7 Film Horor Indonesia Tersukses Remake Film Jadul

Pengabdi Setan versi Joko Anwar disebut-sebut sebagai film remake Indonesia terbaik sepanjang masa. Ini merupakan versi daur ulang dari film horor klasik berjudul sama arahan sutradara Sisworo Gautama Putra yang dirilis pada 1980. Film ini memiliki alur cerita yang berbeda dengan versi originalnya, tetapi tetap menerapkan pendekatan dan benang merah yang sama. 

Pengabdi Setan sukses besar dan dicap sebagai film yang membuat genre horor Indonesia naik kelas. Film ini sukses mendatangkan lebih dari 4 juta penonton ke bioskop. Sekuelnya, Pengabdi Setan 2: Comunion (2022) juga menuai kesuksesan serupa. 

Ini merupakan film horor daur ulang pertama yang menghadirkan kembali sosok Suzzanna dengan diperankan oleh Luna Maya. Ketika Soraya Intercine Films pertama kali merilis trailer-nya, film ini langsung menghebohkan warganet dengan penampkan Luna Maya sebagai Suzzanna yang begitu mirip. Hasilnya, film yang disutradarai oleh Anggy Umbara dan Rocky Soraya ini sukses besar ketika dirilis di bioskop pada akhir 2018 yang lalu. 

Film ini mengisahkan Suzzanna yang hidup bahagia bersama suaminya. Namun, semuanya berubah menjadi tragedi ketika pada suatu malam rumahnya didatangi para perampok yang membuat Suzzanna tewas secara mengenaskan. Suzzanna secara misterius bisa hidup kembali sebagai sosok hantu mengerikan yang siap membalaskan dendamnya. 

Ini merupakan versi daur ulang dari film horor lawas rilisan tahun 1981 produksi Rapi Films. Jika di film originalnya menampilkan sosok Suzzanna, maka di versi barunya ini justru memunculkan sosok karakter yang sama sekali baru. Meski tidak menjual nama Suzzanna, film ini tetap sukses secara komersial maupun kritik.

Film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel ini naskahnya ditulis langsung oleh Joko Anwar. Film ini menampilkan sederet aktor dan aktris papan atas seperti Ario Bayu, Hannah Al Rasyid, Adhisty Zara, Muzakki Ramadhan, Ari Irham, dan yang lainnya. 

Ini dia film horor Indonesia terbaru yang merupakan versi daur ulang dari film horor klasik zaman dulu. Ini juga merupakan film kedua Luna Maya di mana dia berperan sebagai Suzzanna. Meskipun mendapatkan ulasan yang beragam, namun sebagian penonton mengaku terhibur dengan film ini. Dalam waktu tiga hari penayangan, Suzzanna: Malam Jum'at Kliwon mampu mendatangkan lebih dari lima ratus ribu penonton ke bioskop. 

Ini adalah film ketiga yang menampilkan cerita legenda Si Manis Jembatan Ancol setelah film pertamanya dirilis pada 1973. Film berjudul sama juga sempat dirilis pada 1994 dengan dibintangi oleh Diah Permatasari dan Ozy Saputra. Sedangkan versi terbarunya ini dibintangi oleh Indah Permatasari, Arifin Putra dan juga menampilkan kembali Ozy Saputra. Masih mengambil premis yang sama, film ini justru menghadirkan plot twist yang cukup mengejutkan bagi para penonton.

Film Bayi Ajaib versi asli rilisan tahun 1982 merupakan salah satu film cult klasik Indonesia yang sukses membuat trauma masa kecil anak-anak Indonesia pada era tersebut. Awal 2023, versi terbarunya dirilis yang merupakan hasil produksi Falcon Black. Dengan dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Adipati Dolken, film ini mendapatkan ulasan beragam. Akan tetapi, secara kualitas film ini tetap patut diacungi jempol dan berhasil membuat para penonton ikut larut dalam ceritanya. 

Mumun merupakan sinetron era 2000-an yang cukup melegenda di Indonesia. Sinetron bernuansa horor komedi tersebut didaur ulang menjadi film layar lebar dengan dibintangi oleh Acha Septriasa dan juga mendatangkan Mandra yang kembali memerankan karakter ikonis tersebut di film ini. Film ini sukses mendapatkan apresiasi dari para penonton karena alur ceritanya yang padat, serta penampilan luar biasa dari seorang Acha Septriasa yang memerankan dua karakter sekaligus, Mumun dan Mimin. 

Terlepas dari segala kekurangannya, ketujuh film horor di atas merupakan contoh film horor hasil daur ulang terbaik. Menurutmu, film horor jadul apa saja yang sebaiknya juga mendapatkan remake?