cocok disebut film indie. 

Namun, kualitas akting para aktor juga cara kru menangkap momen dalam film ini bersinergi dengan mantapnya. Tak banyak warna yang ditangkap di dalamnya, lebih pada warna-warna seputar merah, cokelat, hitam, dan putih. 

Film animasi asal Irlandia ini tidak bisa diremehkan. Ia menjuarai banyak festival film, bahkan sempat menyabet Piala Oscars di tahun 2015. Plot ceritanya diambil dari sebuah cerita rakyat Irlandia yang dikembangkan dalam bentuk film berdurasi 93 menit. Selain plot ceritanya, kualitas dan gaya ilustrasi yang digunakan dalam film ini berbeda dari animasi biasanya. 

Kekhasan ilustrasi Nora Twomey dan Tom Moore berlanjut di karya-karya lain, salah satunya Breadwinner (2017).

Meski sedari tadi genre film yang mendominasi adalah drama, ternyata film thriller pun tak mau kalah. Selain plot cerita yang suspenseful, Stoke berhasil memanjakan mata lewat sinematografinya yang aduhai. Tak perlu disangkal lagi, sejak awal color palette yang digunakan Chan-wook Park dalam karyanya sudah kentara dan konsisten digunakan hingga akhir film. 

Belum lagi teknik pengambilan gambarnya yang membuat siapa saja berdecak kagum. Tak cuma indah, tentunya gambar-gambar yang dihasilkan sinkron dengan jalan cerita, sehingga tak hanya jadi bumbu. 

Siapa yang belum nonton La La Land? Film ini sangat fenomenal bahkan memborong banyak penghargaan di awal tahun 2017. Film yang dibintangi Emma Stone dan Ryan Gosling ini berhasil menyedot perhatian lewat sinematografinya yang mumpuni. Terlepas dari plot ceritanya yang tentu saja menarik, angle kamera, kostum, hingga latar, semuanya memanjakan mata. 

Tak heran jika Damian Chazelle jadi bintang dalam penghargaan Oscars di tahun 2017 lalu gara-gara karyanya ini. 

Kulit hitam, LGBT, miskin, semua terkesan kontroversial dan melawan arus dalam film ini. Namun, itu bukan halangan bagi Moonlight untuk meraih penghargaan tertinggi di industri perfilman dunia. Tak perlu ditanya, kepiawaian sang sutradara Barry Jenkins mencipta cerita dalam gambar bergerak sukses besar di film Moonlight. 

Meski beralur lambat, siapapun bisa merasakan sensasi eyegasm saat menonton film ini. 

Menurutmu mana yang paling keren dari ketujuh film di atas?