Film-film yang berlatarkan penjara sering memberikan sudut pandang baru tentang kehidupan di balik jeruji besi yang jarang terlihat. Penonton gak cuma sekadar nonton aja, tapi juga bisa belajar banyak hal baru yang gak banyak orang tau!
Nah, IDN Times udah rangkumin buat kamu 7 Film berlatarkan penjara yang ada di Netflix dengan rating IMDb tertinggi. Penasaran? Yuk, simak daftar rekomendasinya dibawah ini!
Film dokumenter Netflix yang satu ini mengangkat topik penting di Amerika terhadap dampak kekerasan yang dialami oleh masyarakat berkulit hitam. Disutradarai oleh Ava DuVernay, film ini bikin heboh karena menjadi film pembuka Festival Film New York.
Film ini membuat penonton mengerti betapa rumitnya sistem penjara di Amerika, terutama untuk masyarakat berkulit hitam. Dari statistik dunia nyata serta wawancara langsung dengan tokoh-tokoh penting, film ini sukses mengangkat isu yang krusial.
Nah, yang paling penting dari film ini perubahan harus datang dari kita sendiri, bukan hanya politisi. Meskipun mengangkat isu yang berat, film ini diakhiri dengan adegan bahagia yang mengingatkan kita bahwa semua masalah akan teratasi mau bekerjasama.
Sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu, film ini rilis pada tanggal 24 Januari 2013 silam. Tak heran, film ini juga telah diadaptasi oleh berbagai negara. Dari Turki, Filipina, India, sampai Indonesia juga pasti tak mau ketinggalan.
Film ini menceritakan tentang Yong-Goo, seorang pria disabilitas yang sangat menyayangi putri tunggalnya yaitu Ye-Seung. Meski menjalani kehidupan berkekurangan, Yong-Goo dan Ye-Seung tetap hidup bahagia dengan cara mereka sendiri.
Suatu hari, Yong-Goo terkena tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan pada seorang anak perempuan. Yong-Goo juga divonis hukuman mati atas tuduhan tersebut, meski sebenarnya dirinya tidak bersalah sama sekali.
Terpaksa berpisah, Yong-Goo harus merelakan anaknya dititipkan ke panti asuhan selama dirinya dipenjara. Seiring berjalannya waktu, teman-teman narapidana Yong-Goo berupaya membantunya demi bertemu dengan sang anak setelah cukup lama terpisah.
Film yang berasal dari Uruguay ini pastinya nggak boleh dilewatin, nih! Gimana enggak? Ceritanya simpel tapi menyentuh, tentang tiga narapidana yang menghadapi masa sulit di penjara. Film ini disutradarai oleh Alvaro Brechner dan udah meraih 32 penghargaan dan 20 nominasi, loh.
Film ini menceritakan bagaimana Jose Mujica (Antonio de la Torre) dan rekan-rekannya ditangkap, disiksa, dan diisolasi dalam penjara politik selama 12 tahun. Mereka dipaksa hidup dalam kondisi yang mengerikan, tetapi semangat mereka untuk tetap bertahan dan berjuang tidak pernah pudar.
Diawali dengan latar belakang yang kembali ke tahun 1973, Uruguay diguncang oleh rezim diktator yang berkuasa selama 12 tahun. Selama rezim ini, banyak kelompok politik yang menentang pemerintah, termasuk Partai Komunis Uruguay yang diburu dan dimusnahkan. Salah satunya Presiden Jose Mujica yang juga mengalami masa-masa sulit ini.
Berbeda dari film-film Hollywood yang suka dramatis, film ini nggak berlebihan dalam mendramatisasi sejarah. Meskipun alur ceritanya agak lambat, detail kerasnya penjara dan perkembangan karakter tokoh-tokohnya patut untuk diapresiasi.
Film drama biografi yang berasal dari Italia ini disutradari oleh Alessio Cremonini. Film dengan judul asli Sulla mia pelle ini rilis pada tahun 2018, dan diperankan oleh Alessandro Borghi, Massimiliano Tortora dan Milvia Marigliano.
Terinspirasi dari kisah nyata Stefano Cucchi, narapidana berusia 31 tahun yang meninggal dalam tahanan pada tahun 2009. Cucchi ditangkap dan ditempatkan di tahanan setelah dia ditemukan memiliki 20 gram ganja, dua gram kokain, dan satu tablet untuk epilepsi.
Cucchi ditemukan tewas di selnya tujuh hari setelah penangkapannya, dengan otopsi yang mengungkapkan bahwa dia telah dipukuli dan meninggal akibat luka-lukanya Sepanjang masa tahanannya, keluarga Cucchi tidak pernah diizinkan untuk mengunjunginya.
Namun setelah kematian Cucchi, saudara perempuannya Ilaria, bersama dengan keluarganya, berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepadanya dan membawa kasus ini ke pengadilan.
Berdurasi 2 jam lebih dengan genre aksi kriminal dan drama, film ini mengangkat kisah tentang Bradley Thomas. Seorang mantan petinju dan keledai narkoba yang diberhentikan dari pekerjaannya di suatu tempat bengkel mobil.
Tiada yang sangka, suatu hari Bradley mengetahui bahwa istrinya selingkuh dan dirinya kehilangan pekerjaannya. Namun dalam situasi sulit itu Bradley memutuskan untuk memaafkan istrinya dan malah merencanakan untuk punya anak bersama.
Setelah dipecat dari pekerjaannya, Bradley kemudian berpaling kepada teman yang mempekerjakannya sebagai pengedar narkoba. Sayang perdagangan narkoba yang dijalankannya menjadi buruk, hingga Bradley berakhir di penjara.
Satu-satunya yang menjadi masalah adalah bahwa sebuah geng telah menculik istrinya dan mereka akan melakukan operasi eksperimental pada anak mereka. Hal itu tidak akan terjadi dengan syarat, Bradley harus membunuh salah satu narapidana di blok sel 99.
Film kritik sosial yang berasal dari negeri Samba, Brazil ini berdurasi satu setengah jam yang menyoroti isu perbudakan modern secara realistis. Tentunya gak berlebihan dramanya, tapi real banget. Serasa nonton film dokumenter!
Mengisahkan kehidupan seorang remaja miskin berusia 18 tahun, Mateus (Christian Malheiros) menerima pekerjaan di tempat barang rongsokan di São Paulo untuk bos barunya. Tak disangka, dia justru terjebak dalam perdagangan manusia yang berbahaya.
Semua kekerasan dan perbudakan disajikan apa adanya tanpa basa-basi. Kritik sosialnya jelas banget, dari dialog sampe adegan di film. Selain ngebahas perbudakan modern, film ini juga menyinggung soal human trafficking di Brazil.
Meski ceritanya pelan, tapi nggak bikin bosen. Tiap adegannya bener-bener nyeritain kehidupan di Sao Paulo dari berbagai sisi. Musiknya minim, tapi pas buat suasana adegan yang penting. Realistis banget, deh!
Film "The Platform" atau "El Hoyo" dalam bahasa Spanyol, ini adalah film horor dan thriller yang berasal dari Spanyol. Film yang bisa kamu tonton di Netflix ini mengisahkan tentang kehidupan di dalam penjara vertikal yang bernama 'The Pit'.
Penjara ini menunjukkan adanya kesenjangan antara tingkatan, di mana nasib yang paling menyedihkan terjadi di tingkatan terbawah. Mereka hanya mendapatkan sisa-sisa makanan dari tingkat atas, sehingga harus berjuang lebih keras untuk bertahan hidup.
Salah satunya adalah Goreng, yang terbangun di sel bernomor 48 tiba-tiba harus dipindahkan ke sel bernomor 171. Disana, ia secara langsung melihat temannya Trimagasi, yang melakukan praktik kanibalisme karena kelaparan.
Yang bikin unik, nama-nama tokoh di film ini sebagian besar diambil dari Bahasa Indonesia, seperti Goreng, Trimagasi, dan Brambang. Tak hanya Bahasa Indonesia, film ini juga mengambil dari berbagai bahasa lain seperti Jepang dan Arab.
Nah, itulah tadi rekomendasi 7 Film Penjara Terseru di Netflix dengan Rating Tertinggi Menurut IMDb! Film-film ini pastinya cocok banget buat nemenin kamu ngabuburit. Film mana dulu yang mau kamu tonton? Tulis pendapatmu di kolom komentar di bawah ya!