7 Karakter Adaptasi yang Diperankan Jim Carrey selain Dr. Robotnik

Siapa yang tak kenal dengan sosok dari komik Dark Horse ini? Dibawakan dengan penuh energi oleh Jim Carrey dalam The Mask, Stanley Ipkiss alias The Mask adalah salah satu anti-hero paling ikonik di era 90-an. Transformasinya dari seorang teller bank yang pemalu menjadi sosok berkepala hijau yang jenaka dan memiliki kekuatan super, menjadi daya tarik utama film ini.

Kekuatan The Mask yang paling mencolok adalah kemampuannya mengubah realitas layaknya dalam kartun. Ia bisa memanjangkan anggota tubuhnya, mengeluarkan benda-benda aneh dari sakunya, dan bahkan mengubah wujudnya. Sekilas memang mirip dengan Beetlejuice (Michael Keaton) dari seri Beetlejuice, tetapi kekuatan The Mask lebih bersifat slapstick dan komikal.

Menyebut Batman Forever sebagai salah satu film adaptasi komik Batman terburuk mungkin agak berlebihan. Pasalnya, film arahan Joel Schumacher ini memiliki segudang daya tarik, salah satunya kemunculan Edward Nygma alias The Riddler yang diperankan oleh Jim Carrey. Carrey berhasil menghidupkan karakter Riddler yang eksentrik dan obsesif dengan sentuhan komedi khasnya.

Salah satu adegan ikonik yang menampilkan kegeniusan sekaligus kegilaan Riddler adalah saat ia berhasil mengungkap identitas Batman. Dengan menggunakan alat ciptaannya, ia menyedot informasi dari otak Bruce Wayne (Val Kilmer). Momen ini menjadi puncak dari obsesi Riddler dan sekaligus menandai dimulainya konfrontasi akhir antara dirinya dan Batman.

Tak hanya karakter yang diadaptasi dari gim, novel, atau komik, Jim Carrey juga dikenal karena memerankan tokoh-tokoh yang diangkat dari kisah nyata. Salah satunya adalah Andy Kaufman dalam film arahan Miloš Forman, Man on the Moon. Kaufman sendiri merupakan seorang komedian kontroversial yang dikenal dengan aksi anti-komedinya yang surealis.

Dalam film ini, Carrey berhasil menangkap esensi Kaufman, mulai dari pemikirannya yang out of the box hingga kebiasaan-kebiasaan provokatifnya. Menariknya, Carrey benar-benar menyatu dengan karakter Kaufman, bahkan di luar proses syuting. Hal ini didokumentasikan dalam Jim & Andy: The Great Beyond (2017), yang memperlihatkan dedikasi Carrey dalam menghidupkan kembali sosok komedian eksentrik tersebut.

Jika ada karakter film yang membenci Natal, tapi tetap dicintai oleh penonton, itu adalah Grinch. Sosok hijau berbulu yang diperankan dengan penuh totalitas oleh Jim Carrey dalam How the Grinch Stole Christmas ini berhasil mencuri perhatian sekaligus simpati dengan tingkah lakunya yang nyentrik dan kedalaman karakternya. Bisa dibilang, ia adalah ikon anti-Natal yang justru dirindukan kehadirannya setiap musim liburan tiba.

Grinch digambarkan sebagai sosok penyendiri yang tinggal di atas Gunung Crumpit. Ia berambisi untuk merusak perayaan Natal dan segala pernak-perniknya yang meriah di Whoville. Kebenciannya ini bukan tanpa alasan, melainkan berakar dari pengalaman masa kecilnya yang pahit, di mana ia kerap diolok-olok karena penampilannya yang berbeda.

Bagi yang pernah menonton film adaptasi novel karya Lemony Snicket ini, pasti geregetan "setengah mati" dengan sosok Count Olaf yang diperankan dengan sangat apik oleh Jim Carrey. Ya, ia adalah antagonis utama yang kehadirannya selalu membawa malapetaka bagi anak-anak Baudelaire. Walau digambarkan sebagai villain, penampilan Carrey yang over-the-top sukses membuat penonton merasa jengkel sekaligus terhibur.

Dalam A Series of Unfortunate Events, Olaf juga dikenal dengan penyamarannya yang seringkali konyol dan mudah ditebak oleh anak-anak Baudelaire. Meskipun begitu, ia tetap percaya diri dengan penyamarannya dan terus mencoba mengelabui orang dewasa di sekitarnya. Hal ini menambah unsur komedi dalam setiap adegan yang menampilkan Count Olaf.

Selain Man on the Moon, kepiawaian Jim Carrey dalam memerankan karakter dari kisah nyata juga terlihat dalam I Love You Phillip Morris. Di sini, Carrey berperan sebagai Steven Jay Russell, seorang pria beristri yang mengaku sebagai gay dan memulai hidup baru sebagai penipu. Kehidupan barunya ini membawanya ke penjara, di mana ia bertemu dengan belahan jiwanya, Phillip Morris (Ewan McGregor).

Di balik persona flamboyannya, Steven menyimpan gejolak batin yang mendalam. Ia rela melakukan berbagai penipuan dan bahkan berkali-kali melarikan diri dari penjara demi bisa bersama Phillip. Karakter Steven yang kompleks dan manusiawi ini tak hanya menjadi daya tarik utama, tetapi juga menunjukkan sisi lain dari Jim Carrey yang lebih dewasa dan matang dalam berakting.

Dalam Kick-Ass 2, Sal Bertolinni alias Colonel Stars and Stripes adalah gabungan dari dua karakter komik, Colonel Stars dan Lieutenant Stripes, yang disatukan menjadi satu sosok yang diperankan dengan keren oleh Jim Carrey. Transformasi karakternya di sini cukup menarik. Dari mantan preman suruhan, ia menjadi seorang Kristen yang taat dan membentuk kelompok pahlawan super bernama Justice Forever.

Salah satu ciri khasnya adalah seragam militer kamuflase dan topeng hijau yang selalu ia kenakan. Ia juga memiliki seekor anjing bernama Eisenhower yang setia mendampinginya dalam setiap aksi. Meski berakhir tragis, kombinasi antara penampilan yang gagah dan keyakinan spiritualnya menjadikan Colonel Stars and Stripes sebagai karakter yang unik dan berkesan dalam Kick-Ass 2.

Deretan karakter adaptasi yang diperankan Jim Carrey di atas membuktikan bahwa ia memang aktor yang sangat versatile. Dari sosok komikal seperti The Mask dan The Riddler, hingga karakter kompleks seperti Andy Kaufman dan Steven Jay Russell, semuanya berhasil dihidupkannya dengan apik.

Kamu sudah menyaksikan aksi Carrey sebagai Dr. Robotnik dalam Sonic the Hedgehog 3? Setelah menontonnya, tak ada salahnya untuk kembali mengapresiasi akting genius Carrey dengan menyaksikan tujuh judul di atas!