7 Film Karya Sutradara Wanita Indonesia yang Wajib Kamu Tonton

Dirilis pada 2003, karya Nia Dinata ini dianggap lebih maju dari zaman pada waktu perilisannya. Tema yang menggigit dan dekat dengan sehari-hari membuat Arisan! mendapat puja-puji hingga akhirnya mampu memenangi enam kategori utama pada Piala Citra.

Arisan! bercerita tentang tiga orang sahabat yang mencoba untuk menutupi kekurangan mereka kala berkumpul saat arisan. Setiap tokoh di dalam film ini memiliki konflik sendiri-sendiri yang dituturkan dengan begitu baik oleh Nia Dinata. Penampilan prima dari para aktor dan aktris yang terlibat seperti Cut Mini, Surya Saputra, serta Tora Sudiro membuat Arisan! menjadi salah satu film Indonesia terbaik sepanjang masa.

Mouly Surya sudah merilis film panjangnya lewat fiksi. pada 2008. Namun lewat Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, Mouly mampu membuktikan diri sebagai salah satu sutradara papan atas saat ini. Marlina sukses besar di festival film internasional seperti Cannes Internasional Film Festival, New Zealand International Film Festival, dan Melbourne Film.

Di negeri sendiri, film yang bercerita tentang seorang perempuan asal Sumba bernama Marlina yang mencari keadilan usai dirampok dan diperkosa ini juga meraup sukses besar. Marlina mampu memenangi 10 kategori dalam Piala Citra tahun lalu. Film ini juga menjadi perwakilan Indonesia di ajang Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik, lho. Meski akhirnya Marlina belum mampu menembus nominasi Oscar, prestasi ini tetap pantas untuk dibanggakan.

Kamila Andini menghadirkan Sekala Niskala yang begitu puitis dan kental dengan budaya Bali. Secara garis besar, Sekala Niskala bercerita mengenai sepasang anak kembar dampit (laki-laki dan perempuan) yang harus merelakan kepergian salah satunya karena sakit. 

Seperti Marlina, Sekala Niskala juga sudah melanglang buana ke berbagai festival film internasional di Buenos Aires, Berlin, dan Athena. Sekala Niskala bahkan mampu memenangi kategori Best Youth Feature Film dalam Asian Pacific Screen Award.

Lola Amaria memulai karier penyutradaraan pada 2006 dan selalu mampu menghadirkan film-film yang menyentil masalah sosial. Lewat Minggu Pagi di Victoria Park, Lola membintangi sekaligus menyutradarai film yang berkisah soal Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong.

Lola selalu mampu menghadirkan gambaran yang realistis lewat film-film arahannya. Hal ini juga masih bisa ditemukan di Minggu Pagi di Victoria Park. Lola mampu menghadirkan kehidupan para TKI yang tidak selamanya berjalan mulus.

Sejak memulai karier penyutradaraan pada 2003, Upi selalu mampu menghadirkan film-film yang sukses meraup banyak penonton. Hingga saat ini, Upi telah menyutradarai 11 judul film. Ia juga kerap menjadi penulis skenario dalam sejumlah film Indonesia.

My Generation yang rilis pada 2017 sempat menimbulkan kontroversi bahkan saat trailer-nya baru dirilis. Namun film ini mampu membuktikan kejelian Upi tentang fenomena para remaja masa kini. Lewat My Generation, Upi mengisahkan tentang kehidupan remaja yang menyinggung banyak isu seperti hubungan seks, depresi, dan tekanan dari orang tua.

Selain menjadi aktris dan penulis, Djenar Maesa Ayu juga lihai dalam menyutradarai film. Saat ini, Djenar sudah menyutradarai total lima film yang kebanyakan diangkat dari novel-novel yang ia tulis.

Filmnya yang berjudul Nay memiliki keunikan tersendiri karena sepanjang film, penonton hanya disuguhi oleh karakter Nay yang diperankan oleh Ine Febriyanti. Tokoh-tokoh lain hanya muncul lewat suara yang menelepon Nay. Kala menyetir seorang diri, Nay dihadapkan oleh beragam masalah dalam hidupnya.

Sutradara kelahiran Bandung, Sammaria Simanjuntak, berani menyuguhkan karya yang memuat isu sensitif lewat Cin(T)a. Film ini mampu menyoroti tentang kisah beda agama dan ras pada dua tokoh utamanya.

Meski memuat isu yang sensitif, Sammaria mampu menghadirkan penyutradaraan yang terasa ringan. Tidak perlu ada drama berlebihan, yang ada justru kisah yang membumi tentang sepasang kekasih yang tengah jatuh cinta meski perbedaan menganga ada di depan mereka.

Itu tadi 7 sutradara wanita dengan karya-karyanya yang wajib untuk ditonton. Film mana nih yang jadi favoritmu?