Jadi orang kaya adalah cita-cita banyak orang. Siapa yang tak tergoda dengan segala keinginan duniawi macam gawai teranyar, baju yang keren dan barang-barang lain yang berkualitas?
Namun, di balik gemerlapnya dunia, ada beberapa hal yang membuatmu bersyukur jadi rakyat jelata. Selain dalam film Crazy Rich Asians (2018), temukan pula di beberapa film tentang orang kaya berikut ini.
The Great Gatsby adalah sebuah novel yang mengisahkan kehidupan seorang kaya raya bernama Jay Gatsby yang gaya hidupnya benar-benar glamor. Kisahnya diambil dari sudut pandang tetangganya yang hanya seorang penulis berasal dari warga kelas menengah, Nick.
Nick sendiri tak sengaja masuk dalam lingkaran Gatsby dan ikut mencicipi gemerlap hidup para warga kelas atas itu, termasuk mengetahui tentang dilema dan masa lalu Gatsby yang memilukan. Berlatarkan tahun 1800an, film ini mengingatkan kita bahwa tradisi menilai kedudukan orang dari hartanya sudah ada sejak lama dan susah untuk dilenyapkan.
J.P. Getty adalah tangan dingin dibalik kejayaan sebuah pabrik minyak bernama Getty Oil. Sayangnya, ia bukan seorang bapak yang baik. Ia memberikan segalanya pada sang anak yang akhirnya hanya bermalas-malasan di balik uangnya. Sementara, cucunya diculik orang yang minta tebusan besar.
Seakan muak dengan segala masalah tentang keturunannya, J.P. Getty tak mau membayar uang tebusan untuk cucunya. Jadilah sebuah berita heboh di mana sang menantunya harus berusaha sendiri menebus kebbebasan putranya dari tangan penculik. Orang bisa punya uang banyak, tetapi tanggung jawab dan resiko pun meningkat.
Film dokumenter ini mengikuti kehidupan pasangan kaya raya bernama David dan Jackie Siegel. Mereka terobsesi untuk membangun hunian baru yang akan jadi replika Istana Versailles. Namun, saat proses pembangunan berlangsung, uang yang bukan apa-apa bagi mereka mendadak merosot turun saat krisis ekonomi menghantam Amerika Serikat. Duh, lagi apes memang.
Masih berupa film dokumenter, kali ini filmmaker tak hanya mengulik kehidupan satu keluarga kaya raya, melainkan beberapa orang kaya, terkenal, dan good-looking di Amerika Serikat. Mereka berusaha mengulik bagaimana kekayaan bisa mempengaruhi kondisi psikologis seseorang serta apa yang sebenarnya membuat uang bisa membuat seseorang kecanduan.
Lewat film ini, kamu bakal bersyukur tak lahir di keluarga kaya raya yang gila harta seperti mereka.
Film ini mengajakmu mengintip kehidupan mahasiswa kampus elite di Inggris yang kebanyakan memang berasal dari keluarga bangsawan atau yang sering disebut posh. Miles dan Alistair adalah dua mahasiswa baru yang tak sengaja bertemu di beberapa kesempatan.
Kebetulan pula mereka sama-sama ditawari untuk masuk dalam sebuah klub persaudaraan yang bernama The Riot Club yang semua anggotanya adalah anak-anak dari keluarga terpandang. Miles dan Alistair pun ikut dalam upacara dan beberapa acara orientasi yang pada akhirnya berakhir tragis saat Alistair tak terima dengan segala kelebihan Miles.
Jadi orang kaya memang bisa membuatmu lebih mudah menggapai cita-cita seperti yang dilakukan Florence Foster Jenkins, seorang miliarder yang tinggal di New York. Seumur hidupnya ia bercita-cita menjadi pianis dan bermain untuk orang-orang elit di Carnegie Hall. Namun, karena suatu kecelakaan ia mengubah cita-citanya jadi penyanyi saja.
Dengan harta yang dimilikinya, Florence pun merekrut beberapa pelatih vokal dan musik terbaik untuk mengajarinya bernyanyi. Berhasilkah Florence? Yang jelas sih, para pelatih vokal dan musiknya hampir menyerah.
Sebuah memoar yang difilmkan ini berkutat pada kehidupan Jordan Belfort, seorang broker di Wall Street. Sejak awal ia memang bukan pebisnis jujur, segala cara-cara curang ia lakukan untuk mendapat kekayaan.
Memang akhirnya ia bisa memperoleh segala keinginan duniawinya, tetapi tak ada yang abadi. Ia akhirnya dipenjara selama 22 bulan setelah bisnis kotornya terbongkar pihak berwajib.
Memang uang itu penting, tetapi ia bukan segalanya. Justru, semakin banyak harta yang dimiliki seseorang semakin meningkat pula beban dan risiko yang harus dipikul.