7 Film Fiksi Ilmiah yang Bikin Kita Paranoid Pada Kecerdasan Buatan

Ex Machina adalah film yang mendapatkan pujian kritis saat dirilis pada 2014. Film ini mengangkat tema kecerdasan buatan yang canggih dan kompleks. Di sisi lain, kita akan sulit menentukan siapa yang jahat di film ini. 

Film ini berkisah tentang seorang programmer muda bernama Caleb Smith yang memenangkan undian untuk mengunjungi laboratorium terpencil di pegunungan, yang dimiliki oleh CEO perusahaan teknologi terkemuka, Nathan Bateman. 

Di sana, Caleb diberi tugas untuk mengevaluasi kecerdasan buatan humanoid bernama Ava (Vikander), yang Nathan telah ciptakan. Perbincangan Caleb dan Ava semakin mendalam sampai Caleb kagum pada AI itu dan kemudian terjadi alur cerita yang begitu sederhana sekaligus kompleks. Ava ternyata punya kesadaran sendiri. 

Film yang disutradarai oleh James Cameron ini juga mengangkat tema AI jauh sebelum AI secanggih sekarang. The Terminator yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger bercerita tentang AI yang diberi Skynet memberontak pada manusia di masa depan, dan memburu serta membunuh umat manusia.

The Terminator memiliki sekuel yaitu Terminator 2: Judgement Day (1991) yang sangat fenomenal itu. Skynet hendak memusnahkan umat manusia karena punya kesadaran sendiri dan merasa kalau umat manusia adalah ancaman yang harus diberangus sampai habis.

Film arahan sutradara Ridley Scott ini menggambarkan masa depan yang sangat canggih namun di sisi lain kondisi sosial masyarakat yang kacau. Blade Runner mengangkat tema Ai yaitu robot yang menyerupai manusia yang disebut sebagai replicant. Suatu saat banyak replicant yang punya kesadaran sendiri dan melanggar aturan. Lalu dibentuklah 'Blade Runner" yang bertugas untuk menumpas replicant yang dianggap melanggar. 

Seorang Blade Runner bernama Rick Deck (Harrison Ford) mulai mempertanyakan eksistensi dan hakikat seorang manusia. Film ini mengandung pesan yang kompleks yaitu tentang kehendak bebas dan juga dampak teknologi pada umat manusia. 

Sebuah fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Michael Crichton (penulis novel Jurassic Park). Film ini mengangkat tema robot dengan kecerdasan buatan bisa punya kesadaran sendiri dan akhirnya berbalik melawan manusia. 

Di film ini diceritakan sebuah taman bermain raksasa yang berlatar zaman koboi dan diisi oleh para robot yang sangat mirip dengan manusia. Para pengunjung bebas melakukan apapun terhadap para robot termasuk membunuhnya. Tapi malapetaka terjadi ketika para robot mengalami malfungsi dan melawan para pengunjung.  

Film ini dibintangi oleh Will Smith dan berlatar di masa depan ketika manusia sudah hidup berdampingan dengan robot-robot canggih. Suatu ketika terjadi pembunuhan misterius yang menimpa seorang ilmuwan yang mengembangkan robot canggih di US Robotics, dan detektif Del Spooner kalau robot lah yang telah membunuhnya. 

Film ini diadaptasi dari kumpulan cerita pendek karangan penulis Isaac Asimov tentang robot yang bisa memberontak pada manusia. I, Robot juga menjadi salah satu film terbaik yang dibintangi oleh Will Smith.

Ini adalah Child's Play versi reboot dari film populer berjudul sama yang dirilis pada 1988 silam atau yang lebih populer dengan nama boneka Chucky. Yang membedakannya dengan versi original adalah kalau Chucky di sini bukanlah boneka berisi arwah jahat melainkan kecerdasan buatan yang mengalami kerusakan fungsi. 

Dikisahkan kalau boneka canggih itu mengalami kesalahan sistem akibat sabotase dari karyawan pabrik pembuatan boneka tersebut. Boneka itu dibeli oleh seorang ibu dan diberikan pada anaknya, Andy dan terjadilah hal-hal yang mengerikan.

Salah satu film Marvel Cinematic Universe ini juga berunsur fiksi ilmiah karena menghadirkan kecerdasan buatan yang disebut sebagai Ultron. Kecerdasan buatan yang satu ini dibuat oleh Tony Stark dengan tujuan melindungi dunia.

Namun, Ultron malah menganggap manusia itu sendiri yang menjadi ancaman kehancuran dunia dan kemudian ingin memusnahkan seluruh manusia. Beruntung, dengan bantuan Vision, Ultron bisa diredam.

Ketujuh film di atas tentunya hanyalah sebuah fiksi untuk hiburan semata dan bentuk hiperbola tentang bahaya kecerdasan buatan. Jadi, tidak perlu khawatir bakalan terjadi di dunia nyata ya.